Network
Namun hal tersebut tidak jadi dilakukan karena akan melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia.
“Benar, awalnya direncanakan demikian. Namun batal karena ada pertimbangan lain, yakni Kode Etik Kedokteran,” tutur kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Di sisi lain, salah seorang dari tim kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Novriansyah Yosua Hutabarat, yakni Jhonson Panjaitan, mengatakan bahwa beberapa organ tubuh almarhum akan dibawa ke Jakarta.
Tujuannya adalah untuk memastikan dengan lebih detail terkait dugaan penganiayaan yang telah dialami oleh Brigadir J, sesaat sebelum dia tewas tertembak peluru yang dilontarkan oleh Bharada E.
“Untuk beberapa organ tubuh dari Brigadir J akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan, karena di Jambi tidak bisa dilakukan,” tutur Jhonson Panjaitan.
Hal ini sesuai dengan hasil pembicaraan antara Mabes Polri dan tim independen dengan pihak keluarga.
Di mana pihak keluarga sebelumnya telah meminta, agar organ tubuh yang diduga mengalami penganiayaan ini dapat diperiksa secara detail, sehingga penyebab kematian Brigadir J yang sesungguhnya bisa terungkap.
Memenuhi permintaan tersebut, maka organ tubuh Brigadir J yang dicurigai ini akan diperiksa lebih lanjut di Jakarta, bukan Jambi.***
