BEJAT! 2 Sosok Tamu VVIP di Pusaran Kasus Tangmo Nida, Diduga Sang Artis Jadi Selir Melalui Perantara Gatick

- 10 April 2022, 18:08 WIB
BEJAT! 2 Sosok Tamu VVIP di Pusaran Kasus Tangmo Nida, Diduga Sang Artis Jadi Selir Melalui Perantara Gatick
BEJAT! 2 Sosok Tamu VVIP di Pusaran Kasus Tangmo Nida, Diduga Sang Artis Jadi Selir Melalui Perantara Gatick /Instagram melonp.official

TERAS GORONTALO – Kasus kematian Tangmo Nida artis Thailand, semakin menemukan beberapa kejanggalan.

Bahkan, ada 2 sosok tamu VVIP disinyalir berada dalam pusaran kasus kematian Tangmo Nida, artis Thailand.

Belum lagi, mantan pensiunan polisi Santhana telah melaporkan 2 nomor handphone milik sosok tamu VVIP dalam bukti baru kasus kematian Tangmo Nida.

Muncul dugaan, Tangmo Nida diduga menjadi selir terhadap 2 tamu VVIP saat malam kejadian kematian artis Thailand ini.

Buktinya, pensiunan polisi Santana Prayundad mendatangi kantor polisi Nonthaburi Thailand, 6 April 2022, membawa sejumlah bukti terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Diketahui, Santana,yang merupakan pensiunan polisi masuk dalam pengurus dewan pengawas kepolisian Thailand dan ngotot untuk membongkar kasus Tangmo Nida ini.

Santana datang dengan membawa berkas dan langsung menyerahkan bukti tersebut ke penyidik polisi setempat, guna mengungkap kasus kematian Tangmo Nida artis Thailand.

Dilansir Teras Gorontalo dari Anjas di Thailand, Santana datang ke kantor polisi Thailand, melaporkan adanya nomor handphone 2 tamu VVIP terjaring dalam kasus Tangmo Nida.

Bahkan, dalam konfrensi pers, Santana sempat menyebut nomor di belakang handphone yang diduga milik 2 VVIP yang memesan Tangmo Nida, nomor belakangya 444 dan 6666.

Belum lagi, Santana mengungkap, dirinya menemukan bill hotel mewah yang pemesannya adalah Tangmo Nida.

Santana yang berlatar belakang militer ini, menggunakan jaringannya dalam membentuk tim guna mengusut kasus kematian Tangmo Nida.

Dalam hal itu, Santana juga mendapati adanya titik kordinat speedboat yang dipakai Tangmo Nida, bersama saksi lainnya mengarah ke salah satu tempat privat.

Alhasil, seluruh bukti tersebut diberikannya ke polisi, agar kasus kematian Tangmo Nida bisa terbuka lebar siapa aktornya.

Menanggapi hal itu, pengacara ibu Tangmo Nida Panida, yakni Decha meminta agar Santana tidak mencampuri kasus tersebut.

Pengacara Decha menyebut, kalau Santana hanya mencari panggung dalam kasus kematian Tangmo Nida.

Begitu juga dengan Gatick, yang terus membantah kalau Tangmo Nida dijual olehnya pada saat kejadian Tangmo Nida dinyatakan jatuh di speedboat.

Sejak awal kematian Tangmo Nida, publik sudah curiga ada kejanggalan.

Karena ada luka tak lazim terdapat di  mayat Tangmo Nida, saat pertama kali ditemukan tim sar di Sungai Chao Phraya pada 26 Februari 2022.

Fakta adanya kejanggalan kematian Tangmo Nida semakin kuat, ketika Gatick dan Sand terbukti memberi kesaksian palsu.

Bahkan Sand sudah ditetapkan tersangka, akibat lalai yang mengakibatkan kematian Tangmo Nida seperti dilansir dari kenh14.vn.

Sementara Gatick, masih berstatus saksi meski sudah dua kali dipanggil untuk dimintai keterangan oleh kepolisian Thailand.

Namun perkembangan terbaru, mulai menyimpulkan biang kerok sebenarnya kematian Tangmo Nida.

Petunjuk siapa biang kerok penyebab kematian artis berusia 38 tahun tersebut, mulai terungkap usai 15 ahli tim forensik dan dr Pronthip melaksanakan otopsi kedua mayat Tangmo Nida.

Sesuai hasil otopsi kedua Tangmo Nida, ditemukan tulang retak dibagian kemaluan dan luka besar di paha kanan bukan diakibatkan baling-baling speedboat.

Nah berdasarkan hasil otopsi kedua, biang kerok yang sebenarnya akhirnya bisa diketahui.

Ternyata Gatick hanyalah perantara, bukan penyebab kematian Tangmo Nida.

Adapun menjadi biang kerok kematian artis cantik Thailand, yakni Sand, Por, dan Robert.

Karena sampai hari ini, Sand, Por, dan Robert sudah resmi menjadi tersangka dalam kematian Tangmo Nida.

Kemungkinan keterlibatan sosok VVIP, masih dalam penyelidikan lebih dalam oleh kepolisian Thailand.

Meski bukti percakapan sosok VVIP dengan Gatick sudah beredar luas mengenai, tapi polisi belum bisa memastikan adanya keterlibatan di luar lima orang yang bersama dengan Tangmo Nida di malam kejadian.

Tapi kemungkinan Gatick menjadi tersangka bisa terjadi.

Karena Gatick lah yang mengajak Tangmo Nida melakukan perjalanan di Sungai Chao Phraya.

 Jika demikian, maka ancaman hukuman berdasarkan peran dan kesaksian mereka sebagai berikut:

Por

- Kelalaian yang menyebabkan kematian (10 tahun penjara)

- Hancurkan barang bukti (5 tahun penjara)

- Membuat pernyataan palsu (2 tahun penjara)

- Menggunakan perahu tanpa membayar pajak yang cukup

- Mengemudi perahu tanpa lisensi

Robert

- Kelalaian yang menyebabkan kematian (10 tahun penjara)

- Pemusnahan barang bukti (5 tahun penjara)

- Menggunakan perahu tanpa membayar pajak yang cukup

- Mengemudi perahu tanpa lisensi pekerjaan

- Pemusnahan barang bukti (5 tahun penjara)

Sand

- Kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain (10 tahun penjara)

Gatick

- Membuat pernyataan palsu (5 tahun penjara)

Saat ini, pihak berwenang belum membuat pernyataan resmi tentang insiden kematian Tangmo Nida yang tidak biasa di Sungai Chao Phraya.

Diketahui, ibu dari Tangmo Nida seakan bungkam dan tak mau berkomentar tentang apa yang ditemukan Santhana.

Ketika ditanya oleh awak media terkait temuan nomor VVIP, Panida hanya menghindar dan tak mau menjawab.

Adanya bukti nomor VVIP ini juga membuat manager Tangmo Nida yakni Gatick kian tersudut.

Pasalnya, Gatick diduga adalah sosok yang menjual Tangmo Nida ke oknum VVIP tersebut.

 Walaupun beberapa waktu lalu, Gatick pun sudah dengan tegas membantah bila ada keterlibatan VVIP.Kasus kematian Tangmo Nida memang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Thailand.

Masyarakat Thailand bahkan terus menuding jika Gatick sang manager tahu akan apa yang terjadi dimalam saat Tangmo Nida tewas.

Dikutip dari channel Youtube Anjas di Thailand, ada beberapa keterangan dari Gatick yang tidak sesuai dengan hasil otopsi pada jenazah Tangmo Nida.

Salah satunya yakni Gatick mengatakan jika pada malam tewasnya Tangmo Nida, mereka tidak dalam keadaan mabuk.

Hal ini tidak sesuai dengan hasil otopsi di mata Tangmo Nida yang menunjukkan jika ada 93 mililiter kandungan alkohol yang ditemukan.

Dokter Pornthip juga mengatakan bila mata seseorang terdeteksi alkohol, maka bisa dipastikan jika orang tersebut dalam keadaan mabuk.

Hasil otopsi ini tentunya membantah apa yang dikatakan Gatick, bahwa mereka hanya minum tiga botol saja pada malam Tangmo Nida jatuh ke sungai Chao Phraya.

Selain itu, pada malam tewasnya Tangmo Nida, polisi mendapati ada 10 botol minuman keras yang dibuang dengan sengaja ke sungai.

Padahal, jika mereka benar-benar tidak mabuk, untuk apa membuang botol-botol tersebut ke sungai? Hal ini justru menimbulkan pertanyaan kepada publik.

Pada pemeriksaan hari ini, Gatick juga membantah jika ada tamu VVIP di speedboat tersebut.

Gatick mengatakan jika mereka hanya berlima dan tak ada orang lain.

Dirinya juga menegaskan bila tak melihat Tangmo Nida saat jatuh ke sungai.

Gatick mengatakan jika yang melihat kejadian tersebut hanya Sand seorang diri.

Sebelumnya diketahui, Pasca kasus kematian Tangmo Nida, Gatick yang disebut tahu penyebab kematiannya pun mulai mendapatkan tekanan dari masyarakat di Thailand.

Gatick diketahui mulai merasakan tekanan mental hingga depresi.

Gatick selalu didesak untuk memberitahukan kepada publik apa sebenarnya yang terjadi pada malam tewasnya Tangmo Nida.

Ia dipercaya tahu akan sesuatu dalam kasus kematian Tangmo Nida, tapi seakan-akan menutupi kematian sahabat karibnya tersebut.

Para rekan artis dan sesama manager di Thailand juga merasa ada yang disembunyikan dari Gatick pasca tewasnya Tangmo Nida.

Bahkan dari live tik-tok hingga Instagram para artis yang ada di Thailand, semuanya meminta agar Gatick jujur kepada publik terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Mereka percaya bukan Gatick yang membunuh Tangnmo Nida, tapi para teman-teman Tangmo Nida juga yakin jika Gatick tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Akibat tekanan dari publik ini, Gatick dilaporkan mulai tertekan mentalnya.

Dari salah satu media di Thailand menyebutkan jika sang manager dari Tangmo Nida ini juga sempat bunuh diri.

Gatick memang orang yang menjadi sorotan sejak kasus kematian Tangmo Nida.

Pasalnya, pada saat Tangmo Nida jatuh ke sungai, Gatick diketahui berada diatas speedboat bersama sang artis.

Namun, keterangannya kepada pihak kepolisian sangatlah aneh.

Gatick mengatakan jika pada saat Tangmo Nida jatuh, dirinya sama sekali tak melihat hal itu.

Ia mengatakan jika dirinya saat itu hanya sibuk bermain handphone, tanpa tahu apa yang terjadi.

Kecurigaan publik semakin besar kepada Gatick ketika dirinya diduga menghapus beberapa pesan dari handphone Tangmo Nida.

Tak sampai disitu, Gatick diduga bersama Sand juga menyembunyikan tas dari Tangmo Nida pasca turun dari speedboat.

Rekaman CCTV yang memperlihatkan keduanya membawa tas Tangmo Nida kemudian viral di Thailand.

Atas tudingan ini, kemudian Gatick menjadi sangat depresi.

Seorang rekan dari Gatick mengatakan jika Gatick hampir bunuh diri karena tertekan.

Kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan.

Pasalnya, artis Tangmo Nida dinyatakan tewad tenggelam, namun disekujur tubuhnya terdapat puluhan luka.

Bahkan dokter Pornthip selaku tim otopsik Tangmo Nida mengatakan jika ada indikasi sang artis dilecehkan sebelum ditemukan tewas.

Pada kasus ini, kepolisian Thailand sudah memeriksa 118 saksi.

Terdiri dari tiga orang yang dicurigai dan dua orang sudah menjadi tersangka.

Selain itu, ada tiga saksi yang tidak langsung, ditambah 92 saksi mata, 18 saksi ahli, 40 saksi tidak secara langsung, dan 51 barang bukti.

Selain dari sisi manusia, ada juga dari sisi benda seperti 70 CCTV, 200 klip dan tiga buah handphone, yang berisi 14 Klip.

Tangmo Nida artis Thailand dengan nama asli Nida Patcharaveerapong ditemukan tewas pada 26 Februari 2022.

Dua hari kemudian Mayat Tangmo Nida ditemukan oleh tim pencarian 1 kilometer dari tempatnya dilaporkan hilang.

Dayos Detjob (44) saudara laki-laki Tangmo Nida, yang juga bergabung dalam operasi pencarian, membenarkan bahwa mayat itu adalah adik perempuannya.

Tim penyelamat melakukan pencarian setidaknya selama 38 jam.

Tim penyelamat dari Yayasan Ruamkatanyu melaporkan bahwa mayat Tangmo Nida ditemukan mengambang di sungai sekitar pukul 13:10 waktu Thailand.

Sungai itulah yang menjadi tempat terakhir Tangmo Nida, terlihat menghabiskan waktu bersenang-senang bersama teman-temannya. ***

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah