Network
TERAS GORONTALO - Seorang polwan cantik dan berprestasi AKP Rita Yuliana ikut terseret dalam pusaran kasus penembakan Brigadir J, di rumah eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Sayangnya, AKP Rita Yuliana bukan tersebut karena bisa memecahkan kasus ini.
Namun sang polwan cantik dikabarkan punya hubungan tak biasa dengan jenderal bintang dua yakni Ferdy Sambo.
Kabar hubungan gelap antara AKP Rita Yuliana ini pertama kali diunggah sebuah akun Twitter bernama @m_mokoginta yang menulis cuitan terkait Ferdy Sambo.
Baca Juga: Menyayat Hati, Curhatan Terakhir Brigadir J kepada Sang Kekasih
Dalam cuitannya pemilik akun tersebut menuliskan dia hal yakni Ferdy Sambo yang sudah tidak akur dengan istri.
Selain itu, nama AKP Rita Yuliana juga di tulis dalam poin nomor 2 yang berkaitan dengan sosok Ferdy Sambo.
Berikut isi cuitannya :
1.Sambo sudah tidak akur dengan istri sejak lama, bahkan sering pisah rumah.
2.Sambo memiliki cem ceman, Polwan pangkat AKP Rita Yuliana akpol 2013, informasinya Polwan tersebut akan mengundurkan diri atas permintaan FS dan sedang proses.
Baca Juga: Brigadir J Menangis Sebelum Dibunuh, Minta Kekasih Cari Pacar Lain
Cuitan ini membuat heboh sejagad media sosial di Indonesia.
Masyarakat kemudian menelusuri siapa sebenarnya AKP Rita Yuliana.
Namun hingga hari ini fakta tentang hubungan gelap AKP Rita Yuliana dan Irjen Ferdy Sambo belum bisa dibuktikan.
Tetapi, karena isu ini kemudian mencuat ke publik.
Baca Juga: Lama Hilang dari Media, AKP Rita Yuliana Beri Tanggapan Terkait Hubungannya dengan Ferdy Sambo?
AKP Rita Yuliana kemudian seperti menarik dirinya dari dunia media sosial.
Perwira tiga melati ini menutup semua media sosialnya.
Kepindahannya ke Polda Metro Jaya pun dikaitkan-kaitkan dengan kasus penembakan Brigadir J.
Tapi, menurut Kriminolog Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Doktor Rodrigo Elias, jika masyarakat jangan fokus pada kabar perselingkuhan antara AKP Rita Yuliana dan Irjen Ferdy Sambo.
Dosen di Fakultas Hukum Unsrat Manado ini mengatakan jika kabar tentang kedekatan AKP Rita Yuliana dan Irjen Ferdy Sambo hanyalah bentuk dari pengalihan isu semata.
"Jangan fokus ke kabar perselingkuhan ini, tapi mari kita tetap arahkan pandangan pada penyelesaian kasus penembakan Brigadir J. Ini bisa jadi hanya pengalihan isu," ucapnya saat dihubungi Kamis 28 Juli 2022.
Rodrigo mengatakan jika ada keinginan terselubung untuk mengaburkan fakta dengan mengangkat berita tentang kedekatan Irjen Ferdy Sambo dan AKP Rita Yuliana.
"Saya rasa isu kedekatan dua orang ini hanya sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian," ujarnya.
Ia pun menghimbau agar masyarakat Indonesia dan Polri tetap fokus dalam membongkar siapa yang menewaskan Brigadir J dengan sejumlah tembakan.
"Masyarakat juga harus kawal. Karena kasus yang biasanya menyeret nama jenderal memang selalu berbelit-belit dan butuh keberanian," tegas dia.
Mantan Wakil Dekan di Fakultas Hukum Unsrat Manado inipun mengatakan jika kasus ini akan gampang selesai jika pelakunya adalah orang biasa.
"Kalau pelakunya bukan seorang jenderal dan masyarakat biasa, saya yakin kasus ini sudah selesai ditangani polisi," ucapnya.
Baca Juga: Kriminolog Sebut Kabar Hubungan Gelap AKP Rita Yuliana dan Irjen Ferdy Sambo Hanya Pengalihan Isu
Sekedar diketahui, cerita yang muncul ke publik berkaitan dengan tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J terus berkembang.
Penjelasan awal polisi menyebutkan Brigadir J tewas karena baku tembak dengan sesama ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E.
Belakangan, pihak keluarga Brigadir J melapor ke Bareskrim dengan dugaan adanya pembunuhan berencana.
Penjelasan awal soal tewasnya Brigadir J ini disampaikan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Ramadhan saat itu menjelaskan soal peristiwa polisi tembak polisi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, tepatnya di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Saat itu, saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan dinas Duren Tiga, kemudian ada anggota lain atas nama Bharada E menegur dan saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata kemudian melakukan penembakan dan Bharada E itu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," kata dia.
"Akibat penembakan yang dilakukan Bharada E itu mengakibatkan Brigadir J meninggal dunia," tambah Ramadhan.
Penjelasan lebih lengkap kemudian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto dalam konferensi pers.
Dia mengatakan baku tembak itu terjadi di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo.
Baku tembak disebut berawal dari dugaan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo oleh Brigadir J.
Istri Irjen Ferdy Sambo, yang berada di kamar lantai bawah, disebut berteriak dan didengar oleh Bharada E.
Sebagai informasi, Brigadir J merupakan personel yang ditugaskan sebagai sopir istri Irjen Ferdy Sambo.
Sementara, Bharada E disebut sebagai pengawal keluarga Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Budhi, Bharada E yang saat itu berada di lantai atas bertanya ke Brigadir Yoshua usai mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo.
Namun, katanya, Brigadir J merespons dengan tembakan ke arah Bharada E.
Baku tembak kemudian terjadi.
Brigadir J disebut melepaskan tujuh tembakan sementara Bharada E disebut melepaskan lima tembakan.
Brigadir Yoshua tewas dengan tujuh tembakan karena ada satu tembakan yang menembus bagian tubuhnya.
Sementara, Bharada E disebut tidak terkena tembakan karena berada di lantai atas dan posisinya terlindungi. ****
