Dokter Pornthip Angkat Bicara Soal Luka di Tubuh Tangmo Nida, Tahu Persis Lokasi Sang Artis Jatuh di Speedboat

- 11 Mei 2022, 02:10 WIB
Dokter Pornthip Angkat Bicara Soal Luka di Tubuh Tangmo Nida, Tahu Persis Lokasi Sang Artis Jatuh di Speedboat
Dokter Pornthip Angkat Bicara Soal Luka di Tubuh Tangmo Nida, Tahu Persis Lokasi Sang Artis Jatuh di Speedboat /KomChadLuek.net/

TERAS GORONTALO -- Polemik tentang luka di tubuh Tangmo Nida, mendapat perhatian dari ahli forensik Thailand, dokter Pornthip.

Apalagi, Mr Genius terus mempersoalkan banyaknya bukti palsu tentang kematian Tangmo Nida, termasuk luka di tubuh sang artis Thailand itu.

Untuk itu, dokter Pornthip, menjelaskan soal luka di tubuh Tangmo Nida, yang menjadi 3 kelompok.

Dilansir Teras Gorontalo dari Tnews, luka di tubuh Tangmo Nida, kata dokter Pornthip, bisa diketahui di mana sumbernya dengan asumsi 3 kategori.

Di antaranya: setelah mengambil tubuh Tangmo Nida, untuk disimulasikan dengan baling-baling di speedboat.

Ahli forensik dokter Pornthip menegaskan, proses simulasi luka dengan saksi adalah sesuatu yang harus dilakukan dan bisa dilakukan.

Tapi kata dokter Pornthip, itu mungkin tidak diperlukan dalam setiap kasus, karena luka tersebut bisa terlihat dengan sendirinya.

"Sulit dipercaya bahwa itu disebabkan oleh baling-baling kapal, serta luka tulang ikan," ujar dokter Pornthip.

Menurutnya, ada kemungkinan disebabkan oleh impeller dan luka lain yang ada di sekujur tubuh.

"Jika disimpulkan bahwa semua luka disebabkan oleh impeller. Harus konsisten dengan peristiwa yang terjadi dengan luka yang ada," katanya.

Dia menuturkan,yang terpenting, pencatatan luka harus lengkap. 

"Terutama luka yang penting dikirim ke petugas investigasi, tetapi datang untuk memperbaiki lebih banyak, dapat mencerminkan kualitas pekerjaan," ujarnya.

Namun, katanya, dirinya tidak melihat padal aporan pertama ada banyak luka di tubuh Tangmo Nida.

Diketahui, kematian Tangmo Nida dinilai banyak kejanggalan. Kehadiran Mr Genius untuk berjuang tentang keadilan Tangmo Nida, membuat polisi Thailand, kelabakan.

Apalagi, Mr Genius mendapati kalau GPS yang berada di speedboat saat ditunggangi Tangmo Nida dan Gatick cs diduga telah dirusak.

Dilansir Teras Gorontalo dari Komchadluek, Mr Genius mengungkapkan bahwa GPS kapal telah dimodifikasi atau mungkin rusak, sehingga buktinya tidak dapat diandalkan.

Menurut Mr Genius, polisi tidak boleh menjadikan GPS sebagai barang bukti dalam kasus kematian Tangmo Nida. 

Selain itu, kata Mr Genius, saat pemapara polisi dalam mengklaim bahwa ada video seseorang yang duduk di belakang perahu saat Tangmo Nida jatuh di speedboat hanya bayangan itu tidak dapat dibuktikan.

Belum lagi, sebelum mayat Tangmo Nida dicui, ujar Mr Genius, kaki jenazah tersebut masih mulus dan tidak ada bekas luka akibat dari gigitan ikan.

Ketika konferensi pers dari polisi selesai, itu membuat publik geram. Secara khusus, kisah mencuri tubuh Tangmo Nida, untuk diuji pada baling-baling speedboat dilakukan tanpa izin.

Sementara itu, MP Tae Mongkolkit kembali menuliskan statement yang membuat geger publik Thailand terkait kasus Tangmo Nida.

Dirinya mengaku jika sudah mendapatkan bocoran dari intelejen Thailand terkait sosok yang mengincar Mr Genius sang pembela Tangmo Nida.

Dikutip dari Tnews.co.th, MP Tae Mongkolkit mengungkapkan jika sosok yang mengincar Mr Genius berasal dari dalam kepolisian Thailand.

Bahkan pembela Tangmo Nida ini terancam akan dihabisi berdasarkan perintah dari seorang jenderal di tubuh kepolisian Thailand.

Hal itu karena Mr Genius sudah melapor dugaan tentang adanya oknum jenderal di kepolisian Thailand yang terlibat dalam bukti palsu.

Bukti palsu yang dimaksud Mr Genius adalah saat kepolisian Thailand menggelar konferensi pers terkait penyebab kematian Tangmo Nida.

Pada saat itu, kepolisian Thailand menampilkan foto luka kaki yang ternyata bukan kaki dari Tangmo Nida.

Amarah publik Thailand pun langsung dilontarkan untuk pihak kepolisian setelah konfrensi pers Tangmo Nida.

Ternyata, satu jam sebelum konfrensi pers tersebut ada tiga jenderal yang memberikan arahan kepada para kepolisian terkait arah penyebab kematian Tangmo Nida.

Pertemuan ini kemudian berhasil diendus oleh Mr Genius.

Mr Genius kemudian mengatakan jika bukti palsu dalam kasus Tangmo Nida memang sudah diatur sedemikian rupa.

Pernyataan Mr Genius ini kemudian membuat marah para petinggi kepolisian Thailand yang menangani kasus Tangmo Nida.

Mereka kemudian diketahui meminta salah satu pembunuh bayaran untuk membungkam Mr Genius.

Tetapi, MP Tae Mongkolkit mengingatkan agar kepolisian Thailand tidak macam dengan Mr Genius.

MP Tae Mongkolkit menegaskan akan melakukan tindakan diluar batas bila sesuatu terjadi pada pembela Tangmo Nida tersebut.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi. ***

 

 

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tnews.co.th


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah