Potensi Tutup Kasus? Uji Forensik Jasad Satu Keluarga di Kalideres Sulit, Ini Alasannya

15 November 2022, 13:17 WIB
Potensi Tutup Kasus? Uji Forensik Jasad Satu Keluarga di Kalideres Sulit, Ini Alasannya /Tangkap layar TikTok @balqisyusdi/

TERAS GORONTALO – Misteri kematian satu keluarga di Kalideres masih terus diselidiki.

Tim forensik masih terus memeriksa organ tubuh satu keluarga di Kalideres untuk memastikan penyebab utama kematian.

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati masih terus melakukan uji forensik untuk mengungkap fakta dibalik kematian satu keluarga di Kalideres.

Dari hasil pemeriksaan otopsi awal, disimpulkan sementara bahwa satu keluarga di Kalideres itu meninggal akibat kelaparan.

Baca Juga: Kecantikan Istri Presiden Korea Selatan di KTT G20 Bali, Curi Perhatian. Netizen: Mirip Artis Drakor

Namun pihak keluarga dan juga kerabat korban membantah dan tidak yakin jika satu keluarga tersebut meninggal kelaparan.

Pasalnya kerabat korban, Haryono dan juga keluarga salah satu korban yakni Ris Astuti mengatakan bahwa keluarga yang ditemukan meninggal ini tidak pada kategori ekonomi sulit.

“Belum (selesai),” ucap Kombes Agung Widjajanto selaku Kabis Yandokpol RS Polri Kramat Jati, seperti yang dikutip Teras Gorontalo dari laman resmi Polri pada 15 November 2022.

Agung sendiri mengatakan bahwa pihaknya sendiri belum bisa memastikanhasil uji forensik terhadap satu keluarga di Kalideres.

Hal itu disebabkan oleh kondisi jasad satu keluarga di Kalideres yang membusuk.

Baca Juga: 3 Mantan Kapten Bajak Laut Yang Masuk Di Dalam Kru Monkey D Luffy

Adapun 4 jasad tersebut masing-masing bernama, Suami, Rudyanto Gunawan (71), istri bernama K. Margaretha Gunawan (58), anak perempuan bernama Dian (40), dan terakhir paman atau ipar dari Rudyanto yaitu Budyanto Gunawan (69).

AKBP Wulan menuturkan jika pihaknya masih terus menunggu hasil uji forensik yang saat ini masih dalam proses.

Diketahui sebelumnya bahwa satu keluarga di Kalideres ini ditemukan meninggal pada Kamis, 10 November 2022.

Penemuan jasad satu keluarga di Kalideres ini pertama kali ditemukan oleh Ketua RT setempat yakni Asiung.

Mulanya Asiung mencium bau tidak sedap dari depan rumah korban.

Mendapati hal itu, Asiung kemudian langsung melapor ke pihak kepolisian.

Setelah pihak Kepolisian datang, pintu rumah didobrak paksa dan mereka langsung menemukan jasad pertama.

Jasad keempat korban tersebut ditemukan pada posisi yang berbeda-beda.

Tak hanya itu, dari hasil pemeriksaan tim forensic, Dokter menjelaskan bahwa satu keluarga di Kalideres ini tidak meninggal di hari yang sama.

Hal itu diketahui dari tingkat pembusukan jasad korban.

Selain itu pihak kepolisian juga menemukan kapur barus dan bedak bayi yang berada di sekitar jasad korban yang sudah mengering.

Dokter mengatakan bahwa fungsi dari kapur barus dan bedak bayi adalah besar kemungkinan untuk menghilangkan bau tak sedap.

Selain itu dalam pemeriksaan mereka juga menemukan lilin dalam rumah.

Lilin tersebut diduga dilpakai untuk penerangan karena sebelumnya petugas PLN sudah memutuskan alian listrik di rumah itu.

Hal itu juga atas permintaan korban.

Sebelum aliran listrik diputus, Ketua RT sempat mengingatkan kepada korban agar melunasi taguhan listrik sebelum diputus petugas PLN.

Namun korban justru meminta petugs PLN untuk memutus aliran listrik dan berjanji akan menghubungi lagi jika ingin menyambung kembali.

Dari hasil pemeriksaan sementara, satu keluarga di Kelideres meninggal akibat kelaparan.

Polisi dan tim forensik masih terus malakukan uji forensic pada organ satu keluarga yang ditemukan meninggal tersebut.

Namun hasilnya masih belum dapat disimpulkan, hal itu karena tingkat pembusukan jasad yang membuat tim dokter mengalami kesulitan melakukan uji forensik.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler