Network
TERAS GORONTALO – Kasus kematian Tangmo Nida artis cantik Thailand, terus menjadi perhatian publik karena penyebabnya meninggal banyak kejanggalan.
Apalagi, saat ini 2 tersangka Por dan Robert sedang bermeditasi di kuil menjadi biksu, unuk mendamaikan diri.
Namun, publik Thailand menilai, tersangka kematian Tangmo Nida, Por dan Robert bertransformasi menjadi biksu agar terhindar dari tes narkoba melalui rambut.
Dilansir Teras Gorontalo dari amarin.news sejumlah media massa melontarkan pertanyaan kepada dr Pornthip ahli forensik Thailand, dr Pornthip terkait rambut sudah dicukur botak apakah bisa dites narkoba.
dr Pornthip mengatakan, jika sudah tidak ada rambut di kepala sudah tidak bisa lagi melakukan tes melalui rambut.
“Tidak, karena rambut yang sudah rontok sulit untuk dikumpulkan sebagai barang bukti. Karena saya tidak tahu bagian mana yang awalnya bagian mana yang akhir. Rambut tidak peduli bagian mana yang dipotong akan tetap sama. Rambut yang baru tidak akan dapat memeriksa, tidak boleh digunakan dalam kasus ini,” ujar dr Pornthip.
dr Pornthip menjelaskan, untuk menyimpulkan bahwa kasus kematian Tangmo Nida, adalah kecelakaan atau pembunuhan, setiap bukti harus dikumpulkan semuanya.
“Setiap bukti harus disatukan. Sampai sekarang masih belum selesai, bukti ditemukan di kapal dan orang yang ada di dalamnya, itu akan dapat membantu menyelesaikan kasus ini. Tetapi jika hanya fokus mayat (Tangmo Nida), anda tidak akan dapat mengetahui apa itu,” kata dr Pornthip.
Por dan Robert, tersangka kasus kematian Tangmo Nida hingga kini terus menuai kontroversi setelah menjadi Yogi di salah satu Vihara.
