Network
TERAS GORONTALO - Otopsi lanjutan atau untuk yang kedua kalinya pada jenazah Tangmo Nida telah dilaksanakan pada, Kamis 17 Maret 2022.
Sebanyak 15 dokter dan ahli forensik diturunkan untuk melihat bagian tubuh Tangmo Nida untuk proses identifikasi lanjutan atau otopsi jenazah.
Dalam proses otopsi jenazah Tangmo Nida, Dokter Pornthip ahli forensik yang menjadi kebanggaan masyarakat Thailand juga turun tangan.
Baca Juga: Akhirnya Dokter Pornthip Bongkar Kejanggalan Jasad Tangmo Nida
Diketahui, ada 11 titik otopsi jadi penentu apa yang menjadi tanda tanya banyak orang terkait kematian Tangmo Nida.
Dilansir dari Channel Youtube Anjas di Thailand, Dokter Pornthip sebelumnya di minta oleh masyarakat untuk melakukan pembedahan jenazah Tangmo Nida.
Namun, Dokter Pornthip dengan tegas mengatakan tidak lagi terlibat langsung melakukan pembedahan tersebut, karena dia hanya bertugas mengawasi dan mengkoreksi jika ada yang tidak benar.
Baca Juga: Hasil Otopsi Kedua, Dokter Tornthip : Mata Tangmo Nida Normal dan Gigi Utuh, Namun Temukan Hal Ini
Di sisi lain, Dokter Pornthip menambahkan jika jenazah Tangmo Nida sudah tidak perlu di bedah ulang, karena sudah terlihat bukti-bukti dan foto-foto dan juga hal yang menjadi penunjang lainnya.
Dijelaskan, pada proses otopsi yang kedua kalinya ada 11 titik yang akan diklarifikasi dari puluhan hal ditubuh Tangmo Nida yang penuh dengan pro dan kontra.
11 titik fokus tersebut yaitu di kening, gigi, mata, pipi, tanda memar di dada dan dibawah leher, luka di kaki, betis, dua jari, punggung, tenggorokan, dan baju yang di kenakan pada hari kejadian.
Baca Juga: Hasil Otopsi Jasad Tangmo Nida Dinyatakan Normal, Dokter Forensik Indonesia Angkat Bicara
Itulah 11 hal dan titik fokus yang akan di kaji lebih detail. Dokter Pornthip menerangkan, butuh waktu kurang lebih dua minggu untuk membuat verifikasi semuanya dan akan di umumkan temuan-temuan lainnya.
Selain itu, untuk hasil otopsi jenazah Tangmo Nida tidak semua akan dibeberkan, menurut Dokter Pornthip banyak hal yang menjadi pertimbangan.
Sebelumnya, salah satu polwan yang menjadi dokter forensik pertama di indonesia, yakni dokter Hastry mengatakan beberapa hal terkait warna kebiruan di beberapa lokasi tubuh yang tidak beraturan. Bisa saja menjadi indikasi kekerasan atau terhantam sesuatu sebelum Tangmo Nida meninggal.***
