Sejak Tahun 1500 Masehi, di Lokasi Tenggelamnya Eril Anak Ridwan Kamil, Ada Ular Raksasa Penunggu Sungai Aare

- 5 Juni 2022, 17:27 WIB
Sudah Ada Sejak Tahun 1500 Masehi, di Lokasi Tenggelamnya Eril Anak Ridwan Kamil, Ada Ular Raksasa Penunggu Sungai Aare
Sudah Ada Sejak Tahun 1500 Masehi, di Lokasi Tenggelamnya Eril Anak Ridwan Kamil, Ada Ular Raksasa Penunggu Sungai Aare /Pikiran Rakyat Depok/

TERAS GORONTALO - Sungai Aare, Swiss, tempat tenggelamnya Eril anak Ridwan Kamil, dari dulu dikabarkan memiliki mitos monster penunggu.

Penduduk setempat menyebut monster itu begitu menyeramkan.

Monster itu disebut-sebut memiliki mulut besar, gigi tajam, mata jahat, serta mengeluarkan suara siulan yang sangat menakutkan.

Menurut berita yang beredar, bila lokasi yang paling terkenal dengan penampakan makhluk tersebut adalah ngarai yang dalam dan sempit yang mengukir melalui punggung bukit kapur di dekat Kota Merington.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Ini Fakta Mistis Sungai Aare, Tempat Tenggelamnya Eril Anak Ridwan Kamil

Di mana lokasi dimaksud dibatasi oleh tebing terjal hampir 170 kaki tingginya di kedua sisi dan sampai jalan setapak dibangun pada tahun 1889.

Satu-satunya cara untuk menyeberangi ngarai adalah dengan menantang jeram berbahaya.

Mitos penunggu Sungai Aare sudah terdengar sejak tahun 1500 masehi.

Sungai Aare merupakan sungai di Swiss dengan panjang 288 Kilometer (Km).

Sungai Aare tampak begitu luas dan melewati banyak desa dan kota dengan pemandangan yang sangat indah.

Keindahan itu yang kemudian memantik hati seseorang untuk berkunjung ke Swiss.

Namun, siapa sangka di balik keindahannya terdapat fakta mistis yang bikin bulu kuduk merinding.

Dilansir TerasGorontalo.com dari Kanal YouTube Pekam, biar tidak penasaran dan bertanya-tanya perihal tersebut, berikut ini beberapa fakta mistis lain di balik keindahan Sungai Aare Swiss.

  1. Setiap Tahun Sungai Aare Makan Korban 10 hingga 20 Orang

Putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ternyata bukan satu-satunya orang yang jadi korban di Sungai Aare, Swiss.

Sebelumnya dikabarkan telah banyak orang yang dinyatakan hilang di sungai dimaksud.

Bahkan sungai yang tampak indah itu disebut-sebut setiap tahunnya memakan korban jiwa sekitar 10 hingga 20 orang setiap tahunnya.

Hal itu disampaikan langsung kepada awak media oleh Muliaman Hadad selaku Duta Besar Indonesia untuk Swiss saat konferensi pers.

  1. Hampir 100 Persen Orang yang Hilang di Sungai Aare Ditemukan Setelah 3 Minggu

Terkuak fakta jika 99,9 persen orang yang hilang di Sungai Aare akan ditemukan dalam rentang waktu 3 minggu setelah waktu kejadian.

Tentu statement tersebut berdasarkan pengalaman dari tim SAR yang sudah berjaga selama puluhan tahun di area Sungai Aare.

Kendati demikian, Duta Besar RI untuk Swiss menuturkan terdapat pula orang yang hilang di sungai tersebut ditemukan pada 3 hari pertama atau pada saat momen krusial pertama.

Untuk itu tidak heran bila putra Gubernur Jawa Barat tersebut hingga kini masih belum ditemukan.

  1. Ada Banyak Pantangan yang Harus Dihindari Sebelum Berenang di Sungai Aare

Bagi orang yang hendak berenang di Sungai Aare, terdapat beberapa pantangan yang harus dihindari sebelum memutuskan berenang.

Di mana, salah satu di antaranya adalah tidak melompat di lokasi random dikarenakan tidak diketahui potensi batu dan lumpur yang ada dalam air sungai.

Kemudian anak-anak hanya diperbolehkan berenang di dalam air ditemani oleh orang dewasa.

Tidak hanya itu saja, sebaiknya tidak berenang sendirian dengan rute jarak jauh.

Dan tak kalah pentingnya juga jangan lupa melakukan pemanasan.

Sebab meski dalam kondisi tubuh yang paling bugar pun bukan tidak mungkin akan mengalami kram atau kelelahan.

Selain itu, jangan sampai berenang tanpa adanya jaket pelampung atau harus ada satu cincin pelampung perahu karet.

Kemudian hindari berenang dalam kondisi mabuk.

  1. Berenang di Sungai Aare Jadi Tradisi Orang Swiss

Memang, Sungai Aare memantik orang-orang untuk menikmati airnya yang jernih sambil lalu berenang ditemani pemandangan yang indah sekali.

Bahkan penduduk setempat pun tak luput juga menikmati indahnya sungai tersebut.

Terbukti memang berenang di Sungai Aare disebut-sebut sudah menjadi sebuah tradisi orang Swiss.

Dan menariknya lagi adalah di sela-sela waktu istirahat kerja pun, mereka masih menyempatkan diri untuk berenang.

Kendati demikian, orang-orang yang berenang di Sungai Aare biasanya adalah orang yang cukup mahir berenang dan sudah mengikuti kelas berenang.

  1. Sungai Aare Selalu Dijaga Polisi Swiss

Sungai Aare dikenal di berbagai belahan dunia sebagai tempat wisata dengan pemandangan yang indah.

Maka tak heran bila Sungai Aare menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Bern, Swiss.

Apalagi saat musim semi dengan warna air yang apik dan kualitas air yang baik, sungai itu menjadi tempat berenang warga dan turis.

Selain itu sungai yang belakangan populer di Indonesia ini juga dijaga oleh Polisi Swiss.

Langkah tersebut dilakukan untuk memberi rasa aman pada orang yang hendak menikmati indahnya Sungai Aare.

Sebelumnya, Eril diduga hilang terseret arus Sungai Aare di Bern, Swiss, pada 26 Mei 2022 siang hari waktu setempat.

Hingga saat ini, Sabtu 4 Juni 2022, Eril belum ditemukan.

Emmeril Khan Mumtadz, anak sulung dari Ridwan Kamil dilaporkan hilang di Swiss saat berenang di Sungai Aare.

Kepastian anak sulung dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil hilang, disampaikan pihak keluarga Elpi Nazmuzaman.

Kata Elpi Nazmuzaman, kejadian Emmiril anak sulut Ridwan Kamil hilang pada Kamis, 26 Mei 2022.

"Benar anak pertama kakak kami, Ridwan Kamil, yang bernama Emmeril Khan Mumtadz atau biasa dipanggil Eril mengalami musibah di Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 siang hari waktu Swiss," kata Elpi.

Elpi menuturkan bawah keluarga saat itu sedang berada di Swiss untuk mencari sekolah untuk Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.

Tapi saat kejadian, Ridwan Kamil disebut sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemprov Jawa Barat.

Hingga saat ini tim SAR masih mencari Eril.

"Kondisi Eril saat ini masih dalam pencarian tim SAR dan polisi Swiss. Namun pencarian dihentikan sementara karena hari sudah mulai gelap dan rencananya akan dilanjutkan esok pagi," katanya.

Menurutnya, pencarian sudah berjalan 6 jam. Keluarga berharap Eril dapat ditemukan segera dalam keadaan sehat.

"Kami mohon doa agar Eril dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik. Dapat berkumpul kembali bersama keluarga dalam keadaan sehat wal afiat," katanya.***

 

 

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Youtube Pekam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah