Cerdiknya Pelaku Kasus Subang Sampai Polisi Belum Menuntaskan Peristiwa Berdarah Amel dan Tuti

- 14 April 2022, 01:47 WIB
Cerdiknya Pelaku Kasus Subang Sampai Polisi Belum Menuntaskan Peristiwa Berdarah Amel dan Tuti
Cerdiknya Pelaku Kasus Subang Sampai Polisi Belum Menuntaskan Peristiwa Berdarah Amel dan Tuti /Kolase Deskjabar / IG Humas Polda Jabar/

 

TERAS GORONTALO -- Kepiawan pelaku pembunuhan kasus Subang, dalam pembunuhan ibu Amel dan sang anak bernama Tuti, sangat terencana.

Buktinya, polisi belum bisa menyimpulkan siapa pelaku pembunuhan kasus Subang, yang menewaskan Amel dan Tuti.

Cerdiknya pelaku kasus Subang, sampai TKP pembunuhan Amel dan Tuti, bisa dihilangkan petunjuk dalang kematian ibu dan anak ini.

Dilansir Teras Gorontalo dari Desk Jabar berjudul, "KASUS SUBANG MENGEJUTKAN, Kecanggihan Pelaku, Komando Eksekusi Hingga Menghilangkan Barang Bukti" pelaku pembunuhan diduga canggih dan pintar dalam segala hal atau punya trik supaya lolos dari jeratan hukum.

Baru-baru ini ada informasi terbaru dari Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo yang mengatakan, dari perkembangan baru kasus Subang ini diduga ada rangkaian menuju ke tersangka

Mudah-mudahan bisa memberi secercah harapan agar kasus Subang cepat terungkap siapa pelakunya.

"Kita juga butuh pembuktian yang jelas, petugas tidak bekerja sembrono, maka membutuhkan waktu yang panjang, karena memang membutuhkan kejelasan pembuktian," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo di Bandung, Jawa Barat, Rabu 6 April 2022.

Pihak kepolisian sampai saat Ini terus melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan alat bukti.

Tercatat sudah ada 121 saksi yang dimintai keterangan dan 216 alat bukti yang diperiksa.

Dia pun memastikan pihaknya sangat berharap kasus Subang dapat segera terungkap.

“Kita berharap juga pengungkapan kasus Subang ini cepat, namun karena memang ada kendala, kita tidak bisa bekerja tanpa dasar yang bagus,” ungkap Kombes Pol Ibrahim Tompo.

Para pakar menganalisis beberapa fakta tentang kelihaian dan kecanggihan pelaku dengan komando eksekusi hingga mengacaukan barang bukti yang diduga menjadi tantangan pihak kepolisian.
Berikut daftar kecanggihan kasus subang

1. Lihai dalam forensik

Ahli forensik dr. Sumy Hastry Purwanti tidak mau membeberkan hasil autopsi kedua terhadap jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang, akhirnya terungkap.
Menurut Hastry, sidik jari dalam tubuh bisa hilang jika dibersihkan dengan sabun.

Cara menghilangkan jejak sidik jari dalam tubuh dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah orang yang memang ahli atau mengetahui forensik.

2. Menguasai tempat dan waktu di lapangan dengan teliti
Ada dugaan kuat pelaku kasus Subang bisa memanfaatkan CCTV yang mati untuk menutupi jejaknya dan CCTV yang hidup untuk memperkuat alibinya.

Diungkapkan Anjas masalah ini pada segmen analisa di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "SIAPA YG SIAPKAN PELAKU PETA INFO LOKASI CCTV ??," yang diunggah beberapa waktu yang lalu.
Diduga bahwa pelaku pembunuhan sudah membuat peta letak dengan detail bahkan mengetahui kondisi CCTV yang hidup dan yang mati di sekitar TKP.

"Sepertinya, para pelaku mengetahui sekali, sehingga mereka bisa menghindari sejumlah CCTV yang hidup, dan mengetahui mana yang mati," ujar Anjas.

3. Alat komunikasi korban HP

"Ada dugaan, ini menurut seorang yang memberikan informasi dari sumber istimewa yang menyatakan di tanggal 18 Agustus bahwa handphonenya Amel yang merk Samsung M12 itu pada 07.30 aktif," ujar Anjas.

Dilansir dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport dengan judul “Komando ada di TKP / K4sus Jalan Cagak Subang”, yang ditayangkan beberapa waktu yang lalu


Fredy menambahkan, hal ini seolah ada komando yang menyuruh para eksekutor itu tidak melakukan ini, tidak melakukan itu, termasuk tidak mengambil uang Rp 30 juta yang ada di rumah TKP.

"Kalau murni tujuannya hanya membunuh korban, mengapa uang Rp 30 juta tidak diambil, mengapa hanya HP Amel yang diambil,” ujarnya.

Komando bisa dilakukan dari jarak jauh, jarak dekat, atau tidak menutup kemungkinan komandonya turun langsung ke lapangan.

“Yang tidak mengerti, alat komunikasi apa yang dipakai untuk menyampaikan komandonya tersebut,” ungkap Fredy.

Hal lain yang menjadi alasan ada komando adalah di dalam rumah TKP menurut keterangan Yosef dan Danu yang sempat masuk ke TKP kasus Subang, kondisi acak-acakan.(Rusli Anwar/Desk Jabar)***

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah