Organ Intim Tangmo Nida Retak Diotopsi Kedua, Diduga Terima Kekerasan Seksual dari VVIP

- 9 April 2022, 19:09 WIB
Organ Intim Tangmo Nida Retak Diotopsi Kedua, Diduga Terima Kekerasan Seksual dari VVIP
Organ Intim Tangmo Nida Retak Diotopsi Kedua, Diduga Terima Kekerasan Seksual dari VVIP /tangkap layar instagram @melonp.official/

TERAS GORONTALO -- Organ intim Tangmo Nida yang retak pada otopsi kedua, kembali menjadi perbincangan hangat di Thailand.

Warga Thailand masih bertanya-tanya tentang apa penyebab organ intim Tangmo Nida retak. 

Dikutip dari Thairath.com, banyak warga dan netizen di Thailand menduga jika organ intim Tangmo Nida yang retak tersebut, diduga karena mendapat kekerasan dari oknum VVIP. 

Baca Juga: Polisi Thailand Buru 2 Nomor VVIP yang Diduga Booking Tangmo Nida Sebelum Meninggal

Pasalnya kepolisian Thailand baru-baru ini mendapatkan dua nomor VVIP yang menghubungi lima orang diatasi speedboat, sebelum Tangmo Nida tewas. 

Spekulasi tentang Tangmo Nida yang tewas sebelum naik ke speedboat pun kembali mencuat di Thailand. 

Hal ini mencuat karena hasil otopsi dibagian organ intim Tangmo Nida sampai sekarang belum terjawab. 

 Baca Juga: Inilah Sepak Terjang Santhana yang Bikin Ibu Tangmo Nida tak Berkutik!

Dokter Pornthip salah satu tim ahli forensik yang menangani jenazah Tangmo Nida mengatakan jika bagian yang retak di organ intim tersebut bukan berasal dari baling-baling speedboat. 

Dokter Pornthip mengatakan jika masih butuh waktu untuk mencari tahu apa penyebab retaknya organ intim pada jenazah Tangmo Nida. 

Selain organ intim yang retak, ada juga ditemukan pasir dalam organ intim Tangmo Nida yang menjadi pertanyaan netizen di Thailand. 

Dua fakta ini seakan membuktikan jika ada indikasi bahwa Tangmo Nida mendapatkan kekerasan seksual sebelum meninggal. 

Meskipun begitu, kepolisian Thailand masih belum menindaklanjuti temuan ini. 

Sebelumnya diketahui, Santhana Prayoonrat seorang mantan polisi Thailand, ikut bergabung dalam penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida.

Santhana siang tadi datang ke kantor polisi Muang Nonthaburi Untuk membawa bukti terbaru dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Dihadapan Kolonel Uthen Hongthong, Senator (Investigasi) di kantor polisi Muang Nonthaburi.

Santhana menyerahkan dokumen tentang nomor telepon B VVIP yang menghubungi lima orang diatas speedboat saat Tangmo Nida tewas.

Nomor telepon tersebut didapatkan oleh Santhana melalui penyelidikan pribadinya.

Karena Santhana ikut prihatin dengan kasus Tangmo Nida yang tak kunjung selesai.

Kepada awak media, Santhana mengatakan jika dia belum bisa mengungkapkan semua nomor telepon tersebut.

Namun, Santhana tetap memberikan petunjuk.

Sebagai seorang mantan polisi Thailand, Santhana mengatakan ada dua masalah umum dalam kasus Tangmo Nida.

Yang pertama adalah pemeriksaan GPS atas kecelakaan tersebut.

Dan kedua nomor telepon dari orang-orang yang ada diatas speedboat.

Dirinya lalu melakukan penyelidikan atas setiap telepon yang masuk ke lima orang diatas speedboat saat Tangmo Nida tewas.

Pada penyelidikan itu, Santhana mengatakan jika ada telepon dengan nomor VIP ke dua orang dari lima yang ada di speedboat.

"Bukti itu sudah saya serahkan ke kepolisian Nonthaburi hari ini," ujar Santhana. 

Santhana juga meminta agar kepolisian Thailand memeriksa dua nomor tersebut sebelum kejadian dan sesudah kejadian Tangmo Nida.

"Saya minta tolong dicek dengan teliti, jujur, jangan cek dilain waktu. Karena bukti ini akan berhubungan dengan orang-orang di pantai dan sekitarnya," ungkap dia. 

Kasus kematian Tangmo Nida memang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Thailand.

Masyarakat Thailand bahkan terus menuding jika Gatick sang manager tahu akan apa yang terjadi dimalam saat Tangmo Nida tewas.

Dikutip dari channel Youtube Anjas di Thailand, ada beberapa keterangan dari Gatick yang tidak sesuai dengan hasil otopsi pada jenazah Tangmo Nida.

Salah satunya yakni Gatick mengatakan jika pada malam tewasnya Tangmo Nida, mereka tidak dalam keadaan mabuk.

Hal ini tidak sesuai dengan hasil otopsi di mata Tangmo Nida yang menunjukkan jika ada 93 mililiter kandungan alkohol yang ditemukan.

Dokter Pornthip juga mengatakan bila mata seseorang terdeteksi alkohol, maka bisa dipastikan jika orang tersebut dalam keadaan mabuk.

Hasil otopsi ini tentunya membantah apa yang dikatakan Gatick, bahwa mereka hanya minum tiga botol saja pada malam Tangmo Nida jatuh ke sungai Chao Phraya.

Selain itu, pada malam tewasnya Tangmo Nida, polisi mendapati ada 10 botol minuman keras yang dibuang dengan sengaja ke sungai.

Padahal, jika mereka benar-benar tidak mabuk, untuk apa membuang botol-botol tersebut ke sungai? Hal ini justru menimbulkan pertanyaan kepada publik.

Pada pemeriksaan hari ini, Gatick juga membantah jika ada tamu VVIP di speedboat tersebut.

Gatick mengatakan jika mereka hanya berlima dan tak ada orang lain.

Dirinya juga menegaskan bila tak melihat Tangmo Nida saat jatuh ke sungai.

Gatick mengatakan jika yang melihat kejadian tersebut hanya Sand seorang diri. ****

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: YouTube Anjas di Thailand Thairath


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x