VIRAL! Ngeri, Kisah Mistis Ogoh Ogoh Yang Bisa Hidup Dan Bergerak Sendiri di Desa Renon

25 Maret 2023, 09:15 WIB
VIRAL! Ngeri, Kisah Mistis Ogoh Ogoh Yang Bisa Hidup Dan Bergerak Sendiri di Desa Renon /Tangkapan layar Youtube Lensa Sejarah (edit Canva)/

 

 

TERAS GORONTALO - Ogoh ogoh menjadi salah satu budaya umat Hindu yang biasanya menjadi tontonan banyak orang.

Ogoh ogoh sendiri merupakan kebudayaan seni patung umat Hindu Bali sebagai wujud kepribadian Butokala.

Dalam fungsi utamanya Ogoh ogoh dibuat sebagai representasi Butokala yang dibuat setiap menjelang hari raya Nyepi.

Biasanya Ogoh ogoh akan diarak oleh banyak orang keliling kampung pada sore hari menjelang hari raya Nyepi.

Namun berbeda dengan kondisi di Desa Renon yang mena ogoh ogoh dilarang oleh masyarakat Hindu disana.

Pasalnya di Desa Renon, patung yang dibuat sebagai representasi Butokala ini diceritakan bisa hidup dan bergerak sendiri.

 

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal Youtube Lensa Sejarah bahwa konon di Desa enon setiap Ogoh ogoh bisa hidup dengan sendirinya.

Dikisahkan bahwa setiap kali warga Desa Renon membuat Ogoh ogoh untuk menyambut hari raya Nyepi, pasti akan hidup dan bergerak sendiri.

Namun kisah horor di Desa Renon ini baru mulai viral di media sosial belakangan ini.

Biasanya setiap hari raya Nyepi setiap sudut di Bali akan ramai dengan pawai Ogoh ogoh yang akan ramai menjadi tontonan banyak orang.

Namun berbeda dengan wilayah Desa renon yang menjadi satu-satunya tempat yang merayakan hari raya Nyepi tanpa ada pawai Ogoh ogoh.

Konon menurut cerita bahwa Ogoh ogoh di Desa Renon akan hidup dan bergerak dengan sendirinya tanpa diarak oleh warga setempat.

Dari kisah ini kemudian warga Desa Tidak berani lagi membuat patung representasi Butokala ini setiap hari raya Nyepi.

Seorang warga Desa Renon menceritakan kisah mengerikan tersebut dan mengaku sebagai saksi hidup yang melihat langsung peristiwa tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi sejak Tahun 1985 pada saat pemerintah Kota Denpasar mengawali pawai Ogoh ogoh secara serentak di malam Pengerupukan.

Pada saat itu masyarakat sangat antusias membuat Ogoh ogoh karena kreatifitas dan seni sangat erat kaitannya dengan Agama Hindu.

Namun pada saat warga Desa Renon membuat patung itu untuk diarak tiba-tiba patung itu hidup dan bergerak sendiri.

Hal itu membuat para warga yang menyaksikan langsung menjadi ketakutan.

Sejak saat itu juga warga Desa renon sudah tidak berani lagi membuat Ogoh ogoh pada setiap malam Pengerupukan.

Pada tahun 1995, warga Desa renon yang penasaran kemudian membuat Ogoh ogoh kembali untuk membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Namun hal mengerikan itu terjadi kembali dan membuat semua masyarakat Desa Renon bersepakat tidak akan membuat pawai Ogoh ogoh kembali hingga saat ini.***

 

Editor: Agung H. Dondo

Tags

Terkini

Terpopuler