Profil Lengkap Ismail Bolong, Mantan Polisi, Kini Jadi Pengusaha Tambang Batubara Berpenghasilan Rp 10 Miliar

8 November 2022, 21:34 WIB
Profil Lengkap Ismail Bolong, Mantan Polisi, Kini Jadi Pengusaha Tambang Batubara Berpenghasilan Rp 10 Miliar /Tangkapan layar YouTube Mata/

TERAS GORONTALO – Belum lama ini, publik dibuat geger dengan pengakuan Ismail Bolong, terkait aktivitas pengepulan batu bara ilegal. 

Sebuah video yang berisi testimoni Ismail Bolong menyebutkan, jika dari hasil pengepulan tersebut, dia membagikannya kepada beberapa pejabat Polri. 

Salah satu pejabat Polri yang disebut namanya oleh Ismail Bolong adalah Kabareskrim, yang saat ini dijabat oleh Komjen Pol Agus Andrianto.

Dalam pengakuannya di video itu, Ismail Bolong menyebutkan jika dia telah menyetor uang sebesar Rp 2 miliar, sebanyak 3 kali, kepada Agus Andrianto, sebagai bentuk koordinasi terkait tambang ilegal yang dilakukannya. 

Baca Juga: Wow Sudah Produksi 92 Video, Pemeran Kebaya Merah Diciduk

Tak hanya kepada Kabareskrim Polri, namun dia juga ternyata memberikan uang senilai Rp 200 juta kepada Polres Bontang, yang diserahkan langsung ke Kasatreskrim Bontang, AKP Asriadi. 

Kehebohan pun timbul usai viralnya video tersebut, namun lantas dibantah lagi oleh orang yang sama. 

Usai video yang dibuat pada bulan Februari 2022 lalu itu viral, Ismail Bolong lantas membuat klarifikasi, yang membantah pernyataan tersebut.

Dia menyebutkan jika dirinya berada di bawah paksaan dan intimidasi mantan Karo Paminal Hendra Kurniawan, saat video tersebut dibuat. 

Lantas, siapa sebenarnya Ismail Bolong ini, dan mengapa sampai dia begitu berani mengklaim telah menyetor uang sebesar Rp 6 miliar, ke seorang petinggi Polri?

Sebagaimana yang dilansir dari Berita DIY, sosok Ismail Bolong belakangan menjadi viral, usai video yang berisi pengakuan aktivitas ilegalnya jadi perbincangan hangat publik.

Baca Juga: Segera Rilis! One Piece Odyssey, Kisah Baru Petualangan Luffy di Water Seven Bikin Fans Kangen, Ini Trailernya

Sebelum menjadi pengepul batu bara, Ismail Bolong ternyata adalah seorang anggota Polri aktif. 

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo, membenarkan jika lelaki itu merupakan anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Kaltim. 

Sedangkan menurut informasi dari Kapolres Samarinda, Kombes Ary Fadli, dia menyebutkan bahwa Ismail Bolong pernah ditugaskan di Satintelkam Polresta Samarinda, dengan pangkat Aiptu. 

Pria yang menurut informasi berusia 46 tahun itu, tinggal di Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Jauh sebelum menjadi viral di media sosial, dia pernah menjadi pimpinan dari Paguyuban Perantau Bugis, asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Selain itu, dia juga ternyata pernah menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKM), Kalimantan Timur, periode 2022-2027. 

Di sela-sela aktivitasnya sebagai anggota Polri, dia ternyata juga bekerja menjadi pengepul batubara, yang menurutnya memberikan keuntungan Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar per bulannya. 

“Keuntungan yang saya peroleh dari pengepulan dan penjual batubara berkisar sekitar 5 sampai dengan 10 miliar, setiap bulannya,” ungkap Ismail Bolong dalam video yang menjadi viral tersebut. 

Sayangnya terkait data keluarga, baik itu istri maupun anak dari Ismail Bolong, belum ada informasi valid yang berhasil dihimpun penulis. 

Baca Juga: Sopir Ambulans Melihat Jasad Brigadir J Berlumuran Darah , Sampai Tunjukkan Rekaman Video Dalam Persidangan

Namun satu hal yang dapat dipastikan, saat ini status pengusaha tambang batubara itu sudah bukan lagi sebagai polisi aktif, di Institusi Polri.

Ismail Bolong mengaku jika dirinya memutuskan untuk pensiun dini, usai dipaksa dan diintimidasi oleh Hendra Kurniawan, untuk membuat video tersebut. 

Pengunduran diri tersebut diajukan olehnya di bulan April 2022, dan kemudian disetujui sejak tanggal 1 Juli 2022.

 Sebagaimana yang dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Bolong menyebutkan jika dirinya telah melakukan koordinasi dengan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, terkait tambang batubara ilegal yang dilakukannya. 

Tak hanya berkoordinasi, namun Bolong juga mengklaim telah memberikan uang sebesar Rp 2 miliar, dalam kurun waktu 3 bulan, yang jika ditotal mencapai Rp 6 miliar.

 “Terkait kegiatan yang saya lakukan, saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim, yaitu ke bapak Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar dan November 2021 sebesar Rp 2 miliar,” ucap Ismail Bolong, dalam rekaman video yang dibuatnya. 

Namun belakangan, Ismail Bolong membantah isi testimoni yang ternyata dibuat olehnya pada bulan Februari 2022 lalu. 

Dalam video klarifikasi yang dibuat pada Sabtu, 5 Oktober 2022, dia memberikan pengakuan lain yang juga menggemparkan publik.

Dia mengklaim jika video yang menjadi viral itu dibuat, saat dirinya berada di bawah ancaman dan tekanan mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan. 

Lebih lanjut lagi, dia menyebutkan bahwa semua yang diucapkan dalam video tersebut, adalah kebohongan belaka, karena sebenarnya dia tidak mengenal sama sekali, siapa Kabareskrim Polri.

 “Nama saya Ismail Bolong. Saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022. Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim, atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu, saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal,” ungkap Ismail Bolong.

Tak hanya itu, dia mengaku tidak tahu jika video yang telah lama dibuatnya itu ternyata viral, di tengah prahara yang tengah melanda tubuh Institusi Polri. 

Terutama viralnya video tersebut, bertepatan dengan saat persidangan kasus Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan dilakukan. 

“Saya kaget viral sekarang. Saya perlu jelaskan bahwa pada, bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya. Untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra, pada saat itu. Saya komunikasi melalui HP, melalui anggota Paminal, dengan mengancam akan bawa ke Jakarta kalau enggak mau melakukan testimoni,” jelas Ismail Bolong.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Berita DIY YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler