Inilah Sosok Antonius Kosasih Dirut PT Taspen, Disebut Terlibat Skandal Dana Pilpres 2024 Sebesar Rp 300 T

28 Agustus 2022, 07:24 WIB
Inilah Sosok Antonius Kosasih Dirut PT Taspen, Disebut Terlibat Skandal Dana Pilpres 2024 Sebesar Rp 300 T /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Inilah sosok Antonius Kosasih Direktur Utama (Dirut) PT Taspen yang namanya disebut terlibat skandal Pilpres 2024 sebesar Rp 300 triliun.

Sosok Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen yang kini jadi sorotan publik.

Sosok pemilik nama lengkap Antonius Nicholas Stephanus Kosasih jadi perbincangan setelah munculnya pengakuan pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Antonius Kosasih disebut sebut sebagai Dirut PT Taspen yang terlibat dalam pengelolaan dana Pilpres 2024.

Dikutip dari Portal Jember, Dirut PT Taspen Antonius NS Kosasih disebut-sebut terlibat dalam pengelolaan dana Capres 2024 sebesar Rp300 triliun.

Kabar ini berawal dari pernyataan Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut Dirut PT Taspen menyiapkan dana Capres 2024.

Nama Antonius NS Kosasih kemudian menjadi sorotan lantaran kini menjabat sebagai Dirut PT Taspen.

Sebelumnya juga Kamaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa dirinya telah melayangkan laporan terhadap dana Rp300 triliun tersebut kepada Presiden dan Wakil Presiden, namun hingga saat ini belum ada tindakan atas laporannya tersebut.

Lantas siapa sosok Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen?

Sebagaimana kita ketahui bersama, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih merupakan Dirut PT Taspen.

Antonius Nicholas Stephanus Kosasih diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Dirut Taspen menggantikan Iqbal Latanro pada tahun 2022.

Harta Kekayaan Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen dikutip dari LHKPN

Tercatat ANS Kosasih sudah tiga kali melaporkan LHKPN.

Pertama ia melaporkan kekayaannya saat menjabat sebagai Direktur Keuangan Perum Perhutani pada 2010 lalu.

Pada laporan LHKPN pertama, harta kekayaan ANS Kosasih tercatat sebanyak Rp6.933.931.173.

Laporan kedua diserahkan KPK pada 2 Februari 2015 saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Transjakarta, tercatat kekayaan ANS Kosasih Rp15.615.997.484.

Laporan ketiga saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Wijaya Karya tahun 2019, harta kekayaannya sebesar Rp32.584.452.726.

Adapun rincian harta kekayaan ANS Kosasih berdasarkan LHKPN terakhir adalah sebagai berikut.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp10.750.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 208 m2/144 m2 di Kota Jakarta Timur , HASIL SENDIRI Rp2.000.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 236 m2/120 m2 di Kota Jakarta Timur , HASIL SENDIRI Rp2.250.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 255 m2/109 m2 di Kota Jakarta Timur , HASIL SENDIRI Rp2.500.000.000

4. Tanah Seluas 1050 m2 di Malang, HASIL SENDIRI Rp500.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 157 m2/146 m2 di Kota Jakarta Selatan , HASIL SENDIRI Rp3.500.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp875.000.000

1. Mobil, HONDA CR-V JEEP Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp200.000.000

2. Mobil, HONDA CR-V JEEP Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp200.000.000

3. Mobil, TOYOTA INNOVA Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp175.000.000

4. Mobil, MITSUBISHI (PEMBAYARAN SECARA CICILAN) PAJERO SPORT (NILAI PEROLEHAN = HARGA DEALER) Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp300.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp6.289.270.700

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp15.363.997.377

F. HARTA LAINNYA Rp1.537.818.430

Sub Total Rp34.816.086.507

G. HUTANG Rp2.231.633.781

TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp32.584.452.726.

Biodata Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen

Nama: Antonius Nicholas Stephanus Kosasih

Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 12 Juli 1970

Umur: 52 tahun

Agama: Katolik

Istri: Rina Lauwy Kosasih

Pendidikan Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen

Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

Magister Managemen Keuangan dan Investasi di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI).

Pekerjaan Saat Ini: Dirut PT Taspen

Karir Antonius NS Kosasih Dirut PT Taspen

Direktur Utama PT TASPEN (Persero) (2020-sekarang)

Direktur Investasi PT TASPEN (Persero) (2019 - 2020)

Direktur Keuangan PT WIJAYA KARYA (Persero) (2016 - 2019)

Komisaris Utama PT WIKA REALITY (2016-2017)

Direktur Utama PT TRANSPORTASI JAKARTA (TRANSJAKARTA) (2014-2016).

Sebelumnya, pengacara Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan hal mengejutkan di luar kasus pembunuhan yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin mengungkap adanya dana Rp300 triliun untuk persiapan Capres di Pemilu 2024.

Dana sebesar Rp300T tersebut menurut Kamaruddin disimpan Dirut BUMN.

Hal itu diungkap Kamaruddin saat bertemu KPK dalam sebuah dialog.

Kamaruddin menyebut Dirut PT Taspen menyimpan dananya atas nama beberapa wanita.

Para wanita itu menurut Kamaruddin juga dinikahi oleh Dirut BUMN tersebut. Tetapi Kamaruddin tak menyebut nama Dirut yang dimaksud.

"Ketemu muslim dia muslim, padahal dia Katolik. Ketemu Hindu, Hindu dia, nikah. Ketemu Kristen, Kristen dia. Semua agama dilakonin. Kesannya Nusantara banget gitu lho," sindir Kamaruddin Simanjuntak dalam tayangan di kanal Youtube Realita TV pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Kamarudin menyebut wanita-wanita ini menghuni beberapa apartemen mewah dengan gaya hidu yang mewah.

Para wanita ini dititipi uang Rp300 T dengan cara diinvestasikan. Kemudian ada cash back.

"Cash back inilah yang diinvestasikan pada perempuan-perempuan yang tidak dinikahi secara resmi. Hanya secara ghaib. Wanita-wanita ini bisa transaksi Rp200 juta per hari. Itu uang dari mana?" tanya Kamaruddin Simanjuntak.

Ia pun mempertanyakan berapa gaji seorang Dirut BUMN hingga mampu menghidupi beberapa wanita dengan mewah.

"Saya gak tahu kalian gaji berapa Dirut BUMN itu," sindir Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan hal mengejutkan.

Meski sang Dirut BUMN tersebut mampu menafkahi beberapa wanita dengan biaya mahal, namun anak kandungnya dari istri sah, hingga saat ini belum dibayar SPP untuk sekolahnya.

"Ajaibnya sampai hari ini anak kandungnya belum bayar SPP. Dari istri yang resmi namanya Rina," buka Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin mengaku menangani kasus ini, ia telah berkirim surat ke Presiden, Menteri BUMN, Komisi 6 DPR, Menteri Keuangan, Menpan-RB, hingga direktur SDM PT Taspen, Komisi III DPR, termasuk ke Ombudsman, tetapi tak ada yang menanggapi.

"Lalu saya harus bersurat ke mana lagi?" tanya Kamaruddin Simanjuntak.

Sebagian artikel ini telah tayang di Seputar Tangsel dengan judul: Capres 2024, Pengacara Brigadir J: Dana Rp300 T Diduga Diinvestasi Dirut BUMN Atas Nama Beberapa Wanita


Akhirnya Terungkap Dana Judi Online Ferdy Sambo Diduga untuk Kawal Pilpres 2024 Capai Rp 1,3 Triliun Per Tahun

Akhirnya Terungkap Dana Judi Online Ferdy Sambo Diduga untuk Kawal Pilpres 2024 Capai Rp 1,3 Triliun Per Tahun foto pikiran rakyat/edit Teras Gorontalo

Kode Konsorsium 303 judi online Ferdy Sambo viral di media sosial.

Judi online Konsorsium 303 viral ditengah-tengah kasus Ferdy Sambo yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Isu judi online 303 Ferdy Sambo merupakan buntut panjang kasus pembunuhan Brigadir J, yang dilakukan Ferdy Sambo CS.

Isu ini pun menyebar, hingga akhirnya muncul bagan deretan orang penting dan berpengaruh yang menjadi kaki tangan praktek judi online 303 tersebut.

Pasalnya, baru-baru ini beredar dokumen Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang membekingi berbagai bisnis ilegal, salah satunya perjudian.

Kabar terbarunya, muncul peta gambar struktur tentang skema kerajaan gelap Ferdy Sambo, diduga terkait judi online, narkoba, dan lain sebagainya.

Pada gambar tersebut bertuliskan Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303.

Belum selesai kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terseret masalah lain soal dugaan judi online.

Belakangan, publik dihebohkan dengan grafik Kaisar Ferdy Sambo dan Konsorsium 303.

Selain Ferdy Sambo, ada 6 jenderal bintang dua dan seorang jenderal bintang satu yang diduga ikut terlibat dalam skandal bisnis judi online.

Berdasarkan data yang beredar, Ferdy Sambo dan para kroninya disebut-sebut menerima dana senilai Rp 1,3 triliun per tahun dari bisnis haram tersebut.

Konon, dana tersebut disinyalir akan digunakan untuk mengawal calon presiden (Capres) potensial pada Pilpres 2024 mendatang.

Bahkan, operasi itu diduga akan dipimpin langsung oleh Ferdy Sambo dan dua jenderal lainnya, yakni Irjen SN dan Irjen AD.

Hingga kini, pihak Kepolisian belum memberikan klarifikasi apapun tentang grafik Kaisar Ferdy Sambo dan Konsorsium 303 itu.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedy Prasetyo menegaskan, pihaknya masih fokus untuk mengusut tuntas kasus Brigadir.

Menanggapi hal tersebut, Ahli hukum tata negara Refly Harun mengatakan pernyataan Dedy itu tidak membantah maupun mengiyakan.

"Dalam logika informasi, kalau ada informasi yang buruk tapi tidak dibantah, tapi tidak juga diiyakan, maka bisa dibilang itu benar. Karena kalau misalnya itu tidak benar, informasi buruknya langsung dibantah. Teorinya begitu," kata Refly Harun, dikutip Teras Gorontalo dari Seputar Tangsel dengan judul: Dana Judi Online Ferdy Sambo Diduga untuk Kawal Pilpres 2024, Refly Harun: Kalau Tidak Dibantah, Maka....

Refly Harun mengungkapkan, berdasarkan polling yang ia buat di media sosial, sebanyak 97% dari total 1.100 orang yang mengikuti vote percaya bahwa Satgasus Merah Putih pimpinan Ferdy Sambo terlibat dalam bisnis judi online.

Sementara, sebanyak 2% orang tidak percaya dan sisanya 2% mengaku ragu-ragu.

Mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, angka ini menunjukkan angka yang ekstrem.

Menurut Refly Harun, isu ini akan terus menggelinding ke depannya.

Karenanya, ia pun mengimbau agar segera dibentuk tim independen.

"Karena ini melibatkan Polri, tidak ada cara lain kecuali melibatkan tim independen. Kalau diserahkan kepada Mabes Polri sendiri, sama saja bohong karena itu namanya jeruk makan jeruk," ujarnya.

"Biar tidak jeruk makan jeruk, maka serahkanlah kepada tim independen untuk memastikan ini benar atau tidak agar tidak menjadi fitnah," tegasnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Sabtu, 20 Agustus 2022. (H Prastya/Seputar Tangsel)

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Seputar Tangsel Portal Jember LHKPN

Tags

Terkini

Terpopuler