Cerdik, Ternyata Ini Alasan Ferdy Sambo Memilih TKP di Duren Tiga Jakarta Selatan

31 Agustus 2022, 20:11 WIB
Cerdik, Ternyata Ini Alasan Ferdy Sambo Memilih TKP di Duren Tiga Jakarta Selatan /tangkapan layar TikTok @aris_wahyudi_beng

TERAS GORONTALO – Baru-baru ini Ferdy Sambo CS telah menyelesaikan rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, di tiga tempat pada selasa 30 Agustus 2022, termasuk di Duren Tiga.

Selama 7,5 jam kegiatan rekonstruksi berlangsung di tiga tempat dengan 78 adegan yang diperankan oleh para tersangka, kasus pembunuhan Brigadir J.

Dari rekonstruksi tersebut yang berlangsung tentunya pihak terkait menambah materi pada kasus tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Ferdi Sambo, di Duren Tiga.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Kronologi Sampai Peran Ferdy Sambo Tembak Kepala Brigadir J Hingga Tembus Ke Hidung

Dari semua adegan yang dilakukan pastinya menjawab semua pertanyaan yang selama ini menjadi misteri, soal kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo tersebut.

Menariknya, dalam semua informasi atau yang menjadi pertanyaan tidak ada yang mempertanyakan mengenai alasan Ferdy Sambo memilih TKP di Duren Tiga Jakarta Selatan.

Dilansir Teras Gorontalo dari akun TikTok @aris_wahyudi_beng mengungkap alasan Ferdy Sambo memilih TKP di Rumah Dinas Duren Tiga Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ini Alasan Skenario Pelecehan Dipertahankan Ferdy Sambo Dan Putri Candrawathi Sebelum Ditetapkan Tersangka

Seperti diketahui bahwa ada 4 rumah yang terkait dengan kasus Ferdy Sambo yaitu rumah di Magelang, rumah di Jalan Saguling, Rumah di kompleks Polri Duren Tiga, dan rumah di jalan Kemang.

Dari keempat rumah tersebut, hanya rumah di Duren Tiga yang merupakan rumah dinas atau rumah negara, ketiga rumah lainnya adalah rumah milik Ferdy Sambo dan keluarga.

Menurut penjelasan dalam video tersebut, cerdiknya seorang Ferdy Sambo memilih TKP di Duren Tiga Jakarta selatan adalah karena merupakan rumah dinas negara atau rumah milik negara.

“Dengan memilih rumah dinasnya sebagai TKP maka segala kerugian materil yang terkait dengan kasus kematian Brigadir J tersebut yang menanggung adalah negara,” jelasnya.

Menurutnya, jika TKP terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo maka ia akan mengalami banyak kerugian.

“Rumah tidak bisa di tempati sampai kasus selesai karena sudah dipasang garis polisi, dan lebih parah lagi harga rumah akan jatuh karena disana pernah terjadi kasus pembunuhan,” jelasnya lagi

Untuk diketahui rekonstruksi pada selasa 30 Agustus 2022 dihadiri oleh kelima tersangka yakni, Ferdy Sambo (FS), Putri Candrawathi (PC), Ricky Rizal (RR), Richard Eliezer (RE), Kuat Maruf (KM).

Rekonstruksi tersebut dilaksanakan di tiga tempat dengan waktu 7,5 jam dan 78 adegan.

Dikutip Teras Gorontalo dari PMJ NEWS, dalam rekonstruksi 78 adegan tersebut Komnas HAM menemukan ada beberapa perbedaan yang yang tertuang dalam BAP dan hasil rekonstruksi.

“Ya, memang ada perbedaan. Misalnya soal pelaku, terus kemudian soal posisi dari masing-masing orang," ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan di kantornya kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 31 Agustus 2022

Meskipun begitu menurut Beka perbedaan itu merupakan hal yang wajar, ia menyebut secara keseluruhan memang rekonstruksi ini menunjukkan peristiwa pembunuhan Brigadir J.

“Ini kan saya kira ini wajar, tentu saja tidak persis banget 100 persen, tetapi ada perbedaan-perbedaan sedikit. Saya kira secara keseluruhan menggambarkan memang peristiwa pembunuhan Brigadir J," tuturnya.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: PMJ News TikTok @aris_wahyudi_beng

Tags

Terkini

Terpopuler