Sadis, Seorang Gadis di Belanda Tewas, Imbas Komentar di Akun Facebook Sahabatnya..

16 Maret 2023, 16:42 WIB
Seorang Gadis di Belanda Tewas, Imbas Komentar di Akun Facebook Sahabatnya../Tangkapan Layar YouTube Want2know Channel/ /

TERAS GORONTALO- Seorang gadis bernama Joyce Hau atau biasa dipanggil Winzie, tinggal di sebuah kota kecil Arnhem, Belanda tewas akibat komentarnya di sebuah akun Facebook sahabatnya.

Winzie merupakan gadis kelahiran Hongkong, 15 Mei 1996, dan memiliki seorang adik laki-laki.

Diketahui jika keluarga Winzie memutuskan untuk pindah dan menetap di Belanda, ketika Winzie dan sang adik masih kecil.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1078 : Motif Naif Vegapunk York Khianati Stella, Hasrat yang Mengorbankan Sahabat

Winzie merupakan gadis yang memiliki paras yang cantik dan juga cerdas, dia dan sang adik sangat fasih berbicara bahasa Belanda, dia juga mengikuti les piano serta hobi bermain catur.

Hobi tersebut pun membawa Winzie dalam turnamen catur dan menjadi semifinalis, dalam turnamen tingkat nasional, Belanda.

Melansir dari kanal YouTube Want2know Channel, ketika Winzie berusia 15 tahun, dia memiliki seorang sahabat bernama Polly yang berusia 16 tahun.

Mereka selalu bersama, dikarenakan Winzie dan Polly sama-sama perantau di Belanda.

Pada bulan November 2011, sebuah kejadian yang hanya sepele membuat persahabatan kedua gadis itu berakhir begitu saja.

Baca Juga: Ayat Al Quran Ini Bisa Deteksi Santet atau Guna Guna Pada Tubuh Diri Sendiri

Seperti remaja pada umumnya, kedua gadis ini menggunakan media sosial Facebook.

Polly memposting sebuah foto bersama sang pacar di akun Facebook miliknya, dan membuat Winzie memberi komentar yang menyebut jika Polly memiliki gaya seperti seorang pelacur.

Namun hal tersebut dianggap biasa oleh Winzie, mengingat keduanya bersahabat dan memiliki gaya bicara yang seperti mengejek dan bergurau.

Namun berbeda dengan Polly, ia tidak menerima apa yang dikatakan Winzie terhadap dirinya, hingga membuatnya marah.

Polly mengadukan hal tersebut kepada sang pacar, hingga mereka memutuskan untuk membayar seorang anak laki-laki berusia 14 tahun untuk membunuh Winzie.

Selama satu bulan, Polly bersama sang pacar dan pembunuh Winzie ini selalu memperhatikan setiap gerak gerik gadis tersebut, dan sang pembunuh bayaran ini mencari tahu alamat rumah Winzie dan mendatanginya sebanyak 2 kali.

Baca Juga: One Piece 1078: Bukan Hanya Sisa Pasukan Joy Boy, Eiichiro Oda Juga Beri Petunjuk 20 Raja Kuno Sekutu Im Sama

Dan pada tanggal 12 Januari 2012, pembunuh tersebut melakukan aksinya dengan mencoba datang ke rumah Winzie, namun rumah tersebut kosong.

Keesokan harinya, dia mendapat informasi jika Winzie akan mengikuti les piano, dan akan selesai siang hari.

Pada 14 Januari 2012, sekitar pukul satu siang, sebuah postingan mengejutkan muncul di Facebook, dengan kalimat 'seorang gadis akan meninggal pukul 3 sore hari ini'.

Di kesempatan yang sama, pembunuh tersebut sedang menuju rumah Winzie, sekitar pukul 3 sore dia tiba di rumah gadis itu dan mengetuk pintu rumahnya.

Saat itu, ayah Winzie membukakan pintu dan anak laki-laki yang menjadi pembunuh Winzie mengaku teman sekolah Winzie, dan ingin bertemu gadis tersebut.

Ayah Winzie kemudian memanggil putrinya itu, dan menyuruh pembunuh tersebut masuk, namun nahas ketika melihat Winzie, dia langsung melakukan aksinya.

Dia menusuk Winzie di bagian leher dan wajah, dengan belasan luka tusuk, hingga gadis itu tergelatak dan kritis.

Polisi pun melakukan tindakan, mencari pelaku, tak berselang lama, dalam waktu kurang dari 2 jam pelaku ditemukan.

Namun sayang, 5 hari kemudian nyawa Winzie tak tertolong, dia meninggal di rumah sakit.

Sementara sahabatnya Polly bersama sang pacar ditangkap oleh pihak Kepolisian di Belanda, namun Orangtua Winzie tidak menyangka jika Polly adalah dalang dari kematian anak gadisnya, mengingat keduanya adalah sahabat dekat.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler