TERAS GORONTALO - Ada dugaan Brigadir J juga ditembak oleh penembak ketiga dengan menggunakan pistol lain selain dari senjata api jenis Glock 17 dan HS 9.
Dari hasil penyidikan diduga ada penembak ketiga yang gunakan pistol untuk menembak demi habisi nyawa Brigadir J di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 lalu.
Diketahui sebelumnya jika pistol yang digunakan untuk menembak Brigadir J ada dua yaitu senjata api jenis Glock 17 dan HS 9.
Namun penyidik kemudian menemukan proyektil dari pistol jenis lain selain dari senjata api jenis Glock 17 dan HS 9 yang menjadi alat bukti penembakan Brigadir J.
Selain senjata api jenis Glock 17 dan HS 9,diduga ada pebembak lain yang menembak Brigadir J menggunakan senjata api jenis Luger.
Hal ini berdasarkan hasil uji balistik dan juga otopsi pada Brigadir J.
Koordinator Tim 8 Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menduga kuat pemilik pistol lain yang berjenis Luger ini adalah Irjen Ferdy Sambo sendiri.
Sebelumnya diketahui bahwa pistol Luger sendiri merupakan pistol antik.
Pistol buatan Jerman ini diketahui hanya dimiliki oleh orang-orang zaman dulu.
Kamaruddin mengatakan jika orang yang punya koleksi senjata yang terbilang antik itu, merupakan orang yang memiliki latar belakang di bidang persenjataan.
Kamaruddin kemudian menyebut jika pemilik senjata api antic jenis Luger itu adalah milik ayah Ferdy Sambo.
Diketahui bahwa Bharada E menembak Brigadir J dengan pistol jenis Glock 17.
Baca Juga: Terkait Kasus Brigadir J, Mahfud MD : Ada Tiga Jenis Peluru, Berarti Tiga Jenis Senjata
Sementara Ferdy Sambo menembak Brigadir J dengan menggunakan senjata api jenis HS 9.
Namun dari hasil uji balistik, proyektil lain selain dari pistol jenis Glock 17 dan HS 9 telah ditemukan.
Namun setelah dilakukan otopsi, Kamaruddin kemudian menemukan laporan bahwa ada proyektil lain yang ada dalam tubuh Brigadir J.
Kasus pembunuhan Brigadir J masih rumit untuk dituntaskan sebab motif pembunhan hingga kini belum jelas.
Putri Candrawathi hingga kini masih tetap bertahan pada keterangannya dan mengaku jika dirinya merupakan korban pelecehan seksual.
Tak hanya itu, Putri Candrawathi juga mengaku jika ada percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadapnya.
Meski penyidik telah mengeluarkan SP3 kasus pelecehan yang dilaporkan oleh Putri Candrawathi, namun dalam keterangan BAP istri Ferdy Sambo ini mengaku jika dirinya adalah korban pelecehan seksual.
Mengitup dari podcast Uya Kuya, Kamaruddin dengan blak-blakan mengatakan jika dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini, Ferdy Sambo diduga kuat telah malakukan lobi di berbagai lembaga untuk meminta dukungan.
Tak hanya itu, Kamaruddin juga mengatakan jika ada dugaan kuat Ferdy Sambo sudah menyediakan amplop-amplop berisi uang untuk diserahkan pada tiap pihak yang ia lobi.
Hal itu dinilai dari janji-janji Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kepada Bharada E yaitu akan memberikan uang 1 miliar.
Tak hanya Bharada E yang dijanjikan akan diberikan uang, Kuat Maruf dan Bripka RR juga dijanjikan akan mendapatkan uang dari kasus pembunuhan Brigadir J ini.
Selain itu Ferdy Sambo juga berupaya menyuap LPSK dengan menyerahkan amplop coklat kepada staf yang berkunjung ke Divisi Propam saat itu.
Dugaan kuat ada penembak ketiga yang menembak Brigadir J semakin jelas dengan ditemukannya proyektil berjenis lain selain dari pistol jenis Glock 17 dan HS 9.***