Yandere di Dunia Nyata, Gadis Jepang ini Santai Merokok dengan Tangan Berlumuran Darah Usai Menikam Pacarnya

3 April 2023, 13:32 WIB
Yandere di Dunia Nyata, Gadis Jepang ini Santai Merokok dengan Tangan Berlumuran Darah Usai Menikam Pacarnya /shiroi_tanpopo_/

TERAS GORONTALO – Kejadian di Jepang ini pernah viral di media sosial pada tahun 2019, menampilkan foto Takaoka Yuka, seorang perempuan yang dengan santai merokok disamping tubuh pacarnya yang tergeletak berlumuran darah setelah ia menusuknya dengan pisau.

Hal itu membuatnya dijuluki Yandere dunia nyata oleh netizen. 

Dalam bahasa Jepang Yandere merupakan gabungan dari kalimat Yanderu dan Deredere, sebuah istilah yang berasal dari budaya populer Jepang terutama dalam anime, manga atau game.

Baca Juga: Eiichiro Oda Buat Shanks Menyesal Seumur Hidup, Kid Ternyata Adiknya!

Yandere mengacu pada karakteristik seseorang yang awalnya memiliki kepribadian yang manis, ramah, dan mencintai, tetapi kemudian menjadi sangat obsesif, posesif, dan bahkan bisa menjadi kejam (psycho) dan berbahaya bagi orang yang dicintai.

Dilansir dari laman Twitter @ shiroi_tanpopo_, Takaoka Yuka merupakan anak tunggal yang lahir pada akhir tahun 90-an di China dan pindah ke Jepang saat berusia 2 tahun.

Ketika SMP Yuka sudah dikenal memiliki mental yang tidak stabil, ia bahkan pernah melempar kursi ke temannya yang menggoda pacarnya. 

Ketika SMA, Yuka juga pernah membuat orang tuanya menelepon polisi karena bepergian bersama pacarnya hingga larut malam bahkan pagi.

Baca Juga: Kiat dan Doa Agar Hajat Anda Diterima oleh Allah SWT Dengan Asmaul Husna

Pada Oktober 2018, Yuka mulai bekerja sebagai kepala pelayan di "Girl's Bar" dengan nama samaran 'Kaede Yuno', disana Yuka dikenal sebagai kepala pelayan yang baik oleh para pelanggan tokonya.

Lalu ada satu pelanggan pria yang memang sering mengunjungi toko Yuka sebelum Yuka bekerja disana, pria itu seorang host (pelayan klub malam) dan memiliki nama panggung “Phoenix Luna”.

Setelah Luna mengirim pesan Ke Twitter Yuka pada Maret 2019, keduanya pun mulai berhubungan dan Luna pun sering mengunjungi toko Yuka. 

Yuka terhitung lebih sering mengunjungi toko Luna yaitu seminggu 3x, bahkan 5-6 juta uang Yuka habiskan untuk kesana.

Baca Juga: Shiki Is Back di Laut One Piece, Langsung buat Kekacauan di...

Karena semakin terbuai dengan perlakuan manis Luna, Yuka menggaet sugar daddy tanpa sepengetahuan Luna agar bisa mendapatkan uang untuk membeli minuman termahal di club tokonya demi Luna.

April 2019 Yuka menyatakan cintanya dan Luna membalasnya "Aku juga mencintaimu, mari menikah di masa depan, aku akan berhenti bekerja September ini dan mari tinggal bersama” Yuka yang menganggapnya serius tidak tahu kalau kata-kata tersebut merupakan ucapan yang sering dilakukan oleh host untuk tamunya.

Dengan angan-angan akan dinikahi Luna, Yuka pun terus mengumpulkan uang melalui sugar daddy, bahkan ia pernah mendapat uang sebesar 200 juta. Merasa ada yang salah dengan itu, Yuka pun menceritakan hal ini pada Luna dan ia menjawabnya "Terima kasih ya, maafkan aku selalu menggunakan uangmu”.

Diketahui jumlah uang yang dikeluarkan Yuka ke club sebesar 250 juta, sementara uang yang dihabiskan untuk berkencan memakan sekitar 50 juta. 

Yuka bahkan menyewa apartemen dekat club Luna untuk tinggal bersama dan biayanya ditanggung oleh Yuka.

Keduanya pun tinggal bersama pada 20 Mei 2019, namun Yuka merasa dikhianati ketika keesokannya mendapat kabar dari temannya bahwa ia melihat Luna pergi ke hotel dengan seorang gadis. 

Yuka pun menanyai hal tersebut ke Luna dan ia mengakuinya dengan dalih tidak melakukan sesuatu yang lain.

Yuka pun menyarankan Luna agar kedepannya melaporkan hal tersebut kepadanya terlebih dahulu. 

Kemudian keesokannya, Yuka pergi bekerja dan kembali di esok paginya. Dihari berikutnya Yuka menunggu Luna di apartemen namun tak kunjung datang.

Panggilan Luna tak ada jawaban, namun akhirnya mendapat balasan chat dari pacarnya bahwa ia sedang minum bersama gadis lain dan akan pulang larut malam. 

Hati Yuka pun berkecamuk, Yuka lalu menulis sebuah catatan di handphonenya yang berisikan permintaan maaf kepada semua orang dan orang tuanya atas penyakit yang ia derita.

Akhir pesan di catatan Yuka ditutup dengan kalimat “aku memiliki pacar dan aku tidak tahu cara agar dia tidak melirik gadis lain selain aku, aku berfikir lebih baik aku menggunakan tanganku”. 

Kalimat diakhir pesan itulah yang menjadi awal mula kejahatan ini terjadi.

23 Mei 2019, Yuka menunggunya di apartemen. Sore hari pukul 3 Luna pun pulang, dan ketika pacarnya itu tertidur, Yuka menjalankan aksinya dan menyerangnya dengan pisau hingga Luna terbangun. 

Terkejut dengan hal itu, ia pun bergegas menghubungi polisi namun Yuka merebut ponsel Luna.

Dengan kondisi tertusuk dibagian perut, Luna berusaha kabur hingga lensa kontak Yuka terlepas. 

Luna akhirnya melarikan diri disaat Yuka mengambil kacamatanya, handphone dan rokok lalu menyusul Luna namun, ia sudah tergeletak di luar pintu masuk apartemen.

Yuka menghampirinya dan duduk disampingnya sambil merokok dan bermain handphone. 

Menyadari perbuatannya, Yuka pun menyerahkan dirinya ke polisi dan menunggu para polisi datang dan menjemputnya di tempat kejadian.

Yuka dibawa ke kantor polisi, sementara Luna dilarikan ke rumah sakit hingga pada Juli 2019, Luna pulih dan kembali bekerja.

6 bulan setelah kejadian, pengadilan pertama dilaksanakan. 

Pihak pengacara korban bersepakat untuk mengganti rugi membayar utangnya pada pihak pelaku sebesar 500 juta. Yuka dituntut 5 tahun hukuman penjara oleh jaksa namun, korban mengajukan keringanan hukuman kepada Yuka dan dikabulkan menjadi 3,5 tahun penjara.***

 

 



Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler