Network
TERAS GORONTALO -- Sang sutradara KKN Desa Penari, Awi Suryadi, membocorkan lokasi proses syuting film itu.
Awi Suryadi menyebut, lokasi syuting film KKN Desa Penari, sudah maju, terdapat listrik dan jaringan internet.
Terlebih, lokasi sebenarnya kisah nyata KKN Desa Penari, publik masih dibuat penasaran.
Dilansir Teras Gorontalo dari Desk Jabar berjudul "Kesaksian Awi Suryadi Soal Lokasi KKN di Desa Penari, Sekarang Ada Listrik, Bertembok, dan Sinyal Internet"
sutradara KKN di Desa penari memberikan sedikit gambaran tentang lokasi yang bikin penasaran banyak orang itu.
Menurutnya, di awal-awal film akan digarap, ia pernah dibawa oleh SimpleMan ke lokasi KKN di Desa Penari.
Tujuannya, agar ia lebih dekat dan menjiwai cerita KKN di Desa Penari yang akan digarapnya menjadi sebuah film.
Menurut sutradara film-film horor jebolan Teknik Sipil sebuah Perguruan Tinggi di California itu, lokasi KKN di Desa Penari seksi, wet dan fun.
Namun kondisinya sekarang sudah beda jauh dengan kondisi yang digambarkan dalam film.
"Ternyata kondisinya sekarang beda jauh dengan kondisi yang diceritakan dalam film," ujar Awi Suryadi dikutip dari YouTube TS Media yang tayang 29 Mei 2022.
Kondisi Desa Penari sekarang sudah ada listrik, jalanan bertembok, dan ada sinyal internet.
"Tak ada kesan menyeramkan sama sekali kondisi Desa Penari sekarang ini," katanya lagi.
Ditambahkannya, jumlah rumah di lokasi Desa Penari sekarang ada 20-an.
Dan sesuai janjinya kepada SimpleMan, Awi pun ta akan membuka di mana lokasi KKN di Desa Penari tersebut.
"Ketua adat setempat telah menekan SimpleMan agar tak membuka lokasi KKN di Desa Penari," katanya.
Saat datang ke lokasi, Awi dan SimpleMan pun tak membuka identitas siapa dirinya kepada penduduk setempat. Keduanya datang sebagai orang yang biasa lewat saja.
Apakah penduduk setempat mengetahui bahwa daerahnya dibuat menjadi sebuah film?
Menurut Awi, penduduk Desa Penari tahu hal itu.
Tentang kebenaran cerita dalam KKN di Desa Penari, Awi mengaku bahwa ia sangat percaya bahwa cerita itu sungguhan alias kejadian nyata.
Dan empat orang mahasiswa yang diceritakan dalam KKN di Desa Penari masih ada hingga sekarang.
Namun Awi menyatakan, ia tak pernah bertemu dengan mereka.
"Informasi itu saya hanya didapat dari SimpleMan. Dan saya percaya kepada dia," paparnya.(Enjang Sobarudin/Desk Jabar)
