TERAS GORONTALO - Bermodalkan belajar lewat kanal YouTube, pembuat oli palsu bisa raup miliaran rupiah.
Pelaku pembuat oli palsu mengaku mampu menghasilkan pundi - pundi rupiah hanya modal belajar lewat media YouTube.
Perkembangan platfom media yang menyajikan berbagai sumber pengetahuan, saat ini menjadi media belajar masyarakat global. Seperti YouTube contohnya.
Si pembuat oli palsu misalnya, mengaku mendapat ilmu ini gratis dari hanya menonton kanal YouTube.
Baca Juga: Ada Tiga Hukum Menikah, Berikut Penjelasan Dari Habib Husein Jafar
Dikutip Terasgorontalo.com melalui laman ANTARA, Kombes Pol. Dwi Subagio selaku Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah di Semarang mengungkap keberhasilan membongkar Pabrik Pembuatan oli palsu di wilayah Semarang.
Dalam kesempatan tersebut, Kombes Subagio mengungkapkan menangkap dua tersangka pembuat oli palsu.
Kedua pelaku pembuat oli palsu yaitu berinisial DKA (41 tahun) dan AM (40 tahun) ditangkap tim Polda Jateng dalam operasi penggerebekan tersebut.
Adapun tersangka AM mengakui kemampuan membuat oli palsu ini hasil belajar dari YouTube. “Pemesanannya online, konsumen (distributor) tahu kalau itu palsu,” ucap pelaku berinisial AM.
Baca Juga: One Piece: Pemilik Asli Buah Iblis Ope Ope no Mi Milik Trafalgar Law Ternyata...
"Keuntungannya sangat besar, dua tahun ini sudah dapat keuntungan Rp.23 miliar. Omzet pabrik oli palsu ini Rp30 juta per hari, " ucapnya lagi.
Akibat dari membuat oli palsu tersebut, kedua tersangka terancam pidana kurungan badan.
Tersangka berinisial DKA dan AM dijerat dengan Pasal 100 ayat (1) dan/atau ayat (2) dan/atau Pasal 102 Undang-Undang nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.***