Otopsi Organ Vital Buka Tabir Kematian Tangmo Nida, Por dan Robert Kembali Diperiksa Polisi

- 3 April 2022, 22:35 WIB
Otopsi Organ Vital Buka Tabir Kematian Tangmo Nida
Otopsi Organ Vital Buka Tabir Kematian Tangmo Nida /Instagram @melonp.official

TERAS GORONTALO –  Polisi di Thailand kembali malakukan pemeriksaan kepada tersangka kasus kematian Tangmo Nida, Por alias Tanupat Lerttaweewit selaku pemilik speedboat dan Robert alias Phaiboon Trikanjananun yang mengemudikan speedboat, Sabtu 2 April 2022.

Por dan Robert datang tidak bersamaan di stasiun distrik Muang, Thailand dan langsung melapor ke penyidik untuk ketiga kalinya.

Por dan Robert sebelumnya didakwa melakukan kecerobohan yang menyebabkan kematian artis Thailand, Tangmo Nida.

Menurut Kepala Polisi Distrik Muang Kolonel Pol Jaturon Anurakbundit, dua dakwaan tambahan kepada Por dan Robert karena memberikan pernyataan palsu dan menghancurkan barang bukti terkait kasus kematian artis Thailand, Tangmo Nida.

Tuduhan pernyataan palsu terkait dengan tanggapan Por dan Robert sebelumnya terhadap pertanyaan tentang apakah alkohol telah dikonsumsi di atas kapal.

“Karena penyidik ​​menemukan bahwa tiga botol minuman beralkohol telah dikonsumsi, sementara penghancuran barang bukti terkait dengan botol dan gelas yang telah dibuang ke sungai,” kata Kolonel Pol Jaturon Anurakbundit.

Sementara itu, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk Sand alias Wisapat "Pasir" Manomairat atas tuduhan kecerobohan dalam kematian artis Thailand, Tangmo Nida.

Komisaris Polisi Wilayah 1 Letjen Pol Jiraphat Phumjit mengatakan Pengadilan Provinsi Nonthaburi menyetujui permintaan penyidik untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Sand.

Sand, 35 tahun, termasuk di antara 5 orang yang berada di speedboat bersama Tangmo Nida saat artis Thailand itu jatuh ke Sungai Chao Phraya pada 24 Februari 2022.

Tragisnya, mayatnya Tangmo Nida baru ditemukan dua hari kemudian pada 26 Februari 2022 dekat dengan tempat dia jatuh.

Hingga saat ini, sudah 3 teman Tangmo Nida yang berada di speedboat yang ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Tangmo Nida yaitu Por, Robert dan Sand.

Sementara dua orang lainnya yang juga berada di speedboat yaitu manejer Tangmo Nida, Gatick serta Job masih berstatus saksi dalam kasus kematian artis cantik Thailand, Tangmo Nida.

Perkembangan lainnya terkait kasus kematian Tangmo Nida yaitu hasil otopsi kedua pada jasad Tangmo Nida telah diumumkan pada 31 Maret 2022.

Ternyata ada 4 sampai 5 hal yang berbeda dari otopsi pertama jasad Tangmo Nida.

Pertama adalah mengenai luka yang di area organ vital Tangmo Nida.

Hasil otopsi kedua yang dilakukan oleh ahli forensik pada mayat Tangmo Nida, tidak mendapati adanya urine dan menemukan bercak darah pada baju renang Tangmo Nida.

Dilansir dari kanal YouTube Anjas di Thailand yang mewawancarai ahli forensik ternama di Indonesia yakni Kombes Pol Dr dr Sunnny Hastry DFM SpF menjelaskan soal kemungkinan bekas urine pada baju renang Tangmo Nida hilang, karena sudah lebih dari 48 jam jasad sang artis Thailand berada di air.

Manurut dr Sunny Hastry, untuk memastikan ada urine atau tidak adalah organ dalam tubuh seseorang.

“Kalau baju atau tubuh seseorang sudah  ke air memang sulit ketemu bekas urine tersebut,” ujar Sunny Hastri.

Nantinya, kata dr Sunny Hastry, untuk mengetahui apakah Tangmo Nida, memang buang air kecil saat kejadian, akan diketahui saat tim ahli forensik memeriksa kantung kemih.

“Nanti akan kita temukan memeriksa kandung kemih dan melihat jaringan histopaloginya,” katanya.

Untuk adanya bercak darah di baju renang kata dr Sunny Hastry, nantinya bisa ditentukan pada tes DNA terkait hasil otopsi kedua ini.

“Kalau memang bukan darahnya korban itu bisa kita ketahui dengan DNA. Ambil sampelnya diduga saksi waktu kejadian dan di sekitar kejadian,” katany.

Seharusnya kata dr Sunny Hastry, ahli forensik Thailand harusnya menjelaskan bercak darah yang ditemukan pada hasil otopsi kedua. Apakah darah korban atau bukan.

Kemudian temuan darah di baju di area dekat organ vital Tangmo Nida, juga sampai saat ini belum ada keterangan dari ahli forensik.

Menurut dr Sunny Hastry, darah di dekat organ vital Tangmo Nida bisa saja darah Tangmo Nida sendiri karena dekat dengan luka terbuka yang ada di paha kanan Tangmo Nida.

“Kita ingin tahu dulu darah itu darah siapa. Kalau memang bukan darahnya si korban, kita curiga dong nanti ada apa di situ. Ada darah siapa di situ. Itu bisa kita ketahui dari DNA. Kalau bercak biasanya akan sulit diambil golongan darah, biasanya kita langsung DNA kita cocokkan dengan yang juga saksi di sekitar kejadian atau waktu kejadian,” ujarnya.

Menurutnya, dengan dijelaskannya darah tersebut akan mengurangi perdebatan kecurigaan di masyarakat. “ Iya harusnya memang dijelaskan, disebutkan ini darah korban atau darah lain harus dijelaskan. Mungkin juga bukan darah korban jadi masih menunggu waktu untuk proses DNA,” kata dr Sunny Hastry.***

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah