5 Fakta Menarik Masjid Pusat Seoul, Tempat Ajaran Islam Tertua Korea Selatan di Sudut Itaewon yang Mewah

12 Oktober 2023, 18:00 WIB
5 Fakta Menarik Masjid Pusat Seoul, Tempat Ajaran Islam Tertua Korea Selatan di Sudut Itaewon yang Mewah /

TERAS GORONTALO – Itaewon selama ini telah dikenal sebagai kawasan multikultural di Seoul, Korea Selatan. 

Bahkan ada sebuah idiom di kalangan pendatang asing, yang menyebutkan bahwa bisa saja mereka tidak tahu Seoul, tapi sangat mengenal Itaewon.

Bagi umat Islam dan pendatang Muslim di Korea Selatan, Itaewon sudah menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi.

Siapa mengira, di antara kemewahan yang ditawarkan wilayah ini, berdiri sebuah bangunan tua yang menjadi pusat Islam pertama Korea Selatan.

Ya, di sebuah sudut Itaewon, tepatnya di tempat yang disebut-sebut Jalan Islam, berdiri sebuah bangunan yang kita kenal sebagai masjid pusat Seoul.

Tak hanya menjadi tempat ibadah, masjid pusat Seoul juga selama ini juga menjadi destinasi wisata utama bagi wisatawan muslim, yang datang berlibur di Korea Selatan.

Masjid lusat Seoul merupakan sejarah toleransi, yang menjadi pusat syiar agama Islam pertama di Korea Selatan, yang dibangun pada tahun 1974 dan digunakan pada 1976.

Seoul Central Mosque kini menjadi masjid tertua di Itaewon, Korea Selatan, tepatnya terletak di Hannam-dong, Distrik Yongsan.

Awal mula didirikannya masjid tertua ini, adalah atas dasar inisiasi Korean Moslem Federation, yang kala itu mendapatkan dana hibah persahabatan dengan Arab Saudi.

Setiap tahunnya, masjid pusat Seoul ini didatangi oleh sekitar 3.000 umat Muslim yang ada di Korea Selatan.

Sejak tahun pertama dibukanya Seoul Central Mosque, pemeluk agama Islam di Korea Selatan tercatat bertambah hingga mencapai 15 ribu orang.

Tak hanya Seoul Central Mosque, ternyata masih ada tujuh masjid lain yang didirikan di negeri ginseng ini.

Di antaranya ada masjid Busan pada tahun 1980, dan Masjid Daejon, pada tahun 2006.

Berikut ini beberapa fakta menarik yang perlu untuk diketahui umat Muslim, tentang Masjid Pusat Seoul.

1. Sejarah Masjid Pusat Seoul

Selama berabad-abad, kita tahu bahwa Korea Selatan dikuasai oleh dinasti Joseon. 

Pada masa ini, bangsa Korea berhasil mencapai kegemilangannya dalam bidang budaya, literatur, hingga ilmu pengetahuan.

Kebijakan isolasi dari pengaruh luar pun, turut diterapkan oleh Kerajaan pada masa itu.

Hal inilah yang membuat semua budaya asing, termasuk agama Islam, tidak mendapatkan tempat untuk berkembang di Korea Selatan. 

Kekuasaan dinasti Joseon kemudian berakhir pada tahun 1910, saat invasi Jepang ke dalam Korea Selatan.

Kemudian di tahun 1950-an, konflik antara Korea Selatan dan Utara memicu terjadinya perang saudara.

Selanjutnya di tahun 1955, Korea Selatan berada dalam lindungan pasukan multinasional PBB.

Tentara Turki yang juga menjadi bagian dalam pasukan tersebut, memiliki peran besar dalam penyebaran Islam di masa itu. 

Aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh tentara Turki kala itu, menarik perhatian warga lokal.

Dakwah yang disampaikan tentara Turki, melahirkan Abdullah Kim Yu-do, Umar Kim Jin-kyu dan Muhammad Yoon Doo-young, sebagai generasi Muslim Korea pertama di era modern.

Dukungan terhadap perkembangan Islam pun kemudian diberikan oleh pemerintah Korea Selatan.

Pada tahun 1970, sebidang tanah di Itaewon dihibahkan untuk dijadikan masjid, dengan bantuan dari beberapa negara Islam dunia.

Hingga akhirnya tepat pada tahun 1976, berdirilah bangunan masjid pertama di Korea Selatan, yang dikenal dengan nama Seoul Central Mosque atau Masjid Pusat Seoul.

2. Pendiri Masjid Pusat Seoul 

Masjid yang dikelola oleh Korean Moslem Federation ini, berdiri berkat bantuan pemerintah Korea, yang menyumbangkan tanah seluas 5.000 meter persegi.

Sementara dana pembangunannya, merupakan hasil sumbangan dari beberapa lembaga asal Timur Tengah, dan juga Malaysia.

3. Lokasi Masjid Pusat Seoul

Masjid tertua nan megah ini, terletak di distrik Yongsan-gu Itaweon. 

Atau tepatnya memiliki alamat lengkap 39 Usadan-ro 10-gil, Hannam-dong Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan.

4. Luas Bangunan Masjid Pusat Seoul

Seoul Central Mosque, dibangun di atas tanah seluas 5.000 meter persegi, dengan luas bangunan 427 meter persegi, yang mampu menampung hampir 8.000 jamaah.

Bangunan utama masjid didominasi dengan warna putih, dengan 2 buah menara pada bagian depan, dilengkapi lambang bulan sabit, pada bagian atasnya.

Selain itu, terdapat lafadz ‘Allahu Akbar’ di pintu masuk masjid, yang dituliskan dengan huruf Arab berukuran sangat besar.

Tak hanya itu, terdapat juga ucapan dua kalimat syahadat lengkap menggunakan huruf Hangeul, di gerbang utama yang menuju masjid.

Masjid ini memiliki 3 lantai, dengan fungsi yang berbeda satu sama lainnya.

Lantai pertama merupakan kantor dari Korean Moslem Federation, atau KMF, kemudian lantai kedua dengan luas 427 meter persegi digunakan sebagai tempat sholat untuk jamaah pria.

Sedangkan lantai ketiga, digunakan oleh jamaah wanita, yang ingin melaksanakan ibadah di masjid itu.

Di halaman masjid juga dibangun sebuah Madrasah, yang berasal dari bantuan Kerajaan Arab Saudi bekerjasama dengan The Islamic Culture Research Institute.

5. Kegiatan Masjid Pusat Seoul

Selain digunakan untuk sholat, masjid ini juga berfungsi sebagai tempat untuk pengajaran agama Islam. 

Salah satunya terdapat Prince Sultan Islamic School, yang mengajarkan kajian Al-Qur’an, hadits Nabi, serta berbagai macam ilmu fiqih.

Tak hanya itu, di lingkungan yang sama juga terdapat The Islamic Culture Research Institute, yang menjadi wadah tempat berkumpulnya umat Muslim se-Korea Selatan.

Gimana nih, sobat Teras Gorontalo, pasti jadi semakin tertarik untuk datang berkunjung ke Korea Selatan, kan?***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler