Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan dan Masih Hidup? Begini Ulasan Lengkap

- 24 Mei 2022, 09:44 WIB
Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan dan Masih Hidup? Begini Ulasan Lengkap
Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan dan Masih Hidup? Begini Ulasan Lengkap /Tangkapan layar Tiktok Detektif Abal-abal/

TERAS GORONTALO – Kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak masih misteri.

Tim khusus yang dibentuk polisi, terus berupaya mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Terlebih, hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, sudah menjadi isu nasional.

Alhasil, publik terus menunggu kapan pengungkapan kasus dokter spesialis radiologi Faisal, bisa terungkap.

Teras Gorontalo mencoba mengulas tentang keberadaan dokter Faisal,  menjadi misteri dan dapat dipastikan korban masih hidup.

1.Aroma Tubuh Dokter Faisal Hilang di TKP 

Berkat anjing pelacak, polisi menemukan petunjuk baru soal dokter spesialis radiologi Faisal.

Penciuman anjing pelacak hanya berjarak 5 meter dari TKP megindikasikan bahwa Dr Faisal sudah naik kendaraan.

2 Sopir Rental Melihat Dokter Faisal di Resting Area Kilo 4 Basi Dondo

Seorang sopir rental melihat orang mirip dokter Faisal,  di kilo 4 Kecamatan Basi Dondo, pada waktu 5 jam setelah peristiwa.

3 Rekan Seprofesi Melihat Wajah Mirip Dokter Faisal di Bandara

Pengakuan mengejutkan, saat rekan seprofesi dokter Faisal, melihatnya berada di bandara Sultan Hasanudin, Makassar.

4. Uang, ATM, Handphone dan KTP dokter Faisal tidak Ditemukan di TKP

Tas yang berisi uang, KTP, handphone dan KTP, tidak ditemukan di lokasi kejadian motor dokter Faisal di Desa Lingadan, Kecamatan Dakopamean Toli-toli.

Di lokasi kejadian, polisi hanya menemukan jaket, helm, kartu vaksin, dan tas dukung milik korban, maupun barang lainnya.

5. Saksi Melihat Mirip dokter Faisal Sedang Menelepon Seseorang

Sebelum dokter spesialis radiologi Faisal, dinyatakan hilang, seorang saksi melihat pria mirip korban sedang menelepon di tepi jalan.

Namun, menurut penuturan pegawai rumah sakit bernama Haris, kala itu, hanya temannya yang melihat pria mirip dokter Faisal.

“Ini dugaan saya, waktu itu pria tersebut pakai helm warna merah dan motornya tanpa nomor polisi," ujarnya seperti dikutip dari berbagai sumber.

6. Handphone Milik Dokter Faisal Sempat Aktif

Berdasarkan informasi dirangkum, polisi mengendus kalau handphone milik dokter Faisal, sempat aktif beberapa saat.

Namun, polisi tidak bisa memastikan kalau handphone tersebut, dipakai oleh korban atau orang lain.

7. Dokter Faisal Dikaitkan dengan Teroris FS Ditangkap Densus 88

Densus 88 dan Polda Sulteng, berhasil amankan tersangka teroris FS.

Terlebih, asumsi masyarakat beredar, kalau teroris inisial FS, dikaitkan dengan dokter spesialis radiologi Faisal.

Sejak hilang tanpa jejak, dokter Faisal belum juga ditemukan hingga saat ini.

Kemudian nama dokter spesialis radiologi Faisal disangkut pautkan dengan tersangka teroris inisial FS yang dibekuk Densus 88 dan Polda Sulteng beberapa waktu lalu.

Dilansir Teras Gorontalo dari Tribata News, begini penjelasan lengkap terkait beberapa teroris yang dibekuk dan si sangku pautkan dengan dokter Faisal yang hilang di Toli-toli.

Namun, benarkah kabar yang diduga Inisial FS merupakan sang dokter spesialis radiologi Faisal yang hilang tersebut?

Berkat kerja sama antara Polda Sulteng dengan Tim Densus 88 Anti Teror, mengamankan sejumlah tersangka teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Terinformasi, 24 tersangka teroris tersebut masuk dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) berafiliasi di MIT.

Menariknya, dari 24 tersangka teroris ada inisial FS, yang ditangkap oleh tim Polda Sulteng dan Densus 88 Anti Teror.

Diketahui, pelaku teroris yang ditangkap Polda Sulteng dan Densus 88 di antaranya: FS, RA, IR, SH, FMAW, HR, LY, IS, RK, TR, IS, MB, MR, RK, EA, SM, AM, DM, DR, TL,

Densus 88 Anti Teror mengamnkan, sejumlah barang bukti yakni:1 buah senjata api rakitan, 10 butir amunisi caliber 38 special, 243 amunisi caliber 5,56 MMD, 2 buah magazine caliber 5,57 MM E, 6 unit senjata PCP F3, 3 unit senapan angin, 7 buah panah, 14 anak panah, 34 senjata tajam, 49 unit handphone, 14 buku Daulah Islamiyah.

Dalam Pengamanan tersebut petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti sepucuk senjata api revolver rakitan, amunisi, senapan angin, senjata PCP, tujuh buah panah, senjata tajam, handphone dan buku Daulah Islamiah.

Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi memastikan tersangka kasus terorisme yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) tersisa satu orang yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru.

"Koordinasi saya dengan Densus 88 bisa dapat kita pastikan bahwa tersangka tersisa satu orang. Ini berdasarkan bekas yang ada dan keterangan saksi tersisa DPO atas nama Pak Guru," jelas Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi.

Satgas Madago Raya akan terus encari jejak DPO Muhklas alias Galuh alias Nae. Jika Muhklas memang pernah tertembak dan meninggal dunia, aparat akan berusaha mencari jenazahnya.

Kapolda Sulteng Berharap satu DPO MIT Poso segera menyerahkan diri untuk diproses secara hukum.

"Kalau tidak mau menyerahkan diri maka kita akan terus cari sampai dapat," terang Jenderal Bintang Dua.

Densus 88 Antiteror bersama jajaran Polda Sulteng berhasil mengamankan 24 orang yang diduga terlibat dalam jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) supporting kelompok MIT.

Dalam Pengamanan tersebut petugas kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti sepucuk senjata api revolver rakitan, amunisi, senapan angin, senjata PCP, tujuh buah panah, senjata tajam, handphone dan buku Daulah Islamiah.

Warga yang diamankan ini masing-masing berasal dari DKI Jakarta 1 orang, Sulteng 22 orang dan Kaltim sebanyak 1 orang.

Kapolda dalam keterangan persnya, Rabu 18 Mei 2022 menjelaskan, keterlibatan warga yang ditangkap ini memiliki dan menyimpan senjata api rakitan jenis revolver. Melakukan pembaharuan baiat kepada Amir organisasi terlarang ISIS, beberapa kali melakukan kegiatan IDAD, memberi supporting logistik dana untuk kelompok MIT.

“Jadi ini serangkaian penindakan yang dilakukan Densus 88 Anti teror dibantu personil Polda Sulteng,”ungkap Kapolda dalam keterangan persnya, Rabu 18 Mei 202w di Mapolda Sulteng.

Lalu memiliki niat dan telah melakukan persiapan untuk bergabung dengan kelompok MIT, dan memposting di media sosial konten provokasi dan ajakan melakukan aksi Jihad.

Menurut Kapolda, 22 orang yang ditangkap di wilayah Sulteng tersebut masing-masing sebanyak 19 orang ditangkap dari Kabupaten Poso, 3 orang dari Ampana dan 1 dari Kaltim dan 1 lainnya ditangkap di Jakarta.

Sayangnya dalam keterangan pers tersebut, Kapolda tidak merinci lebih jauh terkait inisial tersebut.

Kapolda menambahkan, sejauh ini sisa Anggota MIT di Kabupaten Poso dilaporkan tinggal 2 orang. Namun serangkaian kegiatan dan hasil koordinasi Densus 88, hasil penelusuran penelusuran lapangan, maka dipastikan saat ini tersisah 1 tersangka.

“Dari sisa-sisa di lapangan. Tersangka itu tinggal satu, pak guru Askar. Dan menurut keterangan saksi, baik itu penduduk,petani dan beberapa temannya dari luar, memang tinggal dia(Askar),”ungkap Kapolda.

“Kalau memang Naim ini telah tertembak waktu lalu, kita sudah cari dimana jenazahnya dimakamkan. Karena semua yang kita tanya tidak ada. Tapi yang jelas kita tetap cari, dan dipastikan ini tinggal 1,”sebutnya.

Karena itu Kapolda berharap, 1 orang tersangka yang tersisa ini bisa segera menyerahkan diri.

“Supaya kita bisa melakukan perubahan di Sulawesi Tengah.Karena yang kita lakukan sekarang ini anggarannya tidak kecil,”pungkasnya.

Ditambah belum ada nya kabar baik perkembangan Dr Faisal yang hilang tanpa jejak, membuat indikasi semakin kuat bahwa dia masih hidup. ***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Tribata News Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x