Menguras Air Mata Bak Tangmo Nida dan Bird, Inilah Kisah Cinta Piere Tendean dan Rukmini Yang Berakhir Pilu

- 13 Juni 2022, 11:26 WIB
Menguras Air Mata Bak Tangmo Nida dan Bird, Inilah Kisah Cinta Piere Tendean dan Rukmini Yang Berakhir Pilu
Menguras Air Mata Bak Tangmo Nida dan Bird, Inilah Kisah Cinta Piere Tendean dan Rukmini Yang Berakhir Pilu /Instagram Bird/

TERAS GORONTALO - Kematian artis cantik Thailand Tangmo Nida tewas di sungai Chao Phaya lima bulan lalu masih menimbulkan banyak pertanyaan.

Tangmo Nida ditemukan tidak bernyawa pada 26 Februari 2022 setelah kurang lebih 2 hari pencarian. 

Salah satu orang yang sangat kehilangan Tangmo Nida adalah sang kekasih, Bird yang sudah menjalin hubungan dengannya beberpa tahun belakangan. 

Namun naas, Tangmo Nida sang kekasih harus meninggalkan Bird dan membuat kisah cinta mereka berakhir dengan air mata.

Baca Juga: Terkuak, Tangmo Nida Diduga Dianiaya di Speedboat, Dijambak dan Dipukul Dengan Botol

Rupanya, di Indonesia ada beberapa kisah cinta yang juga harus berakhir pilu dan dipisahkan maut seperti Tangmo Nida dan Bird.

Salah satunya yakni kisah cinta dari pahlawan revolusi Piere Tendean dan sang pujaan hati Rukmini. 

Dilansir dari channel youtube Jaya Edutainment, Piere Tendean merupakan prajurit TNI yang berdarah Perancis dan Minahasa.

Baca Juga: Bukti Konkret Bahwa Tangmo Nida Tidak Kencing di Bagian Belakang Perahu

Piere Tendean merupakan prajurit dari Ahmad Nasution, yang tewas saat terkena luka tembak di dada dan leher dari pasukan cakra birawa. 

Kisah cinta dari Piere Tendean dan sang kekasih yang bernama Rukmini Chamim. 

Kisah cinta keduanya bisa dikatakan kisah yang tragis dan menyedihkan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Ragukan Bukti Kuat Kematian Tangmo Nida, Panida Ditegur Keras Mantan Hakim

Dilansir dari buku Sang Patriot Kisah seorang pahlawan Revolusi, Piere Tendean dan Rukmini bertemu di Medan pada tahun 1963.

Nur Indah Rukmini Chamim metupakan putri sulung dari Raden Chamim Rijo Siswopranoto seorang pengusaha terkemuka di medan pada saat itu. 

Piere memanggil Rukmini dengan nama Mimin, dan Rukmini memanggil Piere Tendean dengan nama mas Piere, sebagai panggilan sayang. 

Masa cuti yang diberi selalu digunakan untuk berkunjung ke Medan untuk berjumpa Sang pujaan hati Rukmini. 

Tidak hanya itu, Piere Tendean harus bekerja lebih keras untuk meminang sang pujaan hati Rukmini. 

Dalam penerbangan dan tugas bersama AH Nasution 30 Juli 1965, Piere Tendean datang ke Rukmini untuk pembicaraan yang lebih serius yakni jenjang pernikahan. 

Pernikahan keduanya rencana akan digelar pada bulan November 1965.

Dalam hal ini, Piere Tendean tidak main main, bahkan Piere sampai bekerja sampingan menjadi supir kontraktor untuk meratakan tanah di proyek pembangunan monas. 

Piere Tendean bahkan mencari informasi rumah kontrakan di sekitar menteng, untuk ditepati saat sudah menikah. 

Namun hal tersebut harus berakhir pilu 2 bulan jelang pernikahannya. 

Piere Tendean harus gugur dalam kejadian kelam dan bersejarah pada 30 September 1965.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Youtube Jaya Edutainment


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah