Astaga! Bharada E Rubah Kesaksiannya Soal Ferdy Sambo Sampai Berdoa Di Toilet

12 September 2022, 10:26 WIB
Astaga! Bharada E Rubah Kesaksiannya Soal Ferdy Sambo Sampai Berdoa Di Toilet /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Kasus penembakan Brigadir J yang menyeret nama Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka terus bergulir.

Belakangan ini dikabarkan bahwa salah satu tersangka yakni Richard Eliezer atau Bharada E kembali mengubah kesaksiannya.

Bharada E mengatakan dalam keterangannya bahwa Ferdy Sambo juga ikut melakukan penembakan kepada Brigadir J saat itu.

Baca Juga: Akhirnya Om Kuat Jujur, Ferdy Sambo Terguncang hingga Menangis, Bripka RR Bongkar Adegan Putri Candrawathi

Sementara Ferdy Sambo terus bersikeras dalam keterangan awalnya bahwa dirinya tidak ikut menembak Brigadir J.

Pengakuan Bharada E lainnya yang cukup menggemparkan bahwa saat menerima instruksi sesat dari mantan Kadiv Propam itu dirinya sempat menolak.

Bahkan saat diinstruksikan untuk menembak Brigadir J, Bharada E atau Richard Eliezer ini sempat mengurung diri dan berdoa di dalam toilet.

Saat ini Bharada E diketahui telah mencabut keterangan awal dan memberikan kesaksian yang sejujur-jujurnya soal pembunuhan Brigadir J.

Kesaksian terbaru Bharada E ini tentu mengubah skenario awal Ferdy Sambo.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Isi SP3 Putri Candrawathi Berteriak Saat Brigadir J Memegang Paha, Kemaluan dan Payudara

Dilansir Teras Gorontalo dari Seputar Tangsel bahwa pengakuan Bharada E yang merubah kesaksiannya ini disampaikan oleh pengacara barunya yakni Ronny Talapessy.

Ronny Talapessy mengatakan, kliennya itu sudah mengaku menembak Brigadir J pertama kali yang kemudian diakhiri oleh Ferdy Sambo.

Karenanya, Bharada E pun telah melakukan pemeriksaan ulang pada Kamis, 8 September 2022.

Menurut Ronny, kliennya itu sampai berdoa di toilet karena ketakutan ketika menerima perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Menanggapi hal tersebut, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai meski Bharada E telah mengubah keterangannya, tetapi belum jelas tembakan siapa yang menyebabkan Brigadir J tewas.

"Hanya memang yang belum jelas apakah tembakan dia yang membunuh Brigadir J ataukah tembakan terakhir Ferdy Sambo, terutama siapa yang menembak kepala ya, belum terlalu jelas," kata Refly Harun.

Baca Juga: Fakta Baru Dibongkar Istri Kompol Baiquni Wibowo Serahkan Bukti ‘Sakral' ke Timsus Ferdy Sambo Cs tak Berkutik

"Spekulasi awal mengatakan dia tembak kepalanya kan begitu ya," sambungnya.

Refly Harun berharap dengan keterangan Bharada E, maka kasus ini semakin terang benderang agar Ferdy Sambo tidak lagi membuat skenario untuk terlepas dari jerat hukuman mati.

"Mudah-mudahan ini memberikan titik terang ya agar Sambo tidak lagi menskenariokan bagaimana dia bisa keluar dari hukuman yang berat ke hukuman yang ringan," tuturnya.

Menurut mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu menilai, apabila Ferdy Sambo berperan sebagai perencana sekaligus eksekutor dalam kasus Brigadir J, maka hukuman yang diterima akan lebih berat.

Refly Harun pun kembali menyinggung motif di balik pembunuhan Brigadir J yang masih menjadi misteri.

Ia merasa motif pembunuhan Brigadir J aneh.

Baca Juga: Tak Disangka Putri Candrawathi Dapat Perlakuan Khusus, Sikap Pihak Kepolisian Mencurigakan!

"Agak anehnya begini kalau memang benar Putri (Putri Candrawathi) dilecehkan, kenapa tidak dilakukan tindakan di Magelang terhadap Brigadir Yosua?" ucapnya.

"Karena itu mudah sekali. Ferdy Sambo tinggal memerintahkan Kapolres di daerah Magelang, selesai. Tidak mungkin juga Yosua melawan," lanjutnya.

Karenanya, ia menilai skenario yang diungkap mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara masuk akal.

"Jadi untuk menutupi perbuatannya, justru PC yang mengorbankan Yosua karena Yosua memergoki dia. Itu jauh lebih masuk akal kalau kita bicara tentang motif yang sifatnya domestik," ujarnya.

Namun, Refly Harun menegaskan apabila motif pembunuhan Brigadir J bersifat non domestik, maka tidak diperlukan lagi alasan domestik.

Disisi lain, Ferdy Sambo juga tetap kukuh pada keterangannya bahwa dirinya tidak ikut menembak Brigadir J saat itu,

Dikutip Teras Gorontalo dari PMJ News bahwa Ferdy Sambo telah menjalani pemeriksaan menggunakan alat uji kebohongan atau lie detector.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, tersangka Ferdy Sambo menggunakan lie detector berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga 19.00 WIB.

“Jam 13.00 WIB sampai 19.00 WIB info dari Sespus,” ujar Dedi saat dihubungi pada Jumat (9/9/2022)

Lebih lanjut, Dedi menuturkan bahwa hasil uji lie detector tersebut untuk keperluan penyidik

“Hasil uji lie detector atau polygraph pro justitia untuk penyidik,” tambahnya.

Namun Dedi tidak memberikan informasi terkait hasil uji lie detector yang dijalani oleh Ferdy Sambo lantaran hal tersebut bukan kewenangannya.

“Hasilnya apakah sudah selesai itu domainnya labfor dan penyidik,” beber Dedi.

Diberitakan sebelumnya, penyidik Polri dijadwalkan menjalani pemeriksaan uji kebohongan terhadap tersangka Ferdy Sambo dengan menggunakan alat lie detector pada hari Kamis (8/9/2022) ini.

“Ya, betul (uji lie detector Ferdy Sambo),” ujar Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (8/9/2022).

Dedi menambahkan, pelaksanaan tersebut akan dilakukan di Puslabfor Polri yang berada di Sentul.

“Tes lie detector FS di Labfor Sentul,” tandasnya.***

Disclaimer: Sebagian artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Seputar Tangsel dengan judul: Bharada E Kembali Ubah Kesaksian Soal Ferdy Sambo, Refly Harun: Putri Candrawathi Korbankan Brigadir J untuk..

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: PMJ News Seputar Tangsel

Tags

Terkini

Terpopuler