Fakta Persidangan, Supir Ambulans Pembawa Jenazah Brigadir J Sempat Dilarang Bunyikan Sirine

7 November 2022, 16:55 WIB
Fakta Persidangan, Supir Ambulans Pembawa Jenazah Brigadir J Sempat Dilarang Bunyikan Sirine /Tangkapan layar PMJ/fajar/edited Teras Gorontalo

TERAS GORONTALO - PN Jaksel kembali menggelar sidang lanjutan terdakwa atas kasus pembunuhan Brigadir J.

Dalam sidang kasus pembunuhan Brigadir J ini, Hakim menggabung 3 terdakwa masing-masing Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf.

Digabungnya sidang terhadap para terdakwa dalam kasus meninggalnya Brigadir J ini, dilakukan guna efisiensi waktu.

Di sidang terdakwa Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf ini menghadirkan beberapa saksi, satu diantaranya yakni pengemudi ambulans yang membawa jenazah Brigadir J.

Pengemudi ambulans yang bernama Ahmad Syahrul Ramadhan ini diketahui yang menjemput dan membawa jenazah Brigadir J, usai peristiwa penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Duren Tiga.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Benarkah Kamar 1707 Jadi Lokasi Video Syur Wanita Kebaya Merah?

Saksi pengemudi ambulans dalam sidang itu menceritakan momen saat dirinya diminta untuk datang ke lokasi penjemputan.

"Pukul 19.08 WIB saya dikirimin share location lokasi penjemputan, lalu saya prepare untuk jemput di lokasi. Saya belum tahu saat itu lokasi maps. Lalu jam 19.13 WIB ada nomor tak dikenal WA (WhatsApp) saya minta share lokasi, lalu jam 19.14 WIB saya kirim shareloc,” ujar Syahrul, Senin 7 November 2022 dilansir Teras Gorontalo dari PMJ News.

Syahrul kemudian menceritakan saat kaca mobilnya diketuk orang tak dikenal dan diarahkan masuk ke Kompleks Polri Duren Tiga serta diminta untuk mematikan sirine dan protokol ambulans.

“Masuk komplek ada gapura, di situ ada anggota Provost, lalu saya disetop mau kemana dan tujuan apa. ‘permisi saya dapat arahan untuk jemput titik lokasi saya kasih unjuk lihat’. Katanya ‘ya sudah mas masuk aja lurus. Minta tolong sirine dan protokol ambulan ambulans-nya dimatikan,” ucap Provost tersebut beber Syahrul.

Selanjutnya kata Syahrul, sampai di titik penjemputan dirinya diarahkan parkir mobil ambulans di garasi.

Baca Juga: Link Video Viral Mesum Kebaya Merah 16 Menit Diburu, Pemerannya Diduga Malah Nulis Begini Sebelum Ditangkap

"Mobil itu untuk masuk garasi, sesudah saya parkirkan di lokasi saya turun buka pintu belakang, dikarenakan disitu ada dua mobil, jadi tempat tidur ambulans enggak muat saya ambil tandu untuk evakuasi," ucapnya

Syahrul kemudian mengaku langsung masuk ke dalam rumah sembari membawa tandu. Dia pun terkejut karena banyak orang di lokasi dan kamera.

Saat itu Syahrul berada di dekat kaca belakang kolam ikan rumah Ferdy Sambo. Dia disana berdiri menunggu arahan untuk melakukan evakuasi.

"Saya bilang yang sakit yang mana pak, katanya ikutin aja. Saya ikuti police line lalu saya terkejut di samping tangga ada jenazah," tuturnya.

Syahrul menceritakan kondisi jenazah masih tergeletak berlumuran darah.

Dia kemudian diminta untuk mengecek nadi Brigadir J dan dipastikan sudah meninggal dunia.

Hakim pun menanyakan kepada Syahrul bagaimana kondisi jenazah saat dia hendak melakukan evakuasi.

Menurut Syahrul jasad Brigadir J saat itu dalam posisi terlentang mengenakan baju dan masker.

"Iya yang mulia wajahnya ditutupi masker yang mulia (warna) hitam," kata Syahrul.

Baca Juga: Kebakaran Balai Kota Bandung, Api Diduga Berasal Dari Atap Kantor

Syahrul kemudian diminta untuk melakukan evakuasi jenazah menggunakan kantung jenazah bertuliskan Korlantas Polri.

Saat proses evakuasi jenazah Brigadir J itu dia dibantu oleh tiga sampai empat orang.

"Kalo tidak salah 3 atau 4 orang lalu dimasukan itu jenazah, karena kakinya terlalu panjang gak muat di kantong jenazah saya lipat dikit baru masuk, saya resleting. Saya tarik dikit lalu saya ambil tandu. Saya bawa langsung saya masukin satu persatu. Lalu dibantu diangkat untuk ke mobil," beber Syahrul di depan Hakim.

Syahrul kemudian berencana menyalakan lampu sirine ambulans namun dilarang, diminta menunggu arahan dan akan dikawal.

"Lalu saya jalan, disitu ada mobil Provost Pajero saya di belakangnya. Lalu ada anggota Provost turun nanya kamu sama siapa, saya sendiri. Akhirnya saya ditemani di dalam mobil dan saya jalan," ucap Syahrul.

Tiba di RS Polri Keramat Jati, jenazah tidak langsung dibawa ke kamar jenazah melainkan ke IGD. Dia pun sempat menanyakan hal tersebut.

"Saya tanya pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu, katanya saya juga tidak tahu mas. Saya ikut arahan," tuturnya.

Setibanya di IGD kata Syahrul posisi sudah ramai.

Dia pun dihampiri petugas kepolisian yang menanyakan jumlah korban, selanjutnya dibawa ke kamar jenazah.

Disana lanjutnya, ada anggota kepolisian yang meminta menurunkan jenazah hingga akhirnya jenazah Brigadir J dibawa masuk ke kamar jenazah.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler