TERAS GORONTALO - Kasus kematian Brigadir J terus memasuki babak baru dalam penangananya.
Kepolisian terus berupaya mencari titik seterang-terangnya dalam mengungkap apa yang menjadi motif utama dibalik kematian ajudan tersebut.
Baru baru ini, publik di gegerkan dengan kemunculan seorang pria brewok yang belum diketahui siapa nama lengkapnya berseliweran di sosial media.
Dalam Narasinya, pria brewok nampak yakin dan seolah tahu kejadian yang sebenarnya dalam kasus Brigadir J.
Dari cuplikan yang berdurasi beberapa menit tersebut, pria brewok itu mengatakan jika alasan pembunuhan adalah Putri Candrawathi memergoki Ferdy Sambo selingkuh.
"Jadi Aku pecahkan ya, Sebenarnya ibu minta tolong ke Yosua antarkan ke tempat Bapak (Ferdy Sambo). Nah rupanya Bapak lagi sama perempuan di suatu tempat. Kan rumah Bapak banyak di Magelang ada berapa, pokoknya lebih dari satu rumah di Magelang," ungkapnya dikutip Teras Gorontalo dari akun TikTok @Friska Fina, yang diunggah 28 Agustus 2022.
Setelah itu, pria brewok tersebut mengatakan bahwa Ferdy Sambo kepergok Putri Chandrawati sedang bersama perempuan lain, sehingga Putri Candrawathi kemudian menangis dan minta diantar pulang ke Jakarta.
"Jadi mereka lagi melakukan sesuatu ketahuan sama Ibu. Ibu nangis-nangis, marah-marah" terangnya.
Dilansir dari Ayo Cirebon.com, dirinya juga menyebutkan bahwa Brigadir Yosua atau Brigadir J sempat dipukul Ferdy Sambo.
"Nah disitu Yosua sudah kena pukul sama bapak, makanya ibu nelpon Rifki pulang," ucap pria brewok itu.
Selanjutnya suatu peristiwa mulai terjadi saat di TKP di Duren Tiga, Jakarta Selatan, sekembalinya rombongan dari Magelang. Ferdy Sambo disebut kembali mengancam Brigadir J.
"Kemudian Yosua yang sedang berada di bawah, di situ Bapak bilang kalau sempat naik ke atas mati kau sama aku," tambahnya.
Baca Juga: Isu Sofa Hingga Putri Candrawathi Digendong Om Kuat, Jadi Skenario Pembunuhan Brigadir J?
Si pria brewok juga mengklaim bahwa Putri Candrawathi mengetahui Ferdy Sambo berurusan dengan judi, narkoba, dan sebagainya.
"Sebenarnya Ibu tahu kelakuan Bapak, mungkin Bapak melakukan segala macam kan ya, tindak kejahatanlah, kelihatan sama Ibu. Narkoba, judi segala macam dan lainnya," ujarnya.
"Ibu mau melaporkan ke atas (pimpinan) dan Bapak mengancam Ibu di situ. Kalau ini anak ini akan kubunuh (Yosua), kirain Ibu gak (cuma gertak)," ujarnya lagi.
Sosok pria brewok tersebut melanjutkan, usai ketahuan bersama selingkuhannya, pagi harinya Ferdy Sambo memutuskan pulang ke Jakarta menggunakan pesawat bersama ajudannya.
“Bapak akhirnya pagi terbang naik pesawat. Sudah stres dia kan, sama ajudannya," kata pria brewok.
Di Duren Tiga, ujar brewok, Brigadir J baru mendapat pengadilan dari Ferdy Sambo.
"Kenapa kau biarkan Ibu datang ke tempat itu. Kemudian disidanglah Yosua. Bapak kan orangnya emosional banget. Darah tinggi banget dia, lalu disitulah dengar suara tembakan, dor, Yosua sudah tergeletak. Ibu nangis dari tangga," kata pria brewok tersebut.
Cuplikan video yang diketahui pertama kali diunggah oleh akun @Arjun28 yang sudah menghilang tersebut membuat banyak orang berspekulasi.
Dari unggahan tersebut beberapa orang pun memberikan pandangan lewat komentar komentar
"Semoga Abang tidak diculik," tulis Akun @P***
"Cerita si abang masuk akal sih" Tulis @Laila***26
"Apakah dia ART nya," tulis @Risma***
Namun beberapa netizen pun masih kurang mempercayai apa yang dijelaskan oleh pria Brewok dalam narasi nya itu.
Video tersebut beredar dan sudah ditonton 3,6 juta kali serta mendapat like 213rb dan mendapat komentar pro dan kontra sebanyak 7rb komentar.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa sosok pria brewok misterius yang muncul dengan narasi tersebut.
Dikutip dari Antara, sebelumnya lima tersangka menghadiri rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan Brigadir J di rumah pribadi Ferdy Sambo, Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa.
Lima tersangka tersebut yakni Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi yang didampingi pengacara masing-masing.
Adapun rekonstruksi dipimpin Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi dan dimulai pada Selasa pagi pukul 10.00 WIB.
Kawasan Saguling menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pertama yang dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri bersama Komnas HAM, Kompolnas dan jaksa penuntut umum (JPU).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo memberikan keterangan di lokasi bahwa di Saguling dilakukan sebanyak 35 adegan rekonstruksi meliputi peristiwa tanggal 8 Juli dan pasca pembunuhan Brigadir J.***