Network
TERAS GORONTALO – Penangkapan pemimpin Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja oleh Polda Metro Jaya di Lampung kembali membuat heboh warga Indonesia.
Aksi konvoi yang dipimpin oleh Abdul Qadir Baraja dan diikuti oleh para pengikutnya menjadi alasan dilakukannya penangkapan tersebut.
Dilansir dari antaranews.com, sebagai organisasi kemasyarakatan, ternyata Khilafah Muslimin ini tidak terdaftar secara resmi di Kementerian Agama. Baik sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan lainnya.
"Khilafatul Muslimin merupakan gerakan keagamaan yang gigih mempropagandakan dan mengampanyekan sistem khilafah di NKRI dan ingin mengganti konsep negara Pancasila dan NKRI yang sudah menjadi kesepakatan bangsa. Sehingga gerakan tersebut harus segera ditindak karena dapat mengancam keselamatan negara," ujar Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Eril Anak Ridwan Kamil Ditemukan di Hutan Dekat Sungai Aare
Menurut Wamenag, keputusan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI 2006 di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo tentang pendirian negara NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), merupakan upaya final yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, segala macam bentuk pelanggaran terhadap kesepakatan bangsa dan perbuatan pemisahan diri (separatisme) dari NKRI yang sah, dalam pandangan Islam termasuk haram.
“Sedangkan bughat (pemberontakan) adalah haram hukumnya dan wajib diperangi oleh negara,” kata Wamenag.
Direktur Pencegahan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Brigjen Polisi R. Ahmad Nurwakhid mengatakan, pola penyebaran ideologi dari Kelompok Khilafatul Muslimin ini sendiri sudah dilakukan dengan berbagai cara, antara lain berkedok pengajian dan dakwah.
