Dia mengatakan baku tembak itu terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.
Baku tembak disebut berawal dari dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo oleh Brigadir J.
Istri Irjen Ferdy Sambo, yang berada di kamar lantai bawah, disebut berteriak dan didengar oleh Bharada E.
Sebagai informasi, Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.
Sementara, Bharada E disebut sebagai pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Budhi, Bharada E yang saat itu berada di lantai atas bertanya ke Brigadir Yoshua usai mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, katanya, Brigadir J merespons dengan tembakan ke arah Bharada E.
Baku tembak kemudian terjadi.
Brigadir J disebut melepaskan tujuh tembakan sementara Bharada E disebut melepaskan lima tembakan.
Brigadir Yoshua tewas dengan tujuh tembakan karena ada satu tembakan yang menembus bagian tubuhnya.