Inilah 7 Jenderal Bintang 3 yang Tersisa di Tubuh Polri, Ferdy Sambo Jenderal Bintang 2 Berasa Bintang 5

28 Agustus 2022, 12:35 WIB
Selain itu, Ferdy Sambo juga sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, dengan demikian karirnya dipastikan tamat. /humas Polri/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Dikepolisian atau Polri saat ini tersisa 7 jenderal bintang 3, Ferdy Sambo dipastikan tak dapat mengikuti jejak para senior setelah tersandung kasus Brigadir J.

Karir Ferdy Sambo jenderal bintang dua, kini sudah terjegal di tengah jalan buntut kasus pembunuhan Brigadir J, dalam sidang kode etik Jumat kemarin, dirinya diberhentikan secara tidak hormat.

Hasil putusan sidang kode etik oleh Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menyatakan Irjen Pol Ferdy Sambo diberhentikan secara tidak hormat sebagai anggota Polri. Hasil putusan sidang yang dibacakan oleh Ketua Komisi Sidang Kabaintelkam Komjen Pol Ahmad Dofiri. Meski menerima putusan tersebut, namun demikian Sambo tetap akan mengajukan banding.

Selain itu, Ferdy Sambo juga sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, dengan demikian karirnya dipastikan tamat.

Ferdy Sambo dikenai pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.

Sebelumnya, ternyata ada tarik menarik saat akan menentukan Ferdy Sambo sebagai tersangka.

Bahkan ada jenderal tiga bintang yang siap mundur jika Ferdy Sambo tak diceblos ke penjara.

Di kutip Teras Gorontalo dari Banggai Pikiran Rakyat, Mahfud MD yang juga ketua Kompolnas menyampaikan bahwa ada seorang jenderal bintang tiga yang mengancam akan memundurkan diri jika Kapolri tidak menetapkan Sambo sebagai tersangka.

Memang, Mahfud tidak menyebut nama jendral dimaksud. Namun setidaknya, ada beberapa ciri-ciri yang mendekati dengan sosok Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agung Budi Maryoto.

Apalagi kabarnya, saat ini tinggal tersisa enam perwira tinggi berpangkat jendral bintang tiga di tubuh Polri.

Lima diantaranya adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Danko Brimob Komjen Anang Revandoko, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, dan Irwasum Komjen Agung Budi.

Adapun ciri-ciri dimaksud seperti, jendral yang akan segera pensiun, dan terhitung paling senior khususnya di lingkungan perwira berpangkat tiga bintang emas.

"Saya juga tahu itu ada bintang tiga yang datang (dan berkata); kalau bapak tidak mau segera tersangkakan laporan ini, besok pagi saya mundur. Karena saya sudah mau pensiun, tidak ada gunanya juga kalau saya dicemari tidak mampu mengungkap kasus ini, misalnya, yang begitu-begitu kan publik tidak tahu," kata Mahfud MD.

Lantas, siapa kira-kira sosok Jenderal bintang tiga yang disebut Mahfud MD tersebut?

Mengutip situs resmi Polri, ada enam jabatan yang ditempati oleh Jenderal tiga berpangkat Komjen, yaitu Wakil Kapolri (Wakapolri), Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam), Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam), Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), dan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat).

Masing-masing jabatan itu dipegang oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri, Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, dan Kalemdiklat Komjen Rycko Amelza Dahniel.

Selain enam orang tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja mengukuhkan Komandan Korps Brimob, Anang Revandoko, dari bintang dua Inspektur Jenderal (Irjen), menjadi bintang tiga, Komjen.

Pada 10 Juni 2022 lalu, Anang Revandoko resmi menyandang pangkat baru sebagai Komjen, sebagaimana diberitakan Tribratanews.

Mengutip situs resmi Polri, ada tujuh jabatan yang ditempati oleh Jenderal bintang tiga berpangkat Komjen mengutip situs resmi Polri:

1. Gatot Eddy Pramono

Inilah Sosok Gatot Eddy Pramono, 2 Kali Jabat Wakapolri, Jenderal 3 Bintang yang Buat Ferdy Sambo tak Berkutik foto Humas Polri/edit Teras Gorontalo

Gatot Eddy Pramono merupakan seorang perwira tinggi Polri.

Gatot Eddy Pramono merupakan jenderal bintang tiga yang sejak 7 Januari 2020 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Gatot, lulusan Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

2. Agung Budi Maryoto

Sosok Agung Budi sendiri merupakans seorang jenderal tiga bintang. edit foto Humas Polri

Agung Budi Maryoto merupakan seorang jenderal bintang tiga yang sejak 1 Mei 2020 mengemban amanat sebagai Inspektur Pengawasan Umum Polri.

Kini Agung Budi Maryoto sedang menangani kasus Brigadir J.

Agung Budi Maryoto, lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang lantas.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

3. Ahmad Dofiri

Komjen Pol Ahmad Dofiri lahir di Tegalurung, Balongan, Indramayu, Jawa Barat. sampai saat ini diketahui ia beragama Islam.

Ahmad Dofiri sejak 31 Oktober 2021 mengemban amanat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Dofiri yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang SDM.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Ahmad Dofiri merupakan sosok yang mampu membuat Bharada E buka suara bongkar kejahatan Ferdy Sambo.

Bahkan, Ahmad Dofiri yang pimpin langsung sidang kode etik Ferdy Sambo jenderal bintang dua yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Dengan keputusan akhir, Ferdy Sambi dipecat dengan tidak hormat dari institusi kepolisian.

4. Arief Sulistyanto

Arief Sulistyanto sejak 18 Februari 2021 menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

Arief Sulistyanto lulusan Akpol 1987 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Arief Sulistyanto juga merupakan anggota Tim Khusus Penyidikan Perkara Munir di tahun 2007.

5. Agus Andrianto

Sosok Agus Andrianto, Jenderal Bintang 3 yang Nekat Kasih Hukuman Mati ke Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi edit Teras Gorontalo

Agus Andrianto sejak 18 Februari 2021 menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Agus Andrianto lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang reserse.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.

6. Rycko Amelza Dahniel

Profil dan Biodata Rycko Amelza Dahniel Jenderal Bintang 3 Mantan Ajudan SBY, Harta Kekayaan Belasan Miliar

Rycko Amelza Dahniel sejak 18 Februari 2021 menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Rycko Amelza Dahniel yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse

Rycko Amelza Dahniel termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005.

Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Pol Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis.

Rycko Amelza Dahniel tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya Kapolres Jakarta Utara.

Rycko Amelza Dahniel juga mantan ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

7. Anang Revandoko

Anang Revandoko sejak 2 Agustus 2019 mengemban amanat sebagai Komandan Korps Brimob Polri.

Anang Revandoko, lulusan Akabri Kepolisian 1988 ini berpengalaman dalam bidang brimob.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo baru saja mengukuhkan Komandan Korps Brimob, Anang Revandoko, dari bintang dua Inspektur Jenderal (Irjen), menjadi bintang tiga, Komjen.

Pada 10 Juni 2022 lalu, Anang Revandoko resmi menyandang pangkat baru sebagai Komjen, sebagaimana diberitakan Tribratanews.

Dari ketujuh polisi berpangkat Komjen itu, ada empat orang yang akan memasuki masa pensiun pada 2023 mendatang.

Merujuk pada Pasal 3 Ayat 2 dan 3 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri, semua polisi apapun pangkatnya akan pensiun pada usia 58 tahun.

Berikut ini empat Komjen yang akan pensiun pada 2023:

1. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, lahir pada 28 Juni 1965, perkiraan pensiun Juni 2023

2. Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, lahir 19 Februari 1965, perkiraan pensiun Februari 2023

3. Kabaharkam Komjen Arief Sulistyanto, lahir 24 Maret 1965, perkiraan pensiun Maret 2023

4. Dankor Brimob Komjen Anang Revandoko, lahir 14 Oktober 1965, perkiraan pensiun Oktober 2023

Itulah ulasan soal sosok jenderal bintang lima yang ada di Indonesia, hingga 7 jenderal bintang tiga yang masih aktif di tubuh Polri hingga saat ini.

Ferdy Sambo Jenderal Bintang Dua Berasa Bintang Lima

Ferdy Sambo merupakan seorang jenderal bintang dua yang berasa seorang jenderal bintang tiga.

Hal itu disampaikan Ketua Kompolnas Mahfud MD menyusul beredarnya perihal kerajaan Ferdy Sambo di tubuh Polri.

Mhafud MD menjelaskan maksud pernyataannya soal adanya 'kerajaan Ferdy Sambo'.

Mahfud membeberkan kekuasaan Ferdy Sambo yang besar dalam struktur Polri.

Dia mengibaratkan Ferdy Sambo seperti bintang 5.

Mahfud membeberkan informasi kerajaan Sambo didapat dari berbagai masukan yang diterima Kompolnas. Informasi itu berasal dari para senior Polri hingga mantan Kapolri.

"Gini kalau kerajaan Sambo itu saya melihat dari apa yang saya katakan, psikostruktural atau psikohierarkis. Jadi ini masukan-masukan yang diterima Kompolnas oleh para senior Polri, mantan Kapolri dan sebagainya datang, 'Pak, ini terlalu besar kuasanya'," katanya, dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kompolnas, Komnas HAM, dan LPSK, Senin 22 Agustus 2022, dikutip dari Channel YouTube DPR RI.

Mahfud mengatakan Ferdy Sambo menguasai kendali 3 polisi yang berbintang satu dalam penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Dan diperintahkan untuk menyelidiki kasus pembunuhan Brigadir J.

"Hal itu akrena dia sebagai Kepala Divisi Propam menguasai 3 bintang satu tapi semua bintang 1 itu diperintah untuk menyelidiki oleh ini," ucapnya.

"Hasil penyelidikannya diteruskan ndak oleh ini. Lalu nanti kalau sudah selidiki pemeriksaannya oleh ini, persetujuannya apakah ini hukumannya ini juga yang menentukan, sehingga di situ ada usul resmi dan itu nanti saya sampaikan secara resmi," jelasnya.

Mahfud MD lantas membeberkan ilustrasi maksud Ferdy Sambo seperti bintang lima.

Mahfud MD menyebut Ferdy Sambo bisa mengendalikan dua polisi berbintang satu, dan satu polisi berbintang tiga.

"Makanya itu yang saya katakan itu terlalu banyak sehingga menjadi seperti kerajaan. Ada Mabes di dalam Mabes, kalau anu tuh begitu. Ceritanya nih kalau para orang-orang senior itu. Gini loh, Pak, dia punya bintang dua, tapi sini 1 1 3, berarti 5 dia. Ilustrasinya ya," jelasnya.

Bahkan menrutu Mahfud MD, adanya seeprti kerajaan itulah yang membuat kasus tersebut dibuka sebelum para bintang diserahkan. Hingga akhinya skenario tembak menembak ala Ferdy Sambo gagal.

"Dan itu yang terjadi kan ke dalam kasus ini yang terjadi tidak bisa dibuka kasus itu sebelum bintang-bintang itu diserahkan, kalau nggak kita masih terpaku dalam skenario tembak-menembak, itu aja kalau saya jawabannya," kata Mahfud.

3 Sosok Jenderal Bintang 5 di Indonesia, 1 Jadi Presiden

Akhirnya Terungkap 3 Sosok Jenderal Bintang 5 di Indonesia, 1 Jadi Presiden, Adakah dari Kepolisian

Jenderal besar atau jenderal bintang lima merupakan pangkat tertinggi.

Pangkat ini diberikan kepada sosok yang dinilai berjasa sangat besar.

Jadi, bintang lima bukanlah pangkat yang bisa diperoleh oleh sembarang orang.

Inilah tiga sosok Jendral bintang lima di Indonesia dikutip dari Portal Jember:

1. Jenderal Soedirman

Jenderal Besar Soedirman adalah salah satu jenderal bintang 5 di Indonesia yang memiliki dedikasi luar biasa.

Sosok Jendral Soedirman merupakan perwira yang meraih pangkat tersebut pada usia belum genap 30 tahun.

Pada 15 Desember 1945, Soedirman dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai panglima besar TKR dengan pangkat jenderal.

Pria kelahiran 24 Januari 1916 itu sekaligus panglima TNI pertama di Indonesia.

2. Jenderal A.H Nasution

Jenderal Abdul Haris Nasution menerima pangkat jenderal besar pada 5 Oktober 1997.

Tak sedikit dedikasi yang diberikan pria kelahiran 3 Desember 1918 ini.

Kebanyakan orang mengenal Jendeal A.H Nasution sebagai salah satu sosok yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Jenderal A.H Nasution adalah perwira yang menjabat kepala staf angkatan darat sebanyak dua kali.

Namun, Nasution sempat dinonaktifkan dari jabatannya imbas konflik antara Angkatan Darat dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena DPR dianggap terlalu jauh mencampuri masalah internal Angkatan Darat.

Pada 7 November 1955, Nasution kembali dilantik menjadi KSAD.

Ia sempat menduduki sejumlah jabatan sebelum menjadi orang nomor satu di militer saat ia diangkat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata pada 1962.

Pada peringatan HUT ABRI tahun 1997, Nasution diberi pangkat kehormatan jenderal besar, seperti Soeharto dan Jenderal Soedirman.

3. Jenderal Soeharto

Belum banyak yang tahu kalau Presiden RI ke-2 Soeharto menyandang gelar jenderal besar.

Jenderal Soeharto adalah salah satu dari tiga jenderal bintang 5 di Indonesia.

Sosok yang dijuluki sebagai ‘Bapak Pembangunan’ ini merupakan siswa di sebuah sekolah militer.

Soeharto juga pernah bergabung menjadi tentara KNIL hingga komandan PETA.

Meskipun tak lepas dari kontroversi, nyatanya Soeharto berperan penting dalam sejarah bangsa tanah air.

Inilah Urutan Lengkap Pangkat TNI AD, AL dan AU dari Kopral sampai Jenderal

Struktur jabatan dan pangkat TNI sebenarnya sudah ada sejak masih bernama TKR atau Tentara Keamanan Rakyat.

Seperti halnya profesi lain, Tentara juga memiliki jenjang karir sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diurutkan berdasarkan pangkatnya masing-masing.

Struktur jabatan dan pangkat TNI sebenarnya sudah ada sejak masih bernama TKR atau Tentara Keamanan Rakyat.

Surat Perintah Kepala Markas Tertinggi TKR (MTTKR) tertanggal 5 November 1945 yang ditandatangani Kepala Staf Markas Akbar Umum Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo menginstruksikan agar tanda pangkat seluruh barisan TKR disamakan.

Sejak Peraturan Pemerintah pada 1973 diiterbitkan, tanda kepangkatan untuk ketiga matra TNI (TNI AD, TNI AU, dan TNI AL) beserta Polri disetarakan.

Namun pada 2001, Polri dipisahkan dari TNI sehingga memakai tanda kepangkatan tersendiri.

Berikut urutan lengkap pangkat TNI untuk matra darat, laut, dan udara berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) pada 29 September 1997 dikutip dari TNI.mil.ID:

Urutan Pangkat TNI AD

1. Tamtama Struktur

Pangkat Tamtama terdiri atas tiga jenjang yaitu Prajurit Kepala (Praka), Prajurit Satu (Pratu), dan Prajurit Dua (Prada).

2. Tamtama Kepala

Tamtama kepala mempunyai tiga pangkat, yaitu Kopral Kepala (Kopka), Kopral Satu (Koptu), Kopral Dua (Kopda).

3. Bintara Struktur

Pangkat bintara terdiri atas empat jenjang yakni Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua.

4. Bintara Tinggi

Jenjang pangkat bintara tinggi hanya ada dua yaitu Pembantu Letnan Satu (Peltu) yang ditandai dengan lambang dua garis bergelombang, dan Pembantu Letnan Dua (Pelda) dengan lambang satu garis bergelombang.

5. Perwira Pertama

Pangkat perwira pertama terbagi dalam tiga jenjang yaitu pangkat tertinggi Kapten yang ditandai dengan tiga garis, kemudian Letnan Satu (Lettu) dua garis, dan Letnan Dua (Letda) satu garis.

6. Perwira Menengah

Pangkat untuk perwira menengah dibagi dalam tiga jenjang. Kolonel yang ditandai dengan tiga melati emas, Letnan Kolonel (Letkol) dengan dua melati emas, dan Mayor dengan satu melat emas.

7. Perwira Tinggi

Pangat perwira tinggi (Pati) TN AD terbagi empat jenjang. Pada jenjang tertinggi adalah Jenderal, ditandai dengan empat bintang.

Berturt-turut di bawahnya yaitu Letnan Jenderal dengan tiga bintang, Mayor Jenderal dengan dua bintang, dan Brigadir Jenderal dengan satu bintang.

Urutan Pangkat TNI AL

1. Tamtama Struktur

Kepangkatan Tamtama TNI AL ditandai dengan tanda pangkat berupa garis lurus yang terdiri atas tiga jenjang, yaitu Kelasi Kepala, Kelasi Satu, dan Kelasi Dua.

2. Tamtama Kepala

Tamtama kepala mempunyai tiga pangkat, yaitu Kopral Kepala (Kopka), Kopral Satu (Koptu), Kopral Dua (Kopda).

3. Bintara Struktur

Pangkat bintara ada empat yaitu Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua.

4. Bintara Tinggi

Seperti TNI AD, pangkat bintara tinggi TNI AL hanya ada dua, yaitu Pembantu Letnan Satu (Peltu) yang ditandai dengan lambang dua garis bergelombang dan Pembantu Letnan Dua (Pelda) dengan lambang satu garis bergelombang.

5. Perwira Pertama

Kepangkatan untuk perwira pertama terbagi dalam tiga jenjang yaitu pangkat tertinggi Kapten yang ditandai dengan tiga garis, kemudian Letnan Satu (Lettu) dua garis, dan Letnan Dua (Letda) satu garis.

6. Perwira Menengah

Kepangkatan untuk perwira menengah dibagi dalam tiga jenjang yaitu Kolonel yang ditandai dengan tiga melati emas. Kemudiain Letnan Kolonel (Letkol) dengan dua melati, dan Mayor dengan satu melati.

7. Perwira Tinggi

Perwira tinggi (Pati) TNI AL juga memiliki empat jenjang pangkat. Pangkat tertinggi yakni Laksamana, ditandai dengan empat bintang.

Berturut-turut di bawahnya yaitu Laksamana Madya (Laksdya) dengan tiga bintang, Laksamana Muda (Laksda) dengan dua bintang, dan Laksamana Pertama (Laksma) dengan satu bintang.

Urutan Pangkat TNI AU

1. Tamtama Struktur

Pangkat Tamtama terdiri atas tiga jenjang yaitu Prajurit Kepala (Praka), Prajurit Satu (Pratu), dan Prajurit Dua (Prada).

2. Tamtama Kepala.

Tamtama kepala mempunyai tiga pangkat, yaitu Kopral Kepala (Kopka), Kopral Satu (Koptu), Kopral Dua (Kopda).

3. Bintara Struktur

Pangkat bintara ada empat tingkat, yaitu Sersan Mayor, Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan Dua.

4. Bintara Tinggi

Bintara tinggi TNI AU juga hanya punya dua pangkat, yaitu Pembantu Letnan Satu (Peltu) yang ditandai dengan lambang dua garis bergelombang dan Pembantu Letnan Dua (Pelda) dengan lambang satu garis bergelombang.

5. Perwira Pertama

Kepangkatan untuk perwira pertama TNI AU terbagi dalam tiga jenjang yaitu pangkat tertinggi Kapten yang ditandai dengan tiga garis, kemudian Letnan Satu (Lettu) dua garis, dan Letnan Dua (Letda) satu garis.

6. Perwira Menengah

Pangkat untuk perwira menengah TNI AU dibagi dalam tiga jenjang yaitu Kolonel yang ditandai dengan tiga melati emas. Kemudiain Letnan Kolonel (Letkol) dengan dua melati, dan Mayor dengan satu melati.

7. Perwira Tinggi

Pangkat perwira tinggi TNI AU terbagi dalam empat jenjang. JJenjang paling tinggi adalah Marsekal yang ditandai dengan empat bintang, di bawahnya bertutut-turut Marsekal Madya (Marsdya) dengan tanda pangkat tiga bintang, Marsekal Muda (Marsda) dengan dua bintang, dan Marsekal Pertama (Marsma) satu bintang.

Pangkat Kehormatan

PP 1997 juga menambahkan pangkat kehormatan bagi perwira tinggi di tiga matra TNI yang ditandai dengan tanda pangkat lima bintang.

Pangkat kehormatan di TNI AD disebut Jenderal Besar, Laksamana Besar untuk TNI AL dan Marsekal Besar untuk TNI AU.

Hingga kini, baru TNI AD yang memberikan pangkat kehormatan kepada perwira tingginya.

Ada tiga nama yang memperoleh pangkat sebagai jenderal besar. Mereka adalah Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.

Inilah Urutan Lengkap Pangkat Polisi dari Bharada sampai Jenderal

Urutan tingkatan pangkat polisi merupakan tolak ukur jenjang karir di korps bhayangkara.

Berikut urutan tingkatan pangkat polisi dari Bharada sampai Jenderal ATAU dari terendah hingga tertinggi.

Sebagai contoh, Bharada E memiliki tingkat pangkat terendah dalam polisi dan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memiliki pangkat tertinggi di polisi dengan gelar Jenderal Bintang 4.

Urutan tingkatan pangkat polisi merupakan tolak ukur jenjang karir di korps bhayangkara.

Pangkat adalah tingkat kedudukan yang mencerminkan peran, fungsi dan kemampuan, serta keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam penugasan.

Polisi adalah salah satu profesi yang memiliki tugas utama untuk bertindak tegas dalam menghadapi kejahatan serta menjaga tegaknya hukum di Indonesia.

Seperti halnya profesi lain, polisi juga memiliki jenjang karier sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang diurutkan berdasarkan pangkatnya masing-masing.

Struktur jabatan dan pangkat pada Polri mulai diberlakukan sejak 1 Januari 2001.

Pada saat itu, TNI dan Polri mulai dipisahkan sehingga memiliki tingkat pangkatnya masing-masing.

Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam BAB II tentang Golongan Kepangkatan Pasal 3, pangkat polisi terdiri dari Tamtama, Bharada dan Perwira.

Daftar kepangkatan yang dikutip dari laman resmi Humas Polri.

1.Perwira Tinggi (Pati)

Mereka-mereka yang tergolong dalam kelompok ini adalah:

- Jenderal Polisi, dengan tanda kepangkatan yaitu empat bintang.

- Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga bintang

- Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol), dengan tanda kepangkatan yaitu dua bintang.

- Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol), dengan tanda kepangkatan yaitu satu bintang.

2.Perwira Menengah (Pamen)

Anggota Polri yang masuk dalam golongan ini adalah:

- Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga melati emas.

- Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dengan tanda kepangkatan yaitu dua melati emas.

- Komisaris Polisi (Kompol), dengan tanda kepangkatan yaitu satu melati emas.

3.Perwira Pertama (Pama)

Mereka yang masuk dalam kelompok ini, adalah:

- Ajun Komisaris Polisi (AKP), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga balok emas.

- Inspektur Polisi Satu (Iptu), dengan tanda kepangkatan yaitu dua balok emas.

- Inspektur Polisi Dua (Ipda), dengan tanda kepangkatan yaitu satu balok emas.

4.Bintara

Anggota Polri yang tergolong dalam jenis ini, yaitu :

- Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu), dengan tanda kepangkatan yaitu dua balok bergelombang perak.

- Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda), dengan tanda kepangkatan yaitu satu balok bergelombang perak.

- Brigadir Polisi Kepala (Bripka), dengan tanda kepangkatan yaitu empat balok panah perak.

- Brigadir Polisi (Brigpol), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga balok panah perak.

- Brigadir Polisi Satu (Briptu), dengan tanda kepangkatan yaitu dua balok panah perak.

- Brigadir Polisi Dua (Bripda), dengan tanda kepangkatan yaitu satu balok panah perak.

5.Tamtama

Anggota Polri yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

- Ajun Brigadir Polisi (Abrip), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga balok panah merah

- Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu), dengan tanda kepangkatan yaitu dua balok panah merah

- Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda), dengan tanda kepangkatan yaitu satu balok panah merah

- Bhayangkara Kepala (Bharaka), dengan tanda kepangkatan yaitu tiga balok miring merah

- Bhayangkara Satu (Bharatu), dengan tanda kepangkatan yaitu dua balok miring merah

- Bhayangkara Dua (Bharada), dengan tanda kepangkatan yaitu satu balok miring merah

Demikian tingkatan-tingkatan yang terdapat dalam kepangkatan Polri.

Setiap kenaikan pangkat dalam Polri, pasti didasarkan pada prestasi kerja, juga pengabdian mereka terhadap negara.

Kenaikan pangkat ini bisa diperoleh seorang anggota Polri secara reguler, atau bergantung pada masa pengabdian, atau penghargaan anumerta yang diterimanya. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Portal Jember Polri.go.id tni.mil.id YouTube DPR RI Div Humas Polri

Tags

Terkini

Terpopuler