Full Pengakuan Ferdy Sambo ‘Hajar Cat’! Richard Eliezer Tujukan Ekspresi Mengejutkan Kenapa

7 Desember 2022, 19:26 WIB
Full Pengakuan Ferdy Sambo ‘Hajar Cat’! Richard Eliezer Tujukan Ekspresi Mengejutkan kenapa /

TERAS GORONTALO – Ferdy Sambo salah satu terdakwa dan merupakan dalang kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat kini menjalani pemeriksaan lanjutan.

Richard Eliezer pun ikut dalam sidang lanjutan terhadap Ferdy Sambo atas kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Ferdy Sambo menceritakan detail peristiwa yang terjadi kepada Hakim sesuai yang dia ketahui, banyak hal menarik dari kesaksian mantan Kadiv Propam Polri ini yang dia utarakan.

Baca Juga: Empat Dewa Kuno Muncul Dalam Buah Iblis, Sun God Nika Mengubah Luffy Menjadi Sosok yang Mengerikan

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Uncle Wira Ferdy Sambo menjelaskan setiap hal yang berhubungan dengan peristiwa yang menewaskan Brigadir Josua.

Ferdy Sambo menjelaskan perjalanannya dari Saguling menuju Depok dan mampir ke Duran Tiga.

Kemudian hakim bertanya kepada Ferdy Sambo.

“Kalo dari Saguling menuju Depok, emang melewati jalan Duren Tiga?,” tanya Hakim

Ferdy Sambo menjawab bahwa hal tersebut telah menjadi kebiasaan rombongan mereka untuk melewati kompleks Polri karena jika lewat kiri itu jauh.

“Sudah menjadi kebiasaan dari Walmo dan Ajudan untuk melewati kompleks Polri, karena apabila melewati, lewat kiri itu muter jauh, itu sudah menjadi kebiasaan,” tutur Ferdy Sambo.

Kemudian Ferdy Sambo menuturkan bahwa dia mengingat apa yang telah Brigadir J lakukan kepada Putri Candrawathi.

Kemudian Ferdy Sambo memerintahkan Romer untuk berhenti, tapi Sambo berpikir apakah memang harus di konfirmasi saat itu juga kejadian di Magelang.

Baca Juga: Luffy Pargoy, Rob Lucci Muntah Darah Digoyang Dewa Nika, Sentomaru Minta Pertolongan Topi Jerami

Karena menurut Ferdy Sambo dia telah memberitahu Putri Candrawathi akan melakukan konfirmasi kejadian di Magelang.

Kemudian mantan jenderal bintang dua itu menginstruksikan Romer untuk melanjutkan lagi, tapi kemudian dia memutuskan untuk mengkonfirmasi kepada Brigadir J saat itu juga.

 “Kemudian saya teringat apa yang dilakukan oleh Josua terhadap istri saya waktu saya melihat dia, karena di Saguling saya tidak ketemu,''

''Kemudian saya perintahkan Romer untuk berhenti, Romer biasanya kalau uda berhenti dia langsung turun,"

''Tapi saya masih berpikir, apakah harus saya konfirmasi hari ini, karena saya sudah sampaikan ke istri untuk konfirmasi malam ini juga''

''Seteleh itu kemudian saya perintahkan jalan lagi, udah jalan aja, tapi saya putuskan berhenti dan konfirmasi hari itu juga,''

''Saya kemudian turun, senjata saya jatuh kemudian saya ambil dan saya masuk ke dalam Duren Tiga,” tutur Suami Putri Candrawathi itu kepada Hakim.

Baca Juga: TERUNGKAP! Kapolri Ungkap Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Di Polsek Astana Anyar, Ternyata Pernah Lakukan Ini

Kemudian Hakim bertanya, “Senjata apa yang saudara jatuhkan itu?,” tanya Hakim.

Ferdy Sabo menuturkan bahwa senjata yang jatuh tersebut merupakan senjata yang biasa sedia pegang yaitu Combat Wilson Caliber 45.

Kemudian Ferdy Sambo menuturkan bahwa ketika dia masuk melihat Ricky yang sementara memarkirkan mobil waktu itu.

Kemudian mantan Kadiv Propam tersebut masuk kedalam rumah dan bertemu dengan tersangka lain yaitu Kuat Maruf.

“Saya masuk ke dalam, saya lihat Ricky masih parkir mobil waktu itu, saya masuk ke dalam ketemu Kuat di dapur, saya sampaikan ke Kuat mana Josua, pangil,” ungkap mantan Jenderal bintang dua itu.

Kemudian Ferdy Sambo menjelaskan bahwa Brigadir Josua masuk bersama Kuat Maruf bersama dengan Ricky Rizal dan ketika itu Ferdy Sambo bertemu dengan Josua.

“Kemudian Josua masuk bersama Kuat dan Ricky di belakangnya, saya masih perhatikan itu, begitu masuk, saya sudah emosi waktu itu karena mengingat perlakuan Josua kepada istri saya, saya kemudian berhadapan dengan Josua,” ungkap Ferdy Sambo.

Kemudian mantan jenderal bintang dua itu langsung menegur Brigadir Josua terkait apa yang dia lakukan kepada Putri Candrawathi.

“Saya sampaikan kepada Josua kenapa kamu tega sama ibu? Jawaban Josua tidak seperti yang saya harapkan, dia malah menanya balik ‘ada apa komandan?’ seperti menantang.

Saya kemudian lupa tidak bisa mengingat lagi, saya bilang kamu kurang ajar, saya perintahkan Richard untuk hajar cat,” tutur Ferdy Sambo

Kemudian Hakim bertanya bagaimana suami Putri Candrawathi itu menginstruksikan Richard Eliezer untuk menembak Josua.

“Hajar Cat, kamu hajar Cat, kemudian di tembaklah Josua sambil maju sampe roboh Yang Mulia,” jawab Ferdy Sambo.

Di momen tersebut Richard Eliezer menunjukan ekspresi mengejutkan, menanggapi apa yang Ferdy Sambo ungkapkan, Eliezer menatap dan kemudian menunduk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Sambo melanjutkan lagi kesaksian nya setelah penembakan itu dia mengungkapkan bahwa dia kaget dan menginstruksikan Richard untuk berhenti.

“Saya kaget kemudian saya sampaikan, stop berhenti, begitu melihat Josua jatuh kemudian sudah ada berlumuran darah, kemudian saya jadi panik, saya tidak tau bagaimana harus menyelesaikan penembakan ini Yang Mulia,” tutur Ferdy Sambo.

“Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling memungkinkan adalah peristiwa penembakan ini adalah tembak menembak Yang Mulia,

Akhirnya saya melihat ada senjata Josua di pinggang saya kemudian mengambil dan mengarahkan tembakan ke dinding Yang Mulia,” lanjutnya lagi.

“Kemudian setelah itu saya melihat ini harus ada bekas tembakan dari Josua, kemudian saya mengambil tangan Josua kemudian menggenggam senjata milik Josua dan menembakan ke lemari sebelah atas Yang Mulia,” tambahnya.

“Kemudian saya melap senjata Josua dan melatakan di samping Josua Yang Mulia,” tuturnya.

“Saya kemudian keluar, setelah itu saya keluar, saya bertemu Romer di garasi, saya sampaikan kamu lihatin ibu di dalam,

"Kemudian saya keluar saya ketemu Yogi saya sampaikan kamu panggil ambulans, karena saya berpikir mungkin bisa dibawah ke rumah sakit Yang Mulia,” ungkap Ferdy Sambo.***



Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube UNCLE WIRA

Tags

Terkini

Terpopuler