TERAS GORONTALO - Beberapa hal terkait problematika kasus kematian Brigadir J terus mencuat.
Pihak kepolisian pun terus membongkar dan mencari jawaban secara utuh dalam penanganan kasus kematian sang ajudan Ferdy Sambo itu.
Baru baru ini, adalah sebuah isu terkait rekening bank yang dibuka Putri Candrawathi dengan meminjam nama-nama ajudan Ferdy Sambo.
Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar pun membongkar nama-nama ajudan dan fungsinya.
Dikutip dari PMJ News, Kuasa hukum Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), Erman Umar, menjelaskan nama-nama ajudan Irjen Ferdy Sambo dipinjam oleh Putri Candrawathi untuk membuka rekening bank.
Pernyataan tersebut dijelaskan Erman untuk merespon isu rekening gendut para ajudan Ferdy Sambo pasca pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Kalau masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi masing-masing (ajudan)," ujar Erman di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa 13 September 2022.
Erman memberikan contoh rekening atas nama Ricky Rizal atau Bripka RR yang digunakan Putri Candrawathi untuk dan kebutuhan rumah tangga di Magelang, Jawa Tengah.
Hal ini disebabkan Bripka RR bertugas dan bertanggung jawab atas rumah di Magelang, Jawa Tengah.
Sedangkan, rekening atas nama Yosua atau Brigadir J digunakan untuk kebutuhan rumah tangga di Jakarta.
"Kalau Yosua untuk kebutuhan rumah tangga yang di Jakarta kali ya, di rumah Saguling, Duren Tiga," tandasnya.
Masih dari keterangan Erman, usai dibuat sejak tahun 2021, seluruh kartu ATM ataupun layanan mobile banking digunakan sepenuhnya oleh Putri.
Ia mengungkapkan kliennya sama sekali tidak menggunakan rekening itu.
Baca Juga: Misi Hacker Bjorka Terungkap! Pengalihan Isu Kasus Besar?
Dikutip dari Pikiran-Rakyat, Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) meminta pemeriksaan rekening gendut para ajudan Ferdy Sambo.
Hal tersebut disampaikan oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Kamaruddin menyebut ada hubungan antara kasus pembunuhan Brigadir J dengan aliran dana yang diduga milik Sambo.
"Periksa semua rekening ajudan tersebut libatkan PPATK. PPATK bisa mengungkap itu. Berapa ember uang di rekening-rekening ajudan itu dan ke mana aliran dan darimana aliran itu mengalir," kata Kamaruddin.***