TERAS GORONTALO - Sebuah film dokumenter berjudul "In The Name of God : A Holy Batreyal viral di seluruh dunia.
Pasalnya, film dokumenter In The Name of God : A Holy Batreyal merupakan sebuah kisah nyata mengenai aliran sesat di negara Korea.
Jeong Myeong Seok atau yang akrab disapa JMS yang diketahui sebagai pemimpin aliran tersebut melakukan berbagai cara untuk mwngelabuhi banyak orang hingga banyak yang jadi pengikutnya.
Baca Juga: Gear 5 Luffy Ternyata Menjawab Misteri Mengapa Roger tertawa di Pulau Laugh Tale
Tidak sedikit para pengikutnya yang bahkan masih bertahan dan membela Jeong Myeong Seok atau JMS meskipun bersalah.
Melansir dari channel Korea Reomit, inilah beberapa hal yang dilakukan JMS atau Jeong Myeong Seok sehingga banyak yang percaya dan ikut aliran sesat nya.
1.Suka mencampurkan penjelasan kitab suci dengan penjelasan secara ilmiah.
Baca Juga: Teori Tergelap One Piece Ungkap Besarnya Kemungkinan Luffy Alami 'Kematian Pertama' dan Akan...
Jeong Myeong Seok atau JMS sering kali menggabungkan penjelasan kitab suci dengan ilmiah,
Biasanya dalam kitab suci umat beragama ada beberapa kalimat tersirat atau yang tidak dijelaskan secara langsung.
Hal itulah yang membuat JMS suka menjelaskan kalimat kalimat tersebut secara ilmiah sehingga mudah di terima dan di tangkap oleh banyak orang.
Baca Juga: Begini Penjelasan Eiichiro Perihal Alis Sanji Yang Berubah Ketika Marah..
Namun yang menjadi salah adalah JMS menyambungkan hal tersebut dengan hak seksual dan menjebak pengikutnya.
Dan dalam menjelaskan itu, JMS menyatakan dirinya adalah tuhan sehingga mampu menjelaskan arti ayat ayat kitab suci yang sulit di mengerti
JMS mengaku kepada pengikutnya, dirinya hanyalah seorang lulusan sekolah dasar yang membuat banyak orang semakin berfikir orang lulus SD namun memiliki kecerdasan yang luar biasa.
Baca Juga: Sadis! Puncak Kekuatan Luffy Mampu Menetralkan Buah Iblis, Mirip Kekuatan Gol D Roger?
2.Pengikut JMS percaya bahwa JMS adalah Tuhan
Karena banyak yang percaya dengan poin 1,pengikut JMS tidak hanya menganggap JMS sebagai nabi saja, melainkan adalah tuhan.
Sehingga ketika JMS masuk kedalam penjara, dan juga menerima hukuman selama 10 tahun mereka menganggap ditangkapnya JMS adalah sebuah cobaan.
Para pengikut JMS juga menggambarkan betapa kacau nya dunia karena telah menangkap tuhannya.
3.Sikap JMS yang reaktif terhadap berita
Berita tentang JMS , maupun dalam bentuk video tidak sebanyak aliran sesat lainnya.
Setelah Netflix tayang, mulai banyak berita muncul tentang CGM tersebut namun tidak secara langsung maupun detail.
Sebenarnya, CGM sendiri menuntut yang menayangkan film dodokumenter nya untuk tidak menayangkan.
Namun pihak pengadilan mengatakan jika film In The Name Of God : A Holy Batreyal boleh untuk di tayangkan.
Sebelumnya, mereka juga suka membalas sebuah berita dengan berita yang menayangkan reputasi baik dari CGM bahkan JMS nya.***