TERAS GORONTALO - Buku merah kini sedang hangat diperbincangkan yang menyeret nama Tito Karnavian.
Buku merah sendiri merupakan alat bukti penting dalam kasus suap dan memiliki catatan transaksi keuangan.
Buku merah tersebut juga terkait dengan kasus yang ditangani oleh Novel Baswedan mantan anggota KPK.
Seperti yang diketahui, Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras hingga mencederai matanya.
Baca Juga: Ini Sosok Sri Asih Superhero Wanita Asal Indonesia, Pemimpin Yang Punya Kekuatan Di Luar Dugaan
Fakta yang terjadi, kasus Novel Baswedan ini belum tuntas di masa jabatan Kapolri Tito Karnavian.
Seperti yang dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Pejuang Muda, salah satu kasus yang ditangani oleh Novel Baswedan adalah kasus terkait dengan import daging sapi.
Kasus Novel Baswedan ini juga pernah ditangani oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang saat itu dipimpin oleh Kabareskrim Idham Azis.
Idham Azis juga diketahui menjadi orang yang menggantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Namun, dari hasil kerja TGPF tentang kasus yang ditangani oleh Novel Baswedan, malah tidak menyebutkan kasus-kasus penting seperti kasus import daging sapi.
Selain itu, mereka juga tidak menyebutkan kasus dugaan penghilangan catatan penting dalam buku merah yang pernah ditangani oleh KPK.
Baca Juga: RESMI: Sandy Walsh Dan Jordi Amat Akan Segera Bergabung Dengan Timnas Indonesia
Akan tetapi, terdapat beberapa halaman yang berisikan catatan penting yang diduga dirusak.
Buku merah ini berisi catatan keuangan dari perusahaan milik Basuki Hariman yang merupakan bos dari CV Laut Perkasa.
Dalam buku merah tersebut diduga ada aliran dana mencapai miliaran rupiah yang disalurkan ke Tito Karnavian yang saat itu menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada tahun 2016.
Nama Tito Karnavian ikut terseret dalam lingkaran perang bintang dalam tubuh Polri setelah tujuh mantan Kapolri menghadap ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1067: Gokil, Vegapunk Ingin Membuat Internet dan Google!
Saat menghadap ternyata ada dua mantan Kapolri yang tidak menghadap yaitu Tito Karnavian dan Idham Azis.
Anggota DPR RI H. Desmond Junaidi Mahesa mengatakan bahwa mereka datang menemui Kapolri Sigit dengan tidak mengajak dua mantan Kapolri ini.
Menurut Desmond hal ini menimbulkan tanda tanya ada apa sebenarnya yang terjadi di tubuh Polri.
Mengingat banyaknya kasus yang melibatkan institusi Polri saat ini seperti pembunuhan Brigadir J dan kasus suap tambang batu bara.***