TIDAK Benar Anjing Pelacak Temukan Keberadan Dokter Spesialis Radiologi Faisal? Ini Faktanya

- 23 Mei 2022, 15:11 WIB
TIDAK Benar Anjing Pelacak Tidak Temukan Keberadan Dokter Spesialis Radiologi Faisal? Ini Faktanya
TIDAK Benar Anjing Pelacak Tidak Temukan Keberadan Dokter Spesialis Radiologi Faisal? Ini Faktanya /Divisi Humas Polri/

TERAS GORONTALO - Hingga kini, dokter spesialis radiologi Faisal yang hilang tanpa jejak terus menjadi perhatian publik.

Pihak Kepolisian sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan dokter spesialis radiologi Faisal yang hilang tanpa jejak.

Sampai anjing pelacak pun diturunkan untuk mencari keberadaan dokter spesialis radiologi Faisal yang hilang tanpa jejak.


Sejak hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Kapolres Toli-toli, AKBP Ridwan Raja Dewa, menuturkan, pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

"Kami sedang melakukan pencarian dan telah meminta keterangan sejumlah saksi yang sempat menghubungi dokter Faisal, sebelum dinyatakan hilang," kata AKBP Ridwan Raja Dewa, Rabu 11 Mei 2022.

1. Anjing Pelacak Diturunkan

Untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, Polisi pun menurunkan anjing pelacak.

Dari temuan sesuai dengan pengendusan anjing pelacak yang diturunkan untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, sudah hilang di jalan Dusun Momunu, mengarah ke Toli-toli.

Kapolres Toli-toli Ridwan Raja Dewa, melalui Kasie Humas Anshar Tolah menjelaskan, anjing pelacak tidak mencium aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, di lokasi kejadian.

"Kemungkinan besar beliau sudah naik kendaraan, karena anjing pelacak sudah tidak lagi mencium bau tubuh dari dokter Faisal," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo Sabtu, 14 Mei 2022.

Dijelaskan Anshari, dari Dusun Momunu kurang lebih sekira 5 meter, sudah hilang penciuman, ke arah Toli-toli.

"Kalau dikaitkan dengan check point IT dan keterangan saksi korban terlihat di Kilometer 4, bisa diindakasi arahnya ke sana," ujarnya.

Dari keterangan Polisi di atas, bisa di lihat bahwa keberadaan dokter spesialis radiologi Faisal belum mampu diendus secara akurat.

Buktinya hingga saat ini dokter spesialis radiologi Faisal belum juga ditemukan keberadaannya, dan belum bisa dipastikan lokasi akurat dokter Faisal.

Namun sebelumnya, belum lama ini, terinformasi, dokter spesialis radiologi Faisal diduga terlihat di bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Terlihatnya yang diduga dokter spesialis radiologi Faisal tersebut, dituturkan oleh seorang rekan seprofesi dengan dokter spesialis radiologi Faisal.

Ia mengatakan, ia berpaspasan dengan yang diduga dokter spesialis radiologi Faisal, di bandara Sultan Hasanuddin.

Menurut rekan satu almamater dokter spesialis radiologi Faisal itu, orang yang dicari sangat mirip berada di bandara Makassar.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Teras Gorontalo, isu adanya terkait dugaan dokter spesialis radiologi Faisal, berada di bandara Makassar sudah jadi pembicaraan hangat tenaga medis.

Menurut salah satu tenaga medis di Toli-toli menyebut, kalau dia mendapat info sesama rekannya melihat dokter Faisal di bandara Makassar.

"Iya. Katanya, rekan sesama organisasi dengan dokter Faisal, melihatnya ada di bandara Makassar," ujar sumber tersebut.

Dia menyebut, kalau rekannya itu telah berpapasan dengan orang mirip dokter Faisal, namun tidak menegurnya.

Namun, rekannya itu merasa sungkan untuk menyapa duluan kepada seorang mirip dokter Faisal dan begitupun sebaliknya.

Dia menjelaskan, rekan tersebut tersebut juga mengaku, kalau kaos yang dipakai orang mirip dokter Faisal, adalah berwarna cokelat hanya seorang diri.

"Secara fisik katanya, sangat mirip. Apalagi, ada tanda hitam pada jidat sama dengan dokter Faisal. Badannya dan model rambut sama persis," ujar sumber tersebut.

Namun, hal ini belum bisa dijadikan dasar, sebab belum ada keterangan resmi pihak Kepolisian terkait hal ini.

Kronologi Hilangnya Dokter Faisal

1. Keterangan Saksi

Informasi diperoleh, dokter Faisal diketahui sempat terlihat menelpon di TKP kejadian dimana motornya ditemukan.

Hal ini dikatakan oleh salah seorang pegawai di rumah sakit Toli-toli bernama Haris.

Ia mengaku sempat melihat dr Faisal sedang menelfon tidak jauh dari lokasi penemuan motornya.

Menurutnya, waktu itu dokter Faisal terlihat menelpon di TKP pada pukul 23.00 Wita.

Haris mengaku jika pada saat ia lewat ke jalan tersebut, dirinya sempat melihat seorang pria sedang menelefon dengan posisi berdiri tidak jauh dari motornya.

Dirinya merinci jika pria tersebut memakai helm warna merah dan jaket dengan sebuah motor yang terparkir di dekatnya.

Namun saat itu ia tidak mengetahui secara pasti siapa pria yang ia lihat tersebut.

“Ini dugaan saya, waktu itu pria tersebut pakai helm warna merah dan motornya tanpa nomor polisi," ujarnya.

Saat itu Haris mengaku jika dirinya sedang dalam perjalanan menuju kota, dengan menumpang sebuah mobil dengan sebuah rombongan.

Haris adalah rombongan pertama yang melintas lalu disusul rekannya dengan sepeda motor kemudian sebuah mobil.

Ia mengaku tak tahu bila pria yang dia lihat di tempat tersebut sedang viral.

Karena motor dan beberapa barang bawaan lainnya ditemukan di tepi jalan tanpa pengendara.

Haris mengaku jika seorang temannya juga sempat melihat sosok pria yang diduga dokter Faisal tersebut.

“Tapi temannya saya ini tidak kenal dengan dokter Faisal. Seandainya saat itu saya tau kalau itu dokter Faisal, mungkin saya singgah untuk menyapanya,” kata Haris.
Terkait kesaksian ini, Haris mengaku telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

Dari penuturan saksi yang berhasil dihimpun media ini, terkait dengan hilangnya Dokter Spesialis Radiologi Faisal, Jumat 6 Mei sekira 23.30 WITA, bertempat di tepi jurang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Toli-toli dan Buol, telah ditemukan 1 unit sepeda motor.

Artinya dari penuturan saksi atas hilangnya Dokter Spesialis Radiologi Faisal, berawal dari penemuan 1 unit sepeda motor.

Selain 1 unit sepeda motor, terdapat tas selempang warna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin, bernama dokter Faisal dan dokter Cytia Kornelius.

Belum lagi, ada satu buah kartu korpro atas nama korban, dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.

Menurut saksi mata bernama Sari, saat melintasi jalan di desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan masih dalam keadaan menyala.

Belum lagi, seluruh barang-barang milik dokter spesialis radiologi Faisal, masih utuh lengkap dengan sendal yang dipakainya.

Dengan begitu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.

"Saya lihat barang-barangnya masih lengkap, namun orangnya tidak ada," kata Sari dilansir Teras Gorontalo.

Dari penuturan saksi inilah, yang menginformasikan ke Polsek Dakopamean. Selanjutnya Polisi langsung menindaklanjuti.

2. Temuan Handphone dan Keterangan Istri Dokter Faisal

Setelah aparat melakukan identifikasi di lokasi kejadian, mereka mendapat handphone milik sang dokter dan langsung menelepon istrinya.

Tak berselang lama istri dokter Faisal Cyntia Cornelius, langsung datang ke lokasi dan membenarkan kalau motor dan barang itu milik suaminya.

Menurut Cyntia Cornelius, sang suami sekira 22.00 WITA, menuju Desa Lingadan dengan bertujuan untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir pada akhir Maret lalu.

"Dia sempat pamitan ke saya untuk memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir," ujarnya.

Dari keterangan istri dokter Faisal di atas, maka sebelum dokter spesialis radiologi Faisal hilang tanpa jejak, sempat pamitan kepada istrinya.

3. Keterangan Kepala Desa

Kepala Desa Lingadan, Mashuri menerangkan, dokter spesialis radiologi Faisal, memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang sekira Rp500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp17,5 juta.

Kemudian, setelah menyerahkan bantuan sekitar jam 23.00 Wita, dokter Faisal meninggalkan Desa Lingadan dengan tujuan Desa Kapas untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x