Akhirnya Terungkap Isi Chat WhatsApp Soal Dugaan Pembunuhan Berencana Brijadir J

6 Oktober 2022, 11:11 WIB
Aktivis Irma Hutabarat mengungkap chat Brigadir J atau Nofriansyah Hutabarat kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang menguatkan adanya pembunuhan berencana. /kolase foto Pikiran Rakyat

TERAS GORONTALO - Akhirnya terungkap isi chat WhatsApp soal dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Pembunuhan Brigadir J hingga saat ini masih terus bergulir.

Kini lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, termasuk Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo telah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.

Kini kasus Brigadir J memasuki babak baru dengan akan dimulainya persidangan.

Melalui persidangan yang segera dimulai dalam waktu dekat ini, masyarakat berharap, motif pembunuhan yang melibatkan Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo serta Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf sebagai tersangka cepat terungkap.

Sementara itu Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dijerat dengan pasal pembunuhan berencana terhadap ajudannya sendiri, Brigadir J.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Lokasi Tempat Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo CS Ditahan

Sebelumnya beredar usaha Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi untuk lolos dari jeratan pembunuhan berencana atau pasal 340.

Aktivis Irma Hutabarat mengungkap chat Brigadir J atau Nofriansyah Hutabarat kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang menguatkan adanya pembunuhan berencana.

Dikutip dari Berita Subang dan Seputar Tangsel, dalam dialognya dengan Mantan Kepala Badan Intelijen atau Kabais TNI Soleman B Ponto, Irma Hutabarat mengungkapkan chat WA Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Irma mengatakan bahwa senjata Brigadir J telah 'dilucuti' Putri Candrawathi sejak di Magelang.

"Pada waktu di Magelang, senjata Josua, satu laras panjang satu pistol diminta oleh PC, lalu diserahkan kepada RR," kata Irma Hutabarat.

Irma pun menyebut dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Brigadir J juga sempat chat dengan Putri Candrawathi dan menagih senjatanya agar dikembalikan.

"Ibu bolehkah dikembalikan senjata saya," kata Irma Hutabarat menirukan chat WA Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Soal Diagram Konsorsium 303 Pesan Internal Polisi untuk Kapolri, Disebut Dibuat Orang Dalam

Irma menyebut Brigadir J tidak mengetahui kenapa dia dilucuti.

"Dia tidak tahu akan dibunuh atau dibantai. Tetapi dua senjata satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," kata Irma Hutabarat.

Irma Hutabarat menengarai kalau dari satu hari sebelumnya senjatanya sudah diminta, itu artinya ada satu rencana kenapa dia dilucuti.

Soleman B Ponto pun menilai sangat aneh senjata itu diambil jika tidak ada sesuatu.

"Secara normatif dia sudah dikasih senjata, ya sudah. Itulah salah satu petunjuknya," tambah Soleman B Ponto.

Dari kejadian tersebut Irma Hutabarat juga menilai tidak mungkin orang yang sudah diperkosa, lalu dikasih senjata secara baik-baik.

"Josua pun masih minta pada Ibu Putri, tolong dong kembalikan ini kan sudah mau sampai Jakarta," cerita Irma Hutabarat.

"Artinya dia (Josua) tidak ada kesalahan sama sekali ketika masih minta senjatanya dikembalikan," kata Irma Hutabarat.

Irma juga melihat hal itu sebagai hubungan yang biasa saja.

"Tidak mungkin seorang pemerkosa masih berani berbicara, Ibu tolong kembalikan senjata saya," ujar Irma Hutabarat.

Apalagi kalau kejadian pemerkosaan di Magelang, masih jalan bersama sejak dari Magelang ke Saguling hingga TKP.

Soleman berharap tuduhan terhadap pasal 340 atau pembunuhan berencana, agar dimanfaatkan untuk menemukan keadilan sosial.

"Bukan keadilan legal," kata Soleman Ponto.

Soleman menilai kasus Ferdy Sambo ini akan mengobati keadilan sosial yang dilakukan Kepolisian, mengembalikan kepercayaan rakyat pada Polisi.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Seputar Tangsel Berita Subang

Tags

Terkini

Terpopuler