TERAS GORONTALO – Melalui postingan salah satu warga net, di akun facebook Ibrahim Nata, pukul 13. 00, memperlihatkan bocah 5 tahun yang sempat hilangditemukan petugas gabungan TNI dan POLRI.
Berdasarkan postingan tersebut, Nampak anggota TNI yang terlibat dalam pencarian menemukan korban anak hilang asal Desa Inuai.
Mayat korban anak hilang ditemukan di perkebunan Desa Serasi - Ikarad tepatnya di Perkebunan Oboy, Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow.
Baca Juga: Hilang Selama 5 Hari, Bocah Asal Bolmong Ditemukan di Perkebunan Oboy Dalam Keadaan Tidak Bernyawa
Saat ditemukan, mayat korban hilang masih dalam keadan utuh, meskipun Sebagian tubuh korban sudah dalam kondisi luka.
Diketahui, korban penculikan dan pembunuhan bocah 5 tahun Manda, yang terjadi di Desa Inuai Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow, terjadi pada hari Minggu pukul 18.00.
Sontak, malam itu juga, sekira pukul 20.30 segenap warga, keluarga dan gabungan anggota BRIMOB Inuai melakukan pencarian dan mengumpulkan berbagai informasi kepada semua pihak.
Hasil penuturan salah satu pemilik warung di sekitar rumah korban, kemudian menjadi petunjuk karena sebelumnya, Manda, beberapa kali membeli snack diwarung tersebut.
Informasi ini terus dikembangkan, sehingga pada pukul 03.00 shubuh, dilakukanlah penggrebekan di rumah Jemi, terduga pelaku penculikan dan pembunuhan tersebut.
Pembungkus snack, dan bercak dara dirumah terduga menjadi petunjuk untuk melakukan pemburuan kepada terduga, yang saat itu sudah tidak berada dirumah.
Berdasarkan video yang beredar sosial media, JM terduga pelaku penculikan anak justru meminta agar hakim dapat melakukan hukuman mati kepadanya jika dalam proses persidangan nanti.
"Kita sosuka momati Komdan. Somalas kita hidop di dunia. Tuhan so ndak sayang pakita, Buktinya kita pe hidop babagini trus," ujar Jemi dalam bahasa Manado.
Jika diartikan, "Saya sudah ingin mati Komdan, sudah malas saya hidup di dunia. Tuhan tidak sayang lagi ke saya. Buktinya hidup saya seperti ini terus."
Bukan hanya itu, JM juga meminta ia dihukum mati.
"Kita minta pak hakim, kita harus dihukum mati, tembak jo pakita, ngoni dengar itu seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya lagi dalam video yang beredar tersebut.
Jika diartikan, "Saya minta pak hakim, saya harus dihumum mati, tembak saja saya, kalian dengan seluruh masyarakat Indonesia."
Tampaknya video tersebut direkam langsung oleh salah satu anggota Polisi Toli-Toli saat perjalanan ke Mapolres, usai menangkap JM.***