Bule Rusia yang Telanjang di Pohon Keramat di Bali Diminta Lakukan Ritual Ini

- 7 Mei 2022, 20:03 WIB
Bule Rusia yang Telanjang di Pohon Keramat di Bali Diminta Lakukan Ritual Ini
Bule Rusia yang Telanjang di Pohon Keramat di Bali Diminta Lakukan Ritual Ini /@niluhdjelantik/Instagram

TERAS GORONTALO- Seorang wanita bule asal Rusia mendadak bikin heboh dengan melakukan foto telanjang di sebuah pohon keramat di Bali.

Akibat dari perbuatannya bersama sang suami wanita bule itu dideportasi dari Bali karena telanjang di pohon keramat yang berusia 700 tahun.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, bule asal Rusia bernama Alina Fazleeva itu bukan hanya terkena deportasi dari Bali, tetapi juga diminta melakukan ritual upacara pembersihan di bawah pohon keramat itu.

Baca Juga: Romantis, Bird Tidak Berhenti Unggah Foto Hingga Cuplikan Video Bersama Sang Kekasih Tangmo Nida

Alina Fazleeva diketahui mengunggah pemotretan telanjang itu ke dalam akun Instagram dan menjadi viral dengan komentar protes komunitas Bali.

Lebih lanjut, pemotretan telanjang itu dilakukan di bawah pohon beringin berusia 700 tahun di dalam halaman kuil Babakan di distrik Tabanan pada tahun 2019 lalu.

Bagi penduduk Bali yang beragama Hindu, kehadiran gunung, pohon, dan fitur alam lainnya merupakan hal suci yang harus dijaga, terlebih telah dianggap sebagai rumah para dewa.

Baca Juga: Kasus Tangmo Nida, Kepolisian Bakal Gugat Mr Genius, Gatick Cs Bakal Lapor Netizen

Untuk itu, kepolisian Tabanan segera menyelidiki insiden itu, di mana terungkap sejumlah fakta

"Kami juga telah mengirim tim untuk menyelidiki. Gambar dan video tersebut tampaknya diambil sekitar tahun 2019 sebelum pandemi," ucap Kepala Polisi Tabanan, Ranefli Dian Sandra.

"Daerah itu sekarang telah dipangkas dari semak-semak. Sebelumnya, ada rerumputan tinggi di daerah itu dan sulit dijangkau," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Masyarakat Thailand Menunggu Kepastian Artis Cantik Tangmo Nida Dibunuh atau Tenggelam

Kemudian, pemeriksaan lebih lanjut diserahkan ke pihak imigrasi Bali.

"Keduanya terbukti melakukan kegiatan yang membahayakan ketertiban umum dan tidak menghormati norma setempat," kata Kepala Imigrasi Bali Jamaruli Manihuruk, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV.

"Jadi, mereka akan dikenakan sanksi deportasi. Sepasang suami istri tersebut akan dilarang masuk Indonesia setidaknya selama enam bulan, dan juga harus mengikuti upacara pembersihan di tempat keramat sesuai dengan kepercayaan setempat," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Amber Heard Mengaku Johnny Depp Memasukan Botol Minuman Alkohol ke Organ Intim Miliknya

Berkaitan dengan insiden pemotretan telanjang itu, sang turis Rusia, Fazleeva meminta maaf yang mengakui kesalahan besar yang dibuatnya.

"Tempat-tempat keramat di Bali banyak dan tidak semuanya memiliki rambu-rambu informasi, seperti kasus saya," katanya.

"Dan, sangat penting untuk memperlakukan tempat dan tradisi ini dengan hormat," ujarnya.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Ayah Bareng Suami Bulenya, Ragil Mahardika Teteskan Air Mata

Lebih lanjut, Fazleeva telah memutuskan menyerahkan diri ke polisi, tetapi sempat mendatangi pohon beringin itu lagi, yang disebut sebagai kunjungan minta maaf.

"Saya minta maaf kepada semua orang Bali dan Indonesia, saya menyesali tindakan itu," ujarnya.

"Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung Anda dengan cara apa pun, saya sama sekali tidak tahu tentang tempat ini," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Selain Janggal, Inilah Alasan Kejaksaan Nonthaburi Menolak Berkas Kasus Tangmo Nida dari Kepolisian

Di sisi lain, juru kunci kuil menginginkan upacara pembersihan dilakukan turis Rusia itu, yang mana biaya ditanggung mereka.

"Upacara itu akan menjadi bentuk permintaan maaf kepada kuil dan membersihkan pohon dari kata-kata kotor," ujarnya membeberkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail.

"Saya berharap wanita itu akan menanggung biaya dan bertanggung jawab. Ini bukan pertama kalinya kuil dan tempat suci kami tidak dihargai oleh turis," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Kerajaan Thailand Mulai Intervensi Kasus Tangmo Nida, Benarkah Satitpong Sukvimol Tangan Kanan Raja Terlibat?

Sementara itu, tercatat lebih dari 200 orang terkena deportasi dari Bali selama akhir tahun lalu, di mana kebanyakan dari mereka melanggar protokol kesehatan.

Salah satu yang terbaru terjadi pada bulan lalu, saat instruktur kesehatan terkena deportasi setelah melakukan video telanjang dan melakukan tarian seremonial Maori khas Selandia Baru di puncak Gunung Batur.***




Editor: Viko Karinda

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah