TERAS GORONTALO -- Nana, bocah penjual tisu di tangga penyeberangan Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, mendadak viral di TikTok.
Nana, bocah penjual tisu ini, menjadi saksi bahwa betapa kerasnya kehidupan di Ibukota Jakarta.
Ya, Nana harus berjuang demi bisa mengenyam pendidikan sebagai penjual tisu di tangga penyeberangan Stasiun Palmerah, Jakarta Barat.
Kali ini, kisah Nana bocah penjual tisu yang enggan memanggil kata "ibu" ke sang mama viral di media sosial TikTok.
Dilansir Teras Gorontalo dari akun TikTok, @donnyrapu, Nana mengajak Donny untuk bertemu sang ibu.
Diketahui, ibu dari bocah bernama asli Kirana ini, berprofesi sebagai juru parkir di daerah Palmerah, Jakarta Barat.
"Itu siapa" tanya Donny ke Kirana
"Mamanya Cecek (kembaran Nana, red)," ujar Kirana
"Udah selesai kak," tanya Donny ke mama Kirana.
"Udah selesai, tinggal beresin ini doang (kendaraan red)," balas mama Kirana.
Untuk mengetahui, apa sebab Kirana enggan memanggil "ibu" ke sang mama, sang TikToker ini mengajak keduanya untuk makan bersama
"Ya udah kita nanti makan di dalem ya," ujar sang TikToker.
"Boleh," balas mama Kirana.
Saat hendak pergi ke tempat makan, Kirana berjalan dan hanya memegang tangan sang TikToker, tanpa memperdulikan mamanya
"Sama Om Donny aja," sahut Kirana.
"Terus mama mana?," tanya Donny ke Kirana.
"Nggak mau, bukan mama-ku," balas Kirana.
"Sini," kata sang mama.
"Nggak mau," kata Kirana.
"Udah dengan mama aja," ujar sang TikToker.
"Nggak mau," kata Kirana
"Nak, ayo," bujuk sang mama.
"Eh nggak boleh gitu, kan itu mama kamu," ujar si TikToker.
Sesampainya di tempat makan, sang TikToker meminta izin ke Kirana untuk mengobrol dengan sang mama.
"Aku boleh ngobrol sama mama Nana," ujar Donny.
"Bukan mama-ku," balas Kirana.
"Ini kan mama-mu," ujar sang ibu.
Dari obrolan itulah, asal muasal kenapa sampai Kirana tak begitu akrab dengan sang ibu kandung.
Ternyata, Kirana mempunyai saudari kembar bernama Karina, yang akrab disapa dengan panggilan Cecek.
Saat itu, Kirana harus berpisah dengan sang ibu, kala dirinya masih berumur 3 bulang.
Kirana, tumbuh dan dibesarkan oleh sang nenek yang berada di kampung.
Sementara, Karina dirawat oleh sang ibu. "Umur satu sampai dua bulan bulan masih tetap dan tidur pun bareng, dan itu udah keduanya (Kirana dan Karina) 3 bulan sakit-sakitan terus," ujar sang ibu.
Perempuan berprofesi sebagai juru parkir ini menyebut, saat Kirana dibawa ke dokter untuk rontgen, bocah tersebut mengalami luka pada paru-parunya.
"Pertama Nana, sakit, ternyata pas di rontgen, paru-parunya ada yang luka," ujarnya.
Dia berujar, setelah 3 hari kemudian, kembarannya Karina sakit. "Di scan kepalanya ada apa gitu nggak ngerti," ujarnya.
Kemudian, nenek dari 2 bocah tersebut, menyarankan sang anak untuk memisahkan keduanya.
"Akhirnya mamaku putusin, coba kita pisahin aja ni anak, lu mau bawa yang mana, ya udah mak aku bawa yang Karina , emak bawa yang Kirana," ujarnya.
Dia mengaku, sering merasa sedih, kala sang anak tak memanggil "ibu" kepada dirinya.
"Kadang suka sedih gitu kak, depan orang panggilnya nama terus, padahal mah kepengen ya dipanggil mama gitu. Aku hanya dipanggil mut aja," ujarnya
"Padahal, suka aku paksa, ayo entar kita jajan, yang penting Nana panggil imut mama, nggak mau, kadang-kadang suka sedih gitu ya," ujarnya. ***