Apa Itu Apokaliptik? Disebut Jadi Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Kini Polisi Ubah Keterangan

16 November 2022, 09:22 WIB
Apa Itu Apokaliptik? Disebut Jadi Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Kini Polisi Ubah Keterangan /Ilustras Freepik/edited TerasGorontalo.com/

TERAS GORONTALO - Apa itu apokaliptik?

Apokaliptik disebut-sebut sebagai penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.

Bahkan kini kata apokaliptik sedang viral di media sosial twitter hingga TikTok.

Tak sedikit warganet yang mencari apa arti kata apokaliptik.

Apa itu apokaliptik sedang jadi trending menyusul kematian satu keluarga di Kalideres.

Benarkah apokaliptik adalah sebuah aliran atau sekte?

Sebagaimana diketahui kini sedang jadi perbincangan hangat kematian satu keluarga di Kalideres.

Di mana sebelumnya pihak kepolisian menyebut bahwa kematian satu keluarga di Kalideres karena kelaparan.

Namun, belum lama ini pihak kepolisian mengubah keterangan, kematian satu keluarga di Kalideres bukan karena kelaparan.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Penyebab Kematian Keluarga di Kalideres Bukan Kelaparan, Dibunuh atau Bunuh Diri?

Meski demikian, misteri kematian satu keluarga di Kalideres hingga saat ini masih menimbulkan tanda tanya.

Hingga muncul soal apokaliptik yang ramai disebut sebagai penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.

Lantas apa itu apokaliptik?

Dikutip dari Berita DIY, Apokaliptik berasal dari bahasa Yunani memiliki arti menyikapkan dan membukakan, arti tersebut merujuk pada suatu hal yang tersembunyi namun sekarang telah dibuka.

Kata Apokaliptik sendiri menjadi sebuah ungkapan yang asalnya dari gereja Kristen untuk sastra yang digunakan untuk menulis wahyu pada Yohanes pada Akad Baru.

Itu adalah sejarah kemunculan kata Apokaliptik yang kemudian menjadi gaya atau model tulisan yang menggunakan lambing.

Ada beberapa teori yang menjadi sebab munculnya Apokaliptik atau sastra Apokaliptik di antaranya:

- Pengaruh dari tradisi kenabian

- Pengaruh dari tradisi hikmat

- Pengaruh dari tradisi keimanan

- Pengaruh dari mite agama lain

Ciri dari sastra Apokaliptik yang mudah untuk dikenali ada beberapa seperti:

- Nama penulis di samarkan

- Apokaliptik menggunakan simbol

- Sosok Malaikat sangat berperan penting dalam Apokaliptik

- Datangnya zaman keselamatan

Tentang datangnya keselamatan ini berkaitan dengan dunia yang semakin memburuk sampai akhirnya nanti muncul kiamat dan kemudian muncul dunia baru yang indah.

Pada saat munculnya dunia baru yang indah berbagai bentuk kejahatan akan dibersihkan oleh Tuhan dan orang mati akan dibangkitkan.

Orang yang berpegang pada sastra Apokaliptik mempercayai bahwa kejahatan, penindasan, dan kekuasaan yang dimiliki negara akan hancur saat munculnya zaman keselamatan.

- Nama penulis di samarkan

- Apokaliptik menggunakan simbol

- Sosok Malaikat sangat berperan penting dalam Apokaliptik

- Datangnya zaman keselamatan

Tentang datangnya keselamatan ini berkaitan dengan dunia yang semakin memburuk sampai akhirnya nanti muncul kiamat dan kemudian muncul dunia baru yang indah.

Pada saat munculnya dunia baru yang indah berbagai bentuk kejahatan akan dibersihkan oleh Tuhan dan orang mati akan dibangkitkan.

Orang yang berpegang pada sastra Apokaliptik mempercayai bahwa kejahatan, penindasan, dan kekuasaan yang dimiliki negara akan hancur saat munculnya zaman keselamatan.

Persepsi soal kehancuran dunia memang diajarkan oleh keyakinan agama-agama abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam). Ketiga agama tersebut meyakini kiamat akan datang dan sudah memiliki tanda-tanda tersendiri.

Namun, ketiga agama abrahamik tersebut meyakini kepastian kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadiniya.

Sementara penganut paham apokaliptik kembanyakan meyakini suatu ramalan bahwa kehancuran dunia sudah ditentukan kapan akan terjadi.

Pada tahun 2012 silam, dunia sempat dihebohkan dengan isu kiamat. Dalam kalender suku Maya, dunia memang akan berakhir pada 2012.

Kejadian bunuh diri terkait paham apokaliptik, yang cukup menghebohkan terjadi di Amerika Serikat pada 1997.

Kelompok sekte apokaliptik bernama Heaven's Gate yang dipimpin oleh Marshall Applewhite, menggerakkan bunuh diri massal terbesar dalam sejarah AS. 39 orang tewas dalam proses bunuh diri di sebuah rumah dalam waktu tiga hari.

Polisi Ubah Keterangan

Misteri kematian satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat masih menyisakan tanda tanya.

Terbaru, polisi mengubah keterangan terkait penyebab kematian satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak dan ipar tersebut.

Polda Metro Jaya menyatakan bahwa berdasarkan analisis awal, kematian para korban bukan disebabkan karena kelaparan.

"Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan yang menyebabkan kematian satu keluarga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.

Namun, Zulpan enggan membeberkan secara detail keterangan penyebab tewasnya keempat orang tersebut.

"Belum bisa saya sampaikan dulu ya karena nanti sudah mengarah kepada kesimpulan. Jadi, belum dapat saya sampaikan," ucap Zulpan.

Zulpan hanya menyatakan tim penyidik masih bekerja menyelidiki kasus tersebut. Semua temuan penyidik dikatakan Zulpan akan disampaikan setelah proses investigasi dinyatakan tuntas.

"Nanti akan disampaikan kepada masyarakat tentunya secara 'scientific crime investigation' apa penyebab kematian itu," tuturnya.

Sebelumnya, penemuan empat mayat di dalam sebuah rumah di Kalideres menggegerkan warga. Empat mayat berinisial RG (71), RN (68), DF (42), dan BG (69).

Mereka pertama kali ditemukan berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis 11 November 2022 sekira pukul 18.00 WIB.

Ketua RT lantas melaporkan temuan tersebut ke Polsek Kalideres. Polisi dan Ketua RT yang memasuki rumah tersebut mendapati pagar dan pintu utama rumah terkunci langsung memaksa masuk.

Ketika pintu utama dibuka, polisi menemukan empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Keempat mayat tersebut ditemukan dalam kondisi ‘mengering’ karena hanya tersisa kulit dan tulang belulang saja.

Usai melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk proses autopsi, Kapolsek Metro Jakarta Barat Kombes Pol Payma Royce mengatakan tidak menemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh empat jenazah tersebut.

"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ucap Roy.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: ANTARA Berita DIY

Tags

Terkini

Terpopuler