Blak-blakan Bharada E Disebut Berani Buka Aib Mantan Atasannya, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi Bercinta?

4 September 2022, 17:31 WIB
Viral sebuah pesan yang diduga ditulis oleh Bharada E di media sosial yang membeberkan bahwa salah satu alasan Brigadir J dibunuh adalah adanya mafia di balik kebakaran Kejaksaan Agung /foto ANTARA/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Blak-blakan Bharada E disebut lebih berani membuka aib mantan atasannya yang tak lain adalah Putri Candrawathi.

Bahkan, Bharada E kini disebut lebih erani membuka hal sensitif mantan bosnya itu.

Sebagaimana diketahui, kini senter isu Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi bercinta atau melakukan hubungan intim.

Lantas seperti apa fakta sebenarnya?

Malang memang nasib Bharada E, ia harus menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J dengan sangkaan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56, seperti diumumkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipdum) Bareksrim Polri Pol Andi Rian Djajadi.

Richard Eliezer, lebih dikenal sebagai Bharada E, disebut kini lebih berani mengungkap kejanggalan di rumah keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Bharada E disebut tahu aib Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf oleh mantan pengacaranya Deolipa Yumara.

Deolipa Yumara, dalam sebuah dialog yang dilakukannya di Kabar Petang tvOne, menyebut bahwa motif Ferdy Sambo menghabisi Brigadir J, atau Nofriansyah Yosua Hutabarat karena diduga Brigadir J mengetahui aib Putri Candrawathi dan Kuat Maruf, sopir di keluarga Sambo.

Dalam kesempatan tersebut, Deolipa mencoba mematahkan keterangan para saksi yang menyebut bahwa Putri Candrawathi dilecehkan oleh Brigadir J.

Deolipa membuka informasi, berdasarkan perbincangannya bersama Bharada E kala masih menjadi kuasa hukumnya, Brigadir J diduga mengetahui hal tabu yang dilakukan oleh Putri Candrawarthi dan Kuat Maruf di Magelang.

"Bharada E tidak merasakan langsung ya, tapi dia berpikir. Boleh dong berpikir? Jadi dugaan dia, ada sesuatu yang terjadi (antara Putri dan Kuat Ma'ruf) dan diketahui Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa pada dialog Kabar Petang tvOne Senin 29 Agustus 2022.

Menurut Deolipa, keterangan Bharada E adalah ketika di Magelang hanya ada empat orang, yakni Brigadir J, Susi (ART), Kuat Ma'rut (ART), dan Putri Candrawathi.

Karena Susi dianggap tidak terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J, maka, kata Deolipa, hanya dua orang yang diduga merencanakan pembunuhan.

"Susi enggak ikutan karena dia di bawah. Nah tinggal tiga kan, tapi yang dua ini (Kuat Maruf dan Putri Candrawathi) sepakat ngebunuh si Yosua (Brigadir J), itu saja logikanya," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, Bharada E sempat menaruh rasa curiga terhadap gera-gerik Putri dan Kuat Ma'ruf.

"Kata Si Eliezer (Bharada E), saya curiga Bang, ada sesuatu antara Kuat dan Putri. Aroma-aroma (hubungan terlarang) itu sebenernya mereka (Bharada E dan Brigadir J) sudah tahu," kata Deolipa.

Yang gendong justru sebaliknya: Kuat Ma'ruf

Mengomentari momen Brigadir J 'menggendong-gendong' Putri Candrawathi seperti yang dikatakan Kuat Maruf kepada penyidik dan diungkapkan Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding, Deolipa mengatakan yang menggendong itu justru sebaliknya, yakni Kuat Maruf, yang menggendong majikannya.

"Itu mungkin kebalikannya ya, Yosua (Brigadir J) lihat Putri digendong sama si Kuat, kan begitu. Nih blak-blakan aja ya, Putri digendong sama Kuat, ketahuan sama Yosua (Brigadir J), akrena ketahuan, Putri dan Kuat harus buru-buru dong 'membersihkan diri' ke Sambo, daripada bunyi semua kan, ya sudah," kata Deolipa.

Untuk yang ingin tahu identitas Bharada E, instagram Bharada E, Bharada E lahir dimana, Bharada E lahir tahun berapa, Bharada E lulusan apa, profil lengkap Bharada E, dapat dicek di halaman berikut.

Deolipa melanjutkan setelah hal tak senonoh diketahui Brigadir J, Putri yang panik langsung menelepon Ricky (Brigadir RR), dan Kuat Maruf menelepon Sambo meminta datang, kata dia.

"Sudah ketahuan si Yosua (Brigadir J), Putri nelepon Ricky sambil nangis-nangis, Kuat juga menelepon Sambo sambil nangis-nangis," kata Deolipa.

Sayangnya, kecurigaan Bharada E terkait adanya dugaan hubungan terlarang antara Putri dan Kuat itu, kata Deolipa, tak pernah disampaikan dalam BAP, dan juga tak disampaikan pada Ferdy Sambo.

"Si Eliezer ini kan temen dekatnya si Yosua (Brigadir J), kecurigaannya jelas tidak disampaikan di BAP, dan juga kecurigannya tidak disampaikan secara lisan oleh Eliezer ke Ferdy Sambo," kata Deolipa.

Putri disebut menolak satu mobil, atau disopiri Brigadir J.

"Jadi Kuat yang nyetir, di sampingnya ada Eliezer, di belakangnya ada Susi dan Putri. Yosua (Brigadir J) disuruh pindah ke mobil belakang. Dia bareng sama Ricky, dia dikawal Ricky," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, Putri dan Kuat Maruf sudah merencanakan hal negatif untuk menyingkirkan Brigadir J, akibat dari buntut dugaan terpergoknya Kuat dan putri di Magelang oleh Brigadir J.

"Kan Si Kuat dan Putri ini ketahuan, nah sudahlah mungkin 'dimatiin' aja nih si Yosua (Brigadir J). Akhirnya Sambo dipanas-panasin, memprovokasi Sambo, timbulah pembunuhan berencana itu, itu alasan kenapa si Putri termasuk dalam pembunuhan berencana juga," kata Deolipa.

Deolipa mengungkapkan kejanggalan dalam penangan kasus ini karena polisi membuat seolah-olah motif pembunuhan tidak penting untuk diungkap karena berbau aib keluarga.

"Motif bisa apa aja dibikin, tapi jangan sampai motifnya dibikin Yosua atau Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi. Enggak ada itu," kata Deolipa Yumara.

"Enggak ada itu Yosua (Brigadir J) melecehkan Putri, yang ada justru Kuat Maruf dan Putri ketahuan Making Love (ML) oleh Yosua (Brigadir J)," kata Deolipa Yumara.

Ia melanjutkan, "Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ketahuan Making Love (ML), lalu Putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (Brigadir RR) supaya datang, sedangkan Kuat Maruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yosua (Brigadir J) ini korban.", dikutip Teras Gorontalo dari Berita Subang.

Mengomentari keterangan yang menyebut ketika ada kejadian tak senonoh di Magelang yang menyebut bahwa Kuat Maruf tak ada di dalam rumah, Deolipa menjawab, "Kuat Maruf di dalem dong, di lantai atas, kata siapa dia di luar rumah."

Malang memang nasib Bharada E, ia harus menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J dengan sangkaan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56, seperti diumumkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipdum) Bareksrim Polri Pol Andi Rian Djajadi.

Netizen pun banyak yang mencari biodata Bharada E, pangkat Bharada E, Bharada E asal mana, Bharada E agama apa, Bharada E ajudan siapa, Bharada E asli mana, Bharat E pangkat apa, hingga berakhir mengenakan baju tahanan akibat kasus pembunuhan polisi yang menggemparkan dunia.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pernah mengatakan Bharada E mendapatkan janji dari Ferdy Sambo akan membantu melakukan atau memberikan SP3 terhadap kasus penembakan dan pembunuhan berencana Brigadir J, namun tidak terpenuhi, namun justru menjadikannya tersangka utama.

Berikut profil dan biodata lengkap Bharada E, alias Richard Eliezer, yang merupakan tersangka awal kasus pembunuhan Brigadir J karena langsung ia menembak hingga meninggal dunia.

Biodata di bawah merupakan rangkuman dari berbagai sumber:

Nama lengkap: Richard Eliezer Pudihang Lumiu

Panggilan: Richard, Bharada E

Pangkat: Bharada (Tamtama Polri)

Tempat tempat lahir: Manado, 14 Mei 1998

Umur: 24 tahun (2022)

Agama: Kristen.

Hobi: Panjat tebing (climbing)

Pendidikan Polri: Pusat Pendidikan Brimob Wakutosek, Jawa Timur 2019

Perguruan Tinggi: Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Politik Pelopor Bangsa

Status Pendidikan: Mahasiswa

Jurusan: Hukum

Tahun Masuk: 2020

Instagram: @r.lumiu

Pacar: ada (belum diketahui namanya).

Singgung Kebakaran Kejagung, Bharada E Disebut Dalam Bahaya

Muncul dugaan baru, motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.

Dugaan motif Ferdy Sambo bunuh Birgadir J disebut ada keterkaitan dengan kebakaran Kejagung.

Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan Brigadir J hingga kini masih bergulir.

Bahkan motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J pun masih misteri.

Lantas benarkah kini Bharada E dalam bahaya?

Namun, belakangan viral sebuah pesan yang diduga ditulis oleh Bharada E di media sosial. Dalam pesan tersebut, ia membeberkan bahwa salah satu alasan Brigadir J dibunuh adalah adanya mafia di balik kebakaran Kejaksaan Agung (Kejagung) beberapa waktu silam.

"Saya mau menyampaikan lagi kepada warga semua melalui media tiktok bahwa bos Irjen Ferdy Sambo juga membunuh Alm Brigadir J karena Alm Brigadir J juga sudah mendengar siapa dalam (mafia) dalam pembakaran gedung Kejaksaan Agung," tulis pesan dalam video yang diunggah akun Tiktok @richard_eliezer pada 11 Agustus 2022.

"Dengan mendengar hal ini, Irjen Ferdy Sambo sangat marah sekali dan takut jika Alm Brigadir J membocorkan hal ini ke awak media dan atasa Polri. Saya dan rekan-rekan saya disuruh Bos Irjen Ferdy Sambo untuk menyiksa Alm Brigadir J," sambungnya.

Kemudian, ketika akan ditembak oleh Ferdy Sambo, Brigadir J sempat menangis dan memohon agar tidak dibunuh.

Namun, Ferdy Sambo tidak dapat menahan emosinya dan langung mengeksekusi Brigadir J.

Dalam pesan yang sama, Bharada E juga mengaku diminta Ferdy Sambo untuk memindahkan ke Depok, Jawa Barat agar tidak bisa dimintai keterangannya oleh pers.

Meski ia mengiyakan perintah mantan Kadiv Propam Polri itu, tetapi Bharada E justru memindahkan keluarganya ke pedalaman karena khawatir akan keselematan mereka.

"Saya mengiyakan perintah beliau tetapi saya tidak melakukannya karena takut keluarga saya terancam oleh beliau sehingga saya memindahkan keluarga saya jauh ke pedalaman," ujarnya.

Bharada E juga meminta kepada tim penyidik agar segera meminta keterangan Putri Candrawathi terkait kekerasan yang dilakukan Ferdy Sambo.

Lebih lanjut, Bharada E mengungkapkan ketakutannya akan disiksa oleh orang suruhan Ferdy Sambo di dalam tahanan.

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan keaslian pesan Bharada E itu.

"Ini menarik ya, the first question is (pertanyaan pertama adalah) apakah benar ini adalah tulisan dari Bharada E, itu satu. Dan tentu yang bisa mengatakan iya dan tidak ya Bharada E sendiri," kata Refly Harun.

"Karena kok bisa dimasukan di Tiktok ya, itu juga menarik," sambungnya.

Kemudian, kata Refly Harun, hal yang menarik lainnya adalah motif non domestik di balik pembunuhan Brigadir J.

Menurutnya, motif non domestik ini harus membuat publik lebih peka.

"Karena soal motif yang non domestik ini, lama-lama barangkali kita juga harus lebih peka, apa iya ada motif domestik tersebut, yaitu kekerasan seksual di Magelang," tuturnya.

"Karena kalau misalnya Putri mengalami pelecehan atau kekerasan seksual, baik oleh Brigadir J maupun Kuat Ma'ruf, maka teori relasi kuasa yang disampaikan oleh Reza Indragiri Amri itu bisa menjelaskan karena yang dominan itu Putri, seorang istri jenderal, Kadiv Propam lagi," kata Refly Harun menambahkan.

Karenanya, mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu menilai dugaan pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi sama sekali tidak masuk akal.

Menurutnya, apabila Brigadir J benar melecehkan dan pengancaman terhadap Putri Candrawathi, itu sama saja dengan bunuh diri.

"Gak akan berani dia melakukan hal itu, sama saja dia bunuh diri kalau dia melakukan itu," ucapnya.

Kemudian , Refly Harun pun menyinggung soal isu perselingkuhan. Ia menuturkan, perselingkuhan dalam kasus Brigadir J harus diinisiasikan oleh pihak yang lebih superior.

Pihak yang lebih superior lah yang memengaruhi skenario ini.

"Sehingga dalam konteks ini, rasanya aneh kalau Putri kemudian dikatakan sebagai korban," tuturnya, dikutip Seputar Tangsel dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 4 September 2022.

Mantan Komisaris PT Jasa Marga itu mengatakan, apabila tidak ditemukan hal yang masuk akal dalam motif domestik, maka motif non domestik bisa dibenarkan.

Misalnya terkait informasi akun Tiktok @richard_eliezer yang mengatakan Brigadir J mengetahui soal kebakaran Kejagung.

Atau, informasi lainnya yakni Brigadir J mengetahui bisnis-bisnis ilegal yang dijalankan Ferdy Sambo.

"Mungkin juga, karena itu jauh lebih substantif. Kalau kita lihat perilaku mafia misalnya, maka kalau informasi itu sampai keluar atau bocor, atau Brigadir J mau keluar dari orbit lingkaran itu misalnya ada satu spekulasi yang mengatakan karena dia sudah mendapatkan S1, dia mau keluar dari lingkaran Ferdy Sambo dan menjalani karier sebagai polisi yang sesungguhnya dengan pangkat yang barangkali bisa naik," kata Refly Harun, dikutip dari Seputar Tangsel.

"Nah kalau kita bicara soal perilaku mafia, anda tidak boleh keluar dari lingkaran. Apalagi keluar dari lingkaran dengan membawa rahasia," lanjutnya.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu menduga, motif non domestik di balik pembunuhan Brigadir Yosua ini tidak didalami oleh Timsus Polri.

Menurutnya, yang didalami hanyalah motif soal pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang.

"Dan lucunya motif Magelang itu kemudian diamini oleh Komnas HAM sampai-sampai Susno Duadji mengatakan, apa ya, bahasanya agak kasar terhadap Komnas HAM karena menganggap it seems stupid (hal itu terlihat bodoh)," tuturnya.

"Karena bagaimana kita memberikan kesimpulan hanya dari keterangan saksi saja dan saksi yang dimintai keterangan itu adalah saksi yang punya kepentingan, bukan saksi masyarakat umum yang tidak punya kepentingan, yaitu orang-orang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sendiri," imbuhnya.

Refly Harun menilai, Bharada E tengah dalam kondisi yang berbahaya.

"Makanya dalam konteks ini, Bharada E justru berada dalam bahaya karena dia berhadapan dengan empat orang yang keterangannya berlainan. Yang berlainan itu adalah Sambo sendiri, Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf dan Bripka RR (Bripka Ricky Rizal)," katanya.

Menurut Refly Harun, hal ini akan membuat proses pembuktian di pengadilan tidak mudah, termasuk yang menyaksikan rekonstruksi pembunuhan.

"Untungnya, pembunuhan itu diakui oleh Ferdy Sambo sendiri dan ini sudah hal yang luar biasa perkembangannya. Tapi soal-soal motif dan pemberatan, ini yang sepertinya tidak diungkap. Jadi motifnya seperti dilokalisir seperti selingkuhan," ucap Refly Harun. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Seputar Tangsel YouTube Refly Harun TikTok @richard_eliezer

Tags

Terkini

Terpopuler