Network
TERAS GORONTALO – Wanita berinisial U yang ditemukan satu kamar bersama dokter spesialis radiologi Faisal bukan orang yang baru dikenal.
Ternyata, wanita berinisial U sudah lama memiliki hubungan dengan sang dokter spesialis radiologi Faisal.
Bahkan, kehadiran wanita U sebagai orang ketiga, sempat membuat bahtera rumah tangga dokter spesialis radiologi Faisal bersama sang istri dokter Cyntia Kornelius goyah.
Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa SIK dalam konferensi pers mengatakan persitiwa itu terjadi pada 2018.
Kala itu, kehadiran wanita berinisial U membuat dokter spesialis radiologi Faisal sempat bermasalah dengan istrinya, Cyntia Kornelius.
“Namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan kembali rukun kembali,” ungkap Kapolres.
Wanita berinisial U ini sendiri lanjutnya masih berstatus istri orang.
Saat ini, wanita berinisial U tengah dalam proses pengajuan perceraian kepada suaminya.
Meski ditemukan polisi bersama seorang wanita berstatus istri orang di sebuah kamar penginapan, dokter spesialis radiologi Faisal maupun sang wanita belum ditetapkan tersangka.
AKBP Ridwan Raja Dewa SIK mengatakan dokter spesialis radiologi Faisal belum ditetapkan sebagai tersangka karena belum ada laporan dari pihak istrinya maupun dari suami perempuan berinisial U.
Polres Tolitoli sendiri katanya mendapat informasi jika pihak suami perempuan dan istri dokter spesialis radiologi Faisal masih berunding secara kekeluargaan.
Dan sampai saat ini, Polres Tolitoli belum mendapatkan laporan hasil perundingan antara istri dokter spesialis radiologi Faisal dengan suami dari wanita berinisial U.
“Untuk penerapan pasal 284 harus berdasarkan pengaduan dan itu akan diproses, ” kata AKBP Ridwan Raja Dewa SIK.
Sebelumnya, pada ada Kamis, 27 Mei 2022, dokter spesialis radiologi Faisal bersama wanita berinisial U yang masih berstatus istri orang itu ditemukan aparat kepolisian di sebuah penginapan di Kecamatan Palele, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Faisal sendiri adalah seorang dokter spesialis radiologi di Rumah Sakit Mokopido Tolitoli yang hilang sejak Jumat 6 Mei 2022 malam.
Saat itu, pukul 22.00 Wita, dokter spesialis radiologi Faisal menuju Desa Lingadan bertujuan memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir yang terjadi pada akhir Maret lalu.
Di Desa Lingadan, dokter spesialis radiologi Faisal memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang Rp500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp17,5 juta.
Sekitar jam 23.00 Wita, setelah menyerahkan bantuan, dokter Faisal meninggalkan Desa Lingadan dengan tujuan Desa Kapas juga untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.
Namun, dokter Faisal tak sampai di Desa Kapas.
Ia hilang di sekitar di lereng atau dinding jurang Jalan Trans Sulawesi Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean Tolitoli.
Malam itu juga, ada saksi yang menemukan 1 unit sepeda motor di lereng atau dinding jurang Jalan Trans Sulawesi Desa Lingadan.
Selain itu, terdapat tas selempang warna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin bernama dokter Faisal dan dokter Cyntia Kornelius.
Barang lainnya 1 buah kartu Korpri atas nama dokter Faisal dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.
Menurut saksi, saat melintasi jalan di desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan namun masih dalam keadaan menyala.
Saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.
Mulai saat itu, petugas dari Polri, TNI, BPBD, Basarnas dan masyarakat yang ada langsung melakukan pencarian.
Bahkan, 1 ekor anjing pelacak yang tergabung dalam unit K9 Direktorat Samapta Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) diterjunkan mencari keberadaan dokter spesialis radiologi, Faisal yang hilang.
Anjing pelacak itu diturunkan di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukannya sepeda motor dan barang lain yang diidentifikasi milik dokter spesialis radiologi, Faisal.
Anjing pelacak menyisir TKP di lereng atau dinding jurang jalan Trans Sulawesi Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean Tolitoli.
Bahkan, misteri hilangnya dokter Faisal spesialis radiologi di Tolitoli juga dikaitkan dengan hal mistis.
Batu besar di lokasi hilangnya dokter Faisal, di lereng atau dinding jurang Jalan Trans Sulawesi Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean Tolitoli disebut mengandung unsur mistis.
Konon, batu besar di lereng atau dinding jurang Jalan Trans Sulawesi Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean Tolitoli disebut memiliki sosok penunggu berupa makluk gaib.
Namun, banyak juga warga yang ikut dalam pencarian dokter Faisal tak percaya jika hilangnya dokter Faisal spesialis radiologi dikaitkan dengan hal mistis.
Justru, warga yang membantu mencari keberadaan dokter Faisal terus berdoa meminta pertolongan Tuhan.
Warga yang membantu melakukan pencarian dokter Faisal terus melantunkan sholawat.
Warga tak mau jatuh ke dalam kemusyrikan.
Bahkan, warga juga terus mendoakan agar dokter Faisal spesialis radiologi dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Tak hanya di TKP, Tim Lidik yang dibentuk Polres Tolitoli juga melakukan lidik di titik-titik dokter Faisal melakukan aktivitas sebelum hilang.
Salah satunya di Masjid Agung Tolitoli.
Karena informasi didapat, dari rumahnya, dokter Faisal menuju ke Masjid Agung Tolitoli melaksanakan sholat di masjid tersebut.
Setelah itu kemudian dia pergi melaksanakan pembagian bantuan di wilayah Desa Lingadan, Kecamatan Dako Pamean, Tolitoli yang terdampak banjir.
Tepat hari ke-20, Faisal, dokter spesialis radiologi Rumah Sakit Mokopido, Tolitoli hilang sejak Jumat 6 Mei 2022 malam ditemukan polisi.
Ia berada di sebuah penginapan di Paleleh, Kabupaten Buol bersama seorang wanita berinisial U yang ternyata masih berstatus istri orang.
Bersama teman wanitanya yang masih berstatus istri orang, dokter spesialis radiologi Faisal sempat diamankan di Mapolsek Paleleh.
Dan saat ini, dokter spesialis radiologi Faisal bersama seorang teman wanita yang masih berstatus istri orang itu harus menjalani wajib lapor di Mapolres Tolitoli.***
