Bukan Kecelakaan Murni, DSI Thailand Siap Ambil Alih Kasus Tangmo Nida, Polisi Mulai Ketakutan

- 1 Mei 2022, 15:35 WIB
DSI Thailand dikabarkan akan mengambil alih kasus Tangmo Nida, karena menilai jika Tangmo Nida tidak tewas karena kecelakaan
DSI Thailand dikabarkan akan mengambil alih kasus Tangmo Nida, karena menilai jika Tangmo Nida tidak tewas karena kecelakaan /Instagram @Melonp/

TERAS GORONTALO -- Kabar baik datang dari penyelidikan kasus kematian Tangmo Nida yang tewas di sungai Chao Phraya Thailand.

Kabarnya dalam waktu dekat ini, kasus kematian Tangmo Nida akan diambil alih oleh Departemen Investigasi Khusus (DSI) Thailand, karena mendapat bukti jika kasus ini bukan murni kecelakaan.

Dikutip dari Tnews.co.th, DSI Thailand rencananya akan mengambil alih kasus Tangmo Nida sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Thailand.

Baca Juga: Kehabisan Uang, Panida Ketahuan Jual 6 Tas Mahal Milik Tangmo Nida, Harganya Bikin Kaget

Atchariya atau dikenal dengan Mr Genius mengatakan jika DSI Thailand sudah mendapatkan beberapa bukti ganjal dalam kasus Tangmo Nida.

Mr Genius bahkan sudah menyerahkan bukti dari penyelidikan timnya kepada DSI Thailand terkait kasus kematian Tangmo Nida.

Usai diserahkan, DSI menyimpulkan jika ada kemungkinan jika Tangmo Nida memang bukan tewas karena kecelakaan.

Baca Juga: Pengacara Krishna Beber Ada Pertemuan Rahasia Antara Polisi dan Ibu Tangmo Nida, Intinya Tentang Uang

Oleh karenanya, mereka tertarik untuk mengambil alih kasus Tangmo Nida guna mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.

Salah satu bukti yang paling kuat menurut DSI adalah rekaman dimana Tangmo Nida jatuh dari depan speedboat.

"Semua buktinya sudah saya serahkan ke DSI, dan mereka tertarik. Karena kami sependapat jika Tangmo Nida tidak tewas karena kecelakaan," tegas dia.

Mulai masuknya DSI dalam kasus Tangmo Nida membuat kepolisian Nonthaburi Thailand panik.

Baca Juga: Bird Sedih Tak Bisa Rayakan Ulang Tahun Bersama Kekasihnya Tangmo Nida

Pasalnya, jika DSI mengambil alih kasus ini dan bisa membuktikan jika Tangmo Nida dibunuh.

Maka hal ini adalah tamparan keras bagi kesatuan Kepolisian Thailand.

Pihak kepolisian Thailand memang sudah tak bisa dipercaya lagi dalam menangani kasus Tangmo Nida.

Hal itu karena publik menilai jika banyak hal ganjil yang dilakukan oleh kepolisian Thailand.

Baca Juga: Profil Sira Chenchaka Penasehat Gatick di Kasus Tangmo Nida, Punya Koleksi Patung Budha Emas di Rumahnya

Salah satunya kepolisian Thailand masih banyak mengabaikan bukti bila Tangmo Nida memang tewas dibunuh.

Mulai dari bukti nomor VVIP, GPS Speedboat, hingga adanya pemesanan kamar oleh salah satu tersangka.

Semua ini diabaikan oleh kepolisian Nonthaburi Thailand dalam mengusut kasus Tangmo Nida.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tnews.co.th


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x