Profil dan Biodata Lengkap Om Kuat Bukan Polisi Tapi Punya Peran dan Tempat Spesial di Hati Putri Candrawathi

7 September 2022, 07:23 WIB
Profil dan Biodata Lengkap Om Kuat Bukan Polisi Tapi Punya Peran dan Tempat Spesial di Hati Putri Candrawathi /Pikiran Rakyat/

TERAS GORONTALO - Profil dan biodata Om Kuat alias Kuat Ma'ruf tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Om Kuat diduga punya hubungan spesial dengan Putri Candrawathi.

Profil dan biodata Om Kuat alias Kuat Ma'ruf diduga selingkuhan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Om Kuat menjadi perbincangan setelah isu hubungannya dengan putri Candrawathi.

Pasalnya Om Kuat alias tersangka Kuat Ma'ruf bukan polisi namun tega ikut serta dalam pembunuhan Brigadir J.

Yang mengejutkan, Kuat Ma'ruf ternyata orang yang menggendong Putri Candrawathi.

Sesuai kesaksian Susi, Putri Candrawathi sempat merintih disusul Om Kuat alias Kuat Ma'ruf keluar dari kamar dalam keadaan emosi.

Kuat Maruf atau om Kuat diduga memiliki peran penting dalam pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo.

Bukan hanya memegang peran penting dalam pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf juga dituding juga memfitnah Brigadir J hingga akhirnya membuat sang ajudan Ferdy Sambo itu dibunuh.

Terlepas dari hal tersebut, selepas rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, berhembus isu bahwa Kuat Maruf dan Putri Candrawathi diduga memiliki hubungan spesial.

Hubungan tersebut juga disebut-sebut menjadi awal mula adanya pembunuhan terhadap Brigadir J.

Sebagaimana disampaikan mantan pengacara Bharada E Deolipa Yumara, Om Kuat dipergoki oleh Brigadir J tengah melakukan hal yang tak senonoh dengan Putri Candrawathi.

Deolipa Yumara mengungkapkan sesaat setelah Kuat Maruf dan Putri Candrawathi diduga terpergok oleh Brigadir J.

"Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ketahuan Making Love, lalu putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (RR) supaya datang," ungkap mantan pengacara Bharada E.

"Sedangkan Kuat Maruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yoshua (Brigadir J) ini korban," kata Deolipa.

Lantas siapa sebenarnya sosok Kuat Maruf? berikut profil Kuat Ma'ruf dilansir dari Pikiran Rakyat.

Kuat Maruf merupakan sopir pribadi Ferdy Sambo, yang sudah lama bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Diketahui Om Kuat telah menjadi sopir dan bekerja di keluarga mantan Irjen Ferdy Sambo sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Tak cuma berperan sebagai sopir dan ART, Kuat Maruf juga disebut-sebut merupakan orang kepercayaan Ferdy Sambo.

Om Kuat, sapaan akrabnya diketahui juga dekat dengan anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, tak cuma itu, bahkan ia juga sering terlihat akrab dengan para ajudan sang majikan.

Fakta Hubungan Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf

Dilansir dari Pikiran Rakyat, berikut fakta-fakta hubungan antara Putri Candrawathi dan Kuat Ma'ruf.

1.Deolipa Sebut Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Berhubungan Intim

Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, menyatakan bahwa Kuat Maruf kepergok oleh Brigadir J tengah melakukan hubungan intim dengan Putri Candrawathi.

Deolipa menyebut, setelah keduanya ketahuan, Kuat Maruf langsung menghasut Ferdy Sambo.

"Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ketahuan making love, lalu Putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (RR) supaya datang," katanya.

"Sedangkan Kuat Maruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yoshua (Brigadir J) ini korban," sambungnya.

2. Dibantah Pengacara

Menanggapi adanya tudingan Putri dan Om Kuat berselingkuh hingga berhubungan intim, sang pengacara, Arman Hanis buka suara.

Arman membantah adanya hubungan gelap antara Putri dengan Kuat Maruf.

"Tidak benar sama sekali (Kuat Maruf berhubungan intim dengan Putri Candrawati)," ucap Arman Hanis.

3. Kuat Maruf Ancam Brigadir J Pakai Pisau

Kuat Maruf sempat melakukan ancaman pembunuhan pada Brigadir J. Hal ini diketahui dar pengakuan pacar Brigadir J.

4.Kuat Maruf Sempat Ingin Melarikan Diri

Setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J, Kuat Maruf diketahui sempat ingin melarikan diri.

5.Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Ada di Dalam Kamar Sebelum Brigadir J Tewas

Dalam adegan reka ulang atau rekonstruksi di TKP, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf melakukan adegan kala keduanya berada di kamar.

Putri Candrawati tidur telentang di sebuah kasur warna biru. Kuat Maruf duduk lesehan bersila tak jauh dari kasur yang tengah ditiduri Putri.

Biodata inisal KM yang jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J:

Nama Lengkap: Kuat M'aruf

Nama Panggilan: Om Kuat

Inisial: KM

Profesi: Asisten Rumah Tangga

Status: Tersangka

Peran: Membantu dan ikut menyaksikan proses eksekusi penembakan Brigadir J.

Kesaksian Susi

Susi ART Ferdy Sambo sempat melihat Om Kuat mengendong Putri Candrawathi.

Tak hanya itu, Susi bahkan mendengar rintihan Putri Candrawathi.

Sementara Bharada E baru saja membocorkan perselingkuhan Putri Candrawathi dan Om Kuat alias Kuat' Ma'ruf.

Rintihan Putri Candrawathi

Terjawab sudah terkait Brigadir J yang melakukan pelecehan seksual ke Putri Candrawathi.

Hal itu diperkuat dengan pengakuan dari ART Ferdy Sambo Susi dan Kuat Ma'ruf.

Putri Candrawathi diketahui bulat dengan pengakuannya tentang tindakan pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Apalagi baru-baru ini pula beredar kabar hubungan asmara yang terjalin antara dirinya dengan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.

Menanggapi hal tersebut, Kabareskrim Polri Komjem Agus Andrianto langsung menepis kabar perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'ruf.

Hal tersebut ia perkuat dengan keterangan saksi yang ada di Magelang itu, yaitu ART Ferdy Sambo Susi dan sang sopir Kuat Ma'ruf.

Susi mengaku mendengar majikannya itu merintih di kamar atas. Saat itu Susi mengaku tengah berada di tangga dekat kamar Putri Candrawathi.

Sedangkan Kuat Ma'ruf sedang merokok di bawah dan melihat Brigadir J mengendap-endap dari kamar Putri.

Kaget akan hal tersebut, Kuat Ma'ruf langsung masuk dan memeriksa keadaan Putri Candrawathi bersama dengan Susi.

"Susi mendengar PC sedang menangis, merintih atau ekspresi lain. Hal ini terkomunikasi antara S (Susi) dan KM (Kuat).

KM ada di kamar untuk memastikan kondisi PC (Putri) yang ada di kamar terduduk di depan kamar mandi dikuatkan dengan keterangan S,” ujar Komjen Agus dikutip dari Pikiran Rakyat, Senin 6 Agustus 2022.

Hal tersebut diperlihatkan pada saat rekonstruksi diadegan Kuat Ma'ruf berada di kamar Putri Candrawathi lantaran melihat Brigadir J masuk sebelumnya.

Atas kejadian itulah, Kuat Ma'ruf menyuruh untuk Putri Candrawathi menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Ferdy Sambo. Hal itu pula terlihat dalam rekonstruksi.

Om Kuat Gendong Putri Candrawathi

Isu perselingkuhan antara Putri Candrawathi dan Kuat Ma'aruf alias Om Kuat berhembus kencang.

Isu ini pertama kali diungkapkan oleh eks kuasa hukum Bharada E yakni Deolipa Yumara.

Meksi akhirnya Bareskrim Polri mengatakan jika hubungan antara Putri Candrawathi tak terbukti, namun ada satu sosok yang melihat Putri Candrawathi digendong oleh Om Kuat.

Sosok tersebut adalah Susi. Yah, Susi adalah satu dari sekian banyak asisten rumah tangga (ART) yang ada di rumah Ferdy Sambo.

Saat insiden di Magelang terjadi, Susi juga dibawa oleh Putri Candrawathi menuju Magelang.

Disana, Susi melihat jika Putri Candrawathi digendong oleh Om Kuat dari dalam kamar mandi.

Putri Candrawathi diduga menangis akibat dilecehkan oleh Brigadir J.

Om Kuat yang mendapati jika Putri Candrawathi menangis di kamar mandi lalu murka.

Usai mendapati Putri Duyung menangis, Om Kuat lalu mencari Brigadir J.

Ia bahkan membawa sebilah pisau untuk mengejar Brigadir J.

Sayangnya pertikaian keduanya lalu dihentikan oleh Putri Candrawathi.

Tak hanya itu, Susi juga sempat melihat Brigadir J marah sambil banting pintu.

Susi adalah ART yang bekerja sudah sangat lama di rumah Ferdy Sambo.

Ia sering mempersiapkan berbagai kebutuhan dari keluarga Ferdy Sambo.

Bahkan ada informasi yang mengatakan jika Putri Candrawathi sangat dekat dengan Susi.

Perannya sangat vital terutama dalam keluarga Fery Sambo.

Sebelumnya diketahui, beredar fakta baru terkait dengan kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Insiden Brigadir J yang tewas tertembak oleh Ferdy Sambo hingga kini masih banyak diperbincangkan publik.

Selain itu, kasus pembunuhan Brigadir J masih menjadi misteri.

Pasalnya, kasus kematian Brigadir J memiliki banyak spekulasi atas misteri dibunuhnya sang Ajudan.

Bahkan akhir-akhir ini juga beredar kabar jika Ferdy Sambo ajak anak buahnya nonton CCTV pembunuhan Brigadir J.

Dikutip dari SeputarTangsel.com, sebuah fakta baru terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J kembali terungkap.

Kali ini mengenai rekaman CCTV di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang.

Berdasarkan informasi yang beredar, Ferdy Sambo sempat mengajak keempat anak buahnya yaitu Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKPB Ridwan Soplanit, dan AKBP Arif Rahman untuk nonton bareng (nobar) rekaman CCTV saat ia membunuh Brigadir J.

Tak sampai di situ, Ferdy Sambo juga mengancam keempatnya agar rekaman CCTV itu jangan sampai bocor.

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai kasus Brigadir J sudah semakin jelas.

"Dan ini semakin jelas ya dengan adanya pengakuan mereka bahwa Ferdy Sambo seharusnya sudah tidak bisa lolos lagi dari pembunuhan berencana tersebut," kata Refly Harun.

Meski demikian, Refly Harun masih mempertanyakan sampai kapan motif pelecehan seksual akan dipertahankan.

"Untuk menjerat Ferdy Sambo sendiri sebenarnya sudah cukup kalau misalnya CCTV ada kesaksian seperti ini. Berarti kan mereka melihat sendiri proses pembunuhan itu," tuturnya.

"Jangan-jangan ya (motif) domestiknya ada, entah Kuat Ma'ruf entah siapa, tapi non domestiknya juga ada," ujarnya, dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 6 September 2022.

Mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu mencurigai bahwa 'black box' yang bisa mengungkap keterlibatan orang-orang besar dalam skandal Ferdy Sambo masih tertutup.

Ia juga mengatakan, Ferdy Sambo tidak mungkin membongkar kebusukan institusi Polri kepada publik.

"Harapannya adalah saksi-saksi yang sudah diberhentikan, dipecat, dan lain sebagainya yang ngomong apa adanya," kata dia.

"Jadi kenapa mereka terlibat, apakah betul hanya soal motif di Magelang, ataukah ada motif lain yang harus ditutupi," ucapnya.

Refly Harun menegaskan, meski aktivitas ilegal Ferdy Sambo tidak ada hubungannya dengan pembunuhan Brigadir J, tetap saja tim audit independen perlu melihat internal Polri.

"Dari mana mereka mendapatkan uang-uang haram, dari mana mereka mendapatkan uang-uang halal dalam tanda kutip ya," tutur Refly Harun.

Sebagai informasi, aksi saling kejar antara Kuat Ma'ruf alias Om Kuat dan Brigadir J terjadi di Magelang.

Om Kuat diketahui emosi saat tahu jika Brigadir J sempat melakukan perbuatan tak senonoh kepada istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi.

Imbasnya, Om Kuat lalu mengejar Brigadir J dengan pisau dapur.

Saling kejar antara Om Kuat dan Brigadir J ini juga dilihat oleh ART lainnya yakni Susi.

Dikutip dari YouTube Dua Sisi TV One, Komnas HAM juga membenarkan aksi saling kejar dengan pisau yang dilakukan oleh Om Kuat kepada Brigadir J.

Melalui rekomendasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komnas HAM menuturkan jika ada pelecehan seksual bahkan rudapaksa yang dilakukan Leh Brigadir J ke atasannya.

Bahkan istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi mengakui jika dirinya mendapatkan tindakan tak pantas oleh sang ajudannya tersebut.

Pengakuan Putri Candrawathi seperti diperkuat oleh para pembantunya.

Ada Om Kuat sopir sekaligus ART keluarga Ferdy Sambo, yang sedari awal bercerita Brigadir J berhasil dia pergoki berbuat sesuatu kepada majikannya.

Selain Om Kuat, ada pula Susi.

ART yang juga diajak Putri Candrawathi ikut ke rumah Magelang memberikan kesaksian yang terkesan memojokkan Brigadir J.

Susi, seperti diceritakan Om Kuat, sempat memergoki Brigadir J marah-marah dengan cara membanting pintu rumah.

Susi juga menjadi saksi atas tindakan Kuat yang mengejar Brigadir J dengan pisau dapur.

Kata Om Kuat, Brigadir J sudah berbuat sesuatu terhadap majikannya.

Setelah kejadian itu, Putri Candrawathi menangis seorang diri di kamar mandi.

Om Kuat menjadi emosi lantaran dia memergoki Brigadir J berjalan mengendap-endap dari lantai kamar Putri Candrawathi.

Sopir yang sudah lama bekerja untuk Ferdy Sambo merasa berhak melindungi majikannya dari ancaman.

Dia mengejar Brigadir J yang berlari ke depan rumah.

Cerita Om Kuat itu disampaikan dalam sidang etik Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.

Putri Candrawathi sebelumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tempat kejadian perkara di Kompleks Polri Duren Tiga.

Dalam laporan tersebut yang menjadi terlapor adalah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Namun, pada 12 Agustus 2022, laporan tersebut telah dihentikan atau SP-3 karena penyidik tidak menemukan peristiwa pidananya.

Bahkan laporan tersebut terindikasi sebagai upaya untuk menghalangi penyidikan 'obstruction of justice'.

Lalu, pada 26 Agustus 2022, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak melaporkan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terkait fitnah ancaman pembunuhan dan dugaan pelecehan seksual.

Putri Candrawathi dan Om Kuat Diperiksa dengan Alat Pendeteksi Kebohongan

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bahwa 3 tersangka kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo akan menjalani pemeriksaan dengan menggunakan alat lie detector atau pendeteksi kebohongan. 3 tersangka tersebut di antaranya Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma´ruf si asisten rumah tangga.

¨Betul, namanya uji polygraph. RR dan KM. Bharada RE sudah duluan sebelum tersangka lainnya,¨ ujar Andi Rian Djajadi dikutip dari PMJ News pada Selasa 6 September 2022.

Tujuan digunakannya lie detector dalam pemeriksaan ketiga tersangka yakni untuk menguji kejujuran terkait kasus pembunuhan Brigadir J.

Andi Rian juga mengatakan bahwa alat pendeteksi kebohongan juga akan digunakan untuk Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi nantinya.

¨Hanya untuk menguji tingkat kejujuran tersangka dalam memberikan keterangan. Iya semuanya, terjadwal 2 orang per hari. Jadwalnya sampai hari Rabu," sambungnya.

Komnas HAM Wanti-wanti Ferdy Sambo dan Geng Bisa Saja Cabut BAP di Pengadilan

Ferdy Sambo dan 4 orang lain yakni Putri Candrawathi, Kuat Ma´ruf, Bripka RR dan Bharada E sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik justru mewanti-wanti karena ada kemungkinan jika Ferdy Sambo dan tersangka lainnya mencabut BAP di pengadilan.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengingatkan para penyidik untuk tidak terburu-buru merasa puas diri dan siap memenangkan dakwaan dalam kasus pembunuhan Brigadir J, pasalnya menurut Taufan Ferdy Sambo dan geng bisa saja menyiapkan manuver.

"Kecuali Bharada E itu, yang lainnya masih dalam lingkaran FS. Bayangkan kalau di pengadilan besok, mereka suruh mencabut BAP-nya. Apa enggak pusing jaksanya?" ujar Ahmad Taufan Damanik dikutip dari Pikiran Rakyat pada Senin 5 September.

Taufan kemudian membuat skenario kemungkinan yang akan dilakukan oleh Ferdy Sambo dan 3 tersangka lainnya, Putri Candrawathi, Kuat Ma´ruf dan Bripka RR.

Dia juga membahas soal kasus Jessica pelaku pembunuhan dengan kopi sianida.

¨Katanya, 'Kami waktu itu terpaksa Pak Hakim, karena itu kami buat pengakuan sekarang, kami tarik. Pusing enggak jaksanya? Itu sudah saya sampaikan ke penyidik, hati-hati, jangan berpuas diri seolah siap memenangkan dakwaan. Belum tentu, ingat kasus Jessica," katanya lagi.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik kembali membeberkan sejumlah kasus yang pernah terjadi sebelumnya seperti kasus Marsinah yang terjadi pada tahun 1993. Tak hanya itu, dia juga menyinggung soal pembunuhan Munir.

¨Saya kasih lagi, dulu kasus Marsinah, tujuh saksi itu adalah sekaligus terdakwa, saksi apa itu mahkota ya. Di pengadilan mereka saling membatalkan semua kesaksian, tujuh-tujuhnya dibebaskan hakim,¨ ungkap Taufan.

¨Jangan lupa Muchdi Pr ya. Pollycarpus dihukum, Direktur Garuda dihukum, pramugari dihukum tapi Muchdi Pr dibebaskan. Kenapa? Karena tidak ada satu alat bukti yang kuat ketika di pengadilan," sambungnya.

Oleh karenanya, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengingatkan kembali untuk mewaspadai manuver yang mungkin dilakukan Ferdy Sambo cs, walaupun masyarakat Indonesia tampaknya sudah yakin Sambo akan berakhir dengan hukuman yang setimpal.

¨Memang pada akhirnya nanti. Hakim kan wakil Tuhan istilahnya ya. Tapi orang-orang kan yakin banget Sambo tuh, cuma saya bilang hati-hati karena Sambo bukan orang sembarangan," kata Taufan.

Ketua LPSK Tutup Mulut Soal Kesaksian Bharada E Tentang Motif Ferdy Sambo

Hasto Atmojo selaku ketua LPSK mengungkapkan bahwa Bharada E salah satu tersangka pembunuhan Brigadir J telah memberikan keterangan soal motif Ferdy Sambo menghabisi ajudannya tersebut, apa itu?

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) tegaskan telah mengetahui motif dari Irjen Pol Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, hal tersebut itu diperoleh dari Bharada E.

Ketua LPSK, Hasto Atmojo mengatakan LPSK mendapatkan sejumlah informasi dari Bharada E pada proses asesmen pengajuan justice collaborator dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J.

"Iya ada dari keterangan Bharada E, tapi ya itu sebaiknya tidak kami buka," ujar Hasto dikutip dari Pikiran Rakyat, Minggu 4 September.

Lebih lanjut Hasto mengakui jika Bharada E menyampaikan seluruh informasi terkait rencana pembunuhan tersebut pada saat asesmen dilakukan. Namun, pihaknya enggan membongkar informasi tersebut termasuk motif lantaran bukan kewenangan LPSK.

"Iya (Bharada E sudah menyampaikan motif pembunuhan ke LPSK), tapi itu bukan kewenangan kami," ucapnya.

Menurut Hasto, saat ini pihaknya lebih fokus untuk memastikan Bharada E tetap konsisten dan jujur dalam menyampaikan keterangan selaku justice collaborator (JC). Pasalnya, keterangan Bharada E menjadi kunci skenario awal pembunuhan.

"Iya kan keterangan sangat kunci karena kesaksian dia itu lah semua skenario berantakan. Ini yang harus kita selamatkan keterangan-keterangan Bharada E ini diharapkan sampai akhir persidangan konsisten nggak? Jujur tetap," tukasnya. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat PMJ News YouTube Refly Harun YouTube TV one

Tags

Terkini

Terpopuler