Terungkap, Pertengkaran di Magelang jadi Pemicu Tewasnya Brigadir J, Ini Alasan Ferdy Sambo Pulang Lebih Awal 

- 12 Agustus 2022, 09:44 WIB
Terungkap, Pertengkaran di Magelang jadi Pemicu Tewasnya Brigadir J, Ini Alasan Ferdy Sambo Pulang Lebih Awal 
Terungkap, Pertengkaran di Magelang jadi Pemicu Tewasnya Brigadir J, Ini Alasan Ferdy Sambo Pulang Lebih Awal  /tangkapan layar Facebook @Kamaruddin dan Andreas Nahot
 
TERAS GORONTALO - Motif kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo mulai nampak ke permukaan.

Brigadir J yang dibunuh secara mengenaskan oleh Ferdy Sambo dan para ajudannya, kini diduga tahu sesuatu tentang hal yang tak biasa tentang atasannya tersebut.

Kematian Brigadir J dipicu dari perjalanan dari Magelang. 

Dilansir dari channel Youtube Anjas di Thailand yang diupload pada Kamis 11 Agustus 2022, Brigadir J diduga melaporkan sesuatu yang tak biasa kepada istri Ferdy Sambo yakni Putri Candrawathi.
 
 
Laporan dari Brigadir J kepada Putri Candrawathi ini kemudian memicu pertengkaran.

Bahkan, Putri Candrawathi disebut-sebut sudah menangis sejak dari perjalanan Magelang karena pertengkaran ini.

Pertengkaran ini kemudian membuat Ferdy Sambo pulang lebih awal ke rumahnya di Jakarta. 

"Dari pertengkaran Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo inilah kuat dugaan menjadi motif kematian Brigadir J," ucap dia. 
 
Baca Juga: Tak Tega Bharada E Jadi Tersangka, Komnas HAM Fokus Pada Prinsip Fair Trial, Apa Itu?

Saat Ferdy Sambo sampai di rumahnya, ia lantas memanggil tiga ajudannya yakni Bharada E dan Brigadir RR, dan salah satu ART yakni KM.

Keempatnya kemudian merancang pembunuhan bagi Brigadir J.

Selain itu, Bharada E pun dipaksa untuk menembak Brigadir J dari jarak dekat.

Sebanyak lima tembakan bersarang ditubuh Brigadir J.
 
Baca Juga: Jalani Pemeriksaan di Mako Brimob, Ini Pengakuan Terbaru Ferdy Sambo, Motif Pembunuhan Brigadir J Terbongkar?

Salah satunya tepat berada di kepala bagian belakang.

Tembakan di kepala Brigadir J ini bahkan tembus hingga ke hidung. 

Usai kematian Brigadir J, Ferdy Sambo dan para ajudannya kemudian membuat cerita bahwa seakan ada baku tembak di rumahnya. 

Sayangnya, semua rekayasa ini terbongkar setelah nyanyian Bharada E kepada penyidik Bareskrim.

Nyanyian Bharada E membuat Ferdy Sambo dan dua orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka. 

Saat ini sudah ada empat orang tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir J. 

Sebagai informasi, Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengakui telah merekayasa kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Akibat perbuatannya itu, Sambo pun menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Hal tersebut disampaikan Irjen Sambo melalui pengacaranya, Arman Hanis. 

Arman menyampaikan pesan Sambo yang ditulis melalui ponselnya di rumah pribadi Sambo, Jalan Saguling III, Jakarta Selatan. 

Dalam pesan yang dibacakan Arman, Sambo mengaku melakukan perbuatannya tersebut demi menjaga dan melindungi marwah keluarganya.

"Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan, menurut keterangan Ferdy Sambo kepada Timsus, istrinya Putri Candrawathi melaporkan kepadanya mengalami tindakan yang melukai harkat martabat keluarga saat di Magelang, Jawa Tengah. 

"Keterangan FS mengatakan dirinya menjadi marah dan emosi setelah mendapatkan laporan istri yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga terjadi di Magelang dilakukan almarhum Brigadir Josua," kata Andi. 

Ferdy Sambo yang emosi lantas memanggil Bharada E dan Bripka RR. 

Dia merencanakan untuk menghabisi nyawa Brigadir J. 

"FS memanggil RR dan RE untuk melakukan perencanaan pembunuhan," ucap dia.

Polri sebelumnya telah menetapkan empat tersangka kasus penembakan Brigadir J. Mereka adalah, Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, asisten rumah tangga sekaligus sopir KM dan Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal. 

Polri memastikan tidak ada peristiwa tembak-menembak. 

Faktanya, Ferdy Sambo menyuruh Bharada E menembak Brigadir J.

Berbeda dengan pengakuan Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E yang juga menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J mengungkapkan motifnya karena rahasia mantan kadiv propam itu yang bocor.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menduga beberapa hal motif terkait kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E yang disuruh Irjen Ferdy Sambo. 

Sambo marah karena Brigadir J membocorkan rahasia tersebut kepada istri Sambo, Putri Candrawathi. 

"Sebenarnya Polri sudah tahu tapi memang tidak mau disampaikan saja itu," kata Kamaruddin. 

Kamaruddin mengungkap salah satu motif yang mendorong peristiwa itu terjadi yakni adalah dugaan perzinahan. 

"Dugaan perzinahan dan atau yang berkaitan dengan wanitalah begitu. Terus diduga almarhum ini memberitahu kepada ibu (Putri) karena ibu putri ini kan dianggap seperti mamaknya kan gitu," ujarnya. 

Selain itu, kata Kamaruddin motif juga disinyalir dari adanya dugaan bisnis narkotika sabu, judi dan lain-lainnya. 

"Ada bisnis, ada tata kelola sabu-sabu, miras, judi dan sebagainya. Memang ada informasi itu ke saya," kata Kamaruddin.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto sebelumnya mengungkapkan tidak akan menyampaikan motif dari kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. 

Motif biar diketahui oleh penyidik saja, tidak diumumkan untuk menjaga perasaan sejumlah pihak.  

"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah menjadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," kata Agus. 

Saat ditanya lebih lanjut terkait motif, Agus mengimbau kepada media untuk tetap berpaku pada pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD. 

"Kalau tidak izin pakai saja narasi Pak Menko Polhukam ya," ujar Agus.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD enggan menyebut motif kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Mahfud mengatakan, motif tersebut sangat sensitif karena hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa.

"Soal motif kita tunggu, karena mungkin sensitif hanya boleh didengar oleh orang dewasa," ucap Mahfud MD. ***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x