TERAS GORONTALO - Dipastikan harga mie instan akan naik hingga tiga kali lipat dalam waktu dekat.
Dengan begitu, harga mie instan awalnya bisa dijangkau semua kalangan, diperkirakan tidak lagi.
Sebab harga mie instan yang hanya Rp 3.000 per bungkus, bakal menjadi Rp 12.000.
Selain itu, adanya kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat, bakal berdampak menurunnya daya beli masyarakat terhadap makanan paling banyak dikonsumsi anak kos ini.
Baca Juga: Diduga Jadi Dalang Penembakan Brigadir J, Skenario Ferdy Sambo Pupus di Tangan Timsus Polri
Dilansir dari Pikiran Rakyat, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga telah mengingatkan bahwa harga mie instan akan naik 3 kali lipat dalam waktu dekat.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan kenaikan harga mie instan disebabkan akibat dari perang antara Rusia-Ukraina.
Mentan menjelaskan saat ini pasokan gandum Ukraina, bahan baku membuat mie instan, mengalami penurunan.
Saat ini, kata Mentan terdapat kurang lebih 180 juta ton gandung di Ukraina yang tidak bisa disalurkan ke berbagai negara.
"Besok harganya (mie instan) harganya 3 kali lipat. Maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," kata Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan.
Meski begitu, Syahrul mengatakan ketersediaan gandum dunia sebetulnya ada. Akan tetapi harganya menjadi mahal.
"Ada gandumnya, tapi harganya mahal banget," kata Syahrul.
Sementara itu, Indonesia menjadi negara yang rajin mengimpor gandum. Sehingga ketika harga gandum naik, Mentan tidak setuju untuk membelinya.
"Kalau saja jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," katanya.
Mentan juga mengatakan bahwa tantangan ini tidaklah kecil. Sehingga meminta semuanya untuk saling bekerja sama.
Selain gandum, Ukraina dan Rusia merupakan pesako pupuk terbesar dunia.
Karena konflik yang terjadi, harga pupuk dunia ikut naik menjadi 3 sampai 5 kali lipat.***