KENA KARMA! Gara-gara Terima Suap di Kasus Tangmo Nida, 4 Jenderal Thailand Akhirnya Diperiksa

- 19 Mei 2022, 10:09 WIB
4 jenderal diperiksa kerajaan Thailand karena terindikasi suap saat menangani kasus Tangmo Nida. Dugaan suap ini dibongkar oleh Mr Genius.
4 jenderal diperiksa kerajaan Thailand karena terindikasi suap saat menangani kasus Tangmo Nida. Dugaan suap ini dibongkar oleh Mr Genius. /Tnews.co.th/

TERAS GORONTALO - Sebanyak 4 jenderal Thailand dalam kasus Tangmo Nida akan segera diperiksa karena diduga menerima suap dan memanipulasi bukti.

Perintah untuk memeriksa keempat jenderal yang menangani kasus Tangmo Nida ini datang dari polisi kerajaan Thailand.

Kepolisian kerajaan Thailand akhirnya menindaklanjuti laporan dari Mr Genius tentang siap ditubuh institusi polisi Nonthaburi Thailand.

Baca Juga: Pasir di Usus Tangmo Nida Bentuk Kesengajaan, Mr Genius Heran tak Temukan Lumpur

Dikutip dari Tnews.co.th, polisi kerajaan Thailand bahkan menunjuk salah satu jenderal untuk memeriksa petinggi kepolisian Nonthaburi Thailand, yang terlibat suap dalam kasus Tangmo Nida.

Orang yang ditunjuk oleh kepolisian kerajaan Thailand adalah jenderal Montri Yim, dia akan memeriksa keempat petinggi kepolisian Nonthaburi Thailand.

Turun tangannya kerajaan Thailand dalam kasus Tangmo Nida karena mereka sudah jerah dengan tudingan publik.

Baca Juga: Tumpul ke Atas! Para Milyarder di Kasus Tangmo Nida tak Tersentuh Hukum, Polisi Diduga Terima Suap

Dimana publik Thailand menuding jika pihak kerajaan ikut terlibat dalam skandal kasus Tangmo Nida.

Bahkan isu yang berkembang jika tangan kanan raja Thailand adalah orang yang memesan Tangmo Nida.

Perintah untuk memeriksa empat jenderal yang terlibat dalam suap kasus Tangmo Nida, dikeluarkan kerajaan Thailand berdasarka No. 217/2565 untuk membentuk komite inspeksi disiplin.

Baca Juga: Seperti Indonesia, Konglomerat di Thailand Juga Doyan Jajan Artis, Kasus Tangmo Nida Contohnya

Sedangkan keempat jenderal yang diperiksa adalah Letjen Pol Jirapat Phumchit, Komandan Wilayah 1, Mayjen Pol Wasan Tesaakkarakasem Komandan Pos Polisi 1, Mayjen Pol Paisan Wongwatcharamongkol, Inspektur Provinsi Nonthaburi dan Pol Kolonel Jaturon lulusan konservasi Inspektur Kantor Polisi Muang Nonthaburi.

Pihak kerajaan Thailand berharap dengan adanya pemeriksaan ini, maka kasus Tangmo Nida akan segera diselesaikan.

Bahkan, kerajaan Thailand berharap empat jenderal yang akan menjalani pemeriksaan bisa memberikan keterangan tentang suap yang diterima dalam kasus Tangmo Nida.

Diketahui sebelumnya, Mr Genius membongkar tentang suap yang ada di tubuh kepolisian Nonthaburi Thailand.

Mr Genius mengatakan jika kepolisian Nonthaburi Thailand menerima suap dari seorang tersangka kasus Tangmo Nida.

Tak sampai disitu, suap yang diterima oleh kepolisian Thailand mencapai milyaran rupiah.

Selain membongkar suap ditubuh kepolisian Nonthaburi Thailand.

Mr Genius juga diketahui membongkar adanya oknum pemesan Tangmo Nida yang berasal dari kerajaan Thailand.

Bahkan menurut Mr Genius oknum pentinggi kerajaan Thailand yang memesan Tangmo Nida adalah tangan kanan Raja.

Hal ini membuat kerajaan Thailand murka, dan langsung melakukan penyelidikan internal.

Namun hasil dari penyelidikan ini tidak dipublikasikan ke khalayak umum.

Tetapi ada indikasi jika oknum yang memesan Tangmo Nida sebelum sang artis meninggal memang benar adanya.

Kasus kematian Tangmo Nida memang ramai diperbincangkan tak hanya di Thailand saja, tapi seluruh dunia.

Tangmo Nida memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 18 September 1984 di Bangkok.

Ia merupakan lulusan College of Social Innovation Rangsit University.

Dia pun memulai kariernya di dunia hiburan sejak tahun 1998, ketika usianya menginjak 15 tahun.

Saat itu, Tangmo Nida bertemu dengan seorang pencari bakat saat sedang berbelanja di sebuah pusat perbelajaan.

Tangmo Nida kemudian mengikuti tawaran istimewa, lalu menjalani tes di depan kamera serta menjadi model iklan.

Selama 24 tahun berkarier, aktris berusia 37 tahun ini telah membintangi kurang lebih 38 judul drama Thailand atau lakorn.

Selain itu, Tangmo Nida juga sudah pernah muncul di empat judul film, dan tujuh acara televisi.

Tangmo Nida juga telah memenangkan sejumlah penghargaan lokal di Thailand.

Tangmo Nida menaiki speedboat di Chao Phraya pada Kamis 24 Februari 2022, bersama manajer, Gatick Idsarin dan sahabatnya, Sand Wisapat Manomairat, Job Nitas Kiratisoothisathorn serta seorang perempuan lain.

Menurut pengakuan para tersangka, Tangmo Nida terjatuh ke sungai sekitar pukul 22.40 waktu setempat saat sedang buang air kecil dibagian belakang speedboat.

Saat itu, Tangmo Nida memegangi kaki Sand.

Namun, Sand mengaku sedang melihat layar ponsel ketika sahabatnya terjatuh ke sungai.

Sedangkan Gatick mengaku sedang melihat pemandangan kala itu.

Ia menyebut Tangmo Nida tak mau memakai pelampung keselamatan, karena ingin berfoto dengan bodysuit.

Setelah jatuh, kelima tersangka mengaku berusaha mencari Tangmo Nida, namun tidak ditemukan.

Mereka melapor kepada polisi dan petugas penyelamat 24 jam setelah kejadian.

Proses pencarian oleh pihak berwajib dimulai pada Jumat 25 Februari 2022.

Jenazah Tangmo Nida baru ditemukan mengapung didekat Jembatan Rama VII, di provinsi Nonthaburi pada Sabtu 26 Februari 2022.

Atas kejadian ini, Por Tanupat Lerttaweewit, pemilik speedboat, dan Robert Phaiboon Trikanjananun, pengemudi speedboad, dituntut dengan dugaan kelalaian yang menyebabkan kematian.

Ibunda Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, menduga bahwa kematian putrinya bukan murni kecelakaan, tetapi ada unsur kesengajaan.

Panida meminta pihak yang terlibat harus diselidiki.

Ia juga mencurigai bahwa Tangmo Nida dan penumpang kapal lainnya yang sedang bertengkar, merujuk pada salah satu foto Tangmo Nida yang tampak tidak bahagia saat duduk sendirian di belakang kapal.

Menurutnya alasan Tangmo Nida buang air kecil adalah alasan yang tidak masuk akal.

Tangmo Nida merupakan seorang pesohor yang tidak mungkin akan buang air kecil di tempat yang sangat terbuka.

Kakak Tangmo Nida, Dayos Detjob yang ikut menemukan jenazah Tangmo Nida juga mengaku menyerahkan penyelidikan kasus tersebut kepada polisi.

Gatick dan Sand yang dimintai keterangan memberikan pengakuan yang berbeda, keduanya semakin disorot atas kematian Tangmo Nida.

Pengakuan tentang Tangmo yang jatuh karena ingin kencing pun ditolak oleh ahli forensik, sebab jenazahnya mengenakan bodysuit.

Pada Minggu 27 Februari 2022, Gatick dan Sand muncul dalam jumpa pers dan menjawab sejumlah pertanyaan.

"Jika temanku tewas, aku juga akan kehilangan mata pencaharian, kalian harus mengerti," jawaban Gatick sang manajer dianggap tak simpatik.

Ia juga mengaku tak mengabari keluarga Tangmo Nida setelah kejadian karena merasa tak ada gunanya.

Sebelum Tangmo Nida ditemukan, Gatick memutuskan pulang duluan menggunakan mobil Tangmo dan memilih menunggu di rumah mendiang yang ditumpanginya bersama anaknya selama ini.

Sama halnya dengan Gatick, Sand juga tidak mengikuti proses pencarian.

Ia berpikir kalau Tangmo Nida akan menemukan perahu lain yang lewat dan minta diantar ke tepi.****

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tnews.co.th


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x