“Makanya harus kita selamatkan lembaga (Polri) ini dari mafia, terutama Polri kita selamatkan dari serangan mafia. Ditanya itu kenapa enggak dilibatkan PPATK, menelusuri uang judi online, narkoba, sabu-sabu sama minuman keras,” jelasnya.
PPATK
Kamaruddin juga mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melacak rekening dari seluruh ajudan Ferdy Sambo.
Pasalnya, ia menduga ada rekening gendut yang dimiliki salah satu ajudan Ferdy Sambo yang hingga kini masih bungkam atau memiliki keterbatasan dalam berbicara sehingga sulit mengungkap fakta terkait kasus kematian Brigadir J.
“Periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK-lah yang bisa mengungkap itu. Berapa ember uang di rekening-rekening ajudan itu dan kemana aliran dan darimana aliran itu mengalir, termasuk rekening di BCA yang atas nama (orang yang) tidak bicara itu,” ungkapnya.
“Ada orang tidak bisa bicara, tetapi diduga punya rekening gendut di BCA. Kenapa atas nama orang tidak bisa bicara, supaya dimintai keterangan dia tidak bisa ungkapkan, karena tidak bisa bicara,” pungkas Kamaruddin.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum merilis laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Ferdy Sambo. KPK menyebut dokumen LHKPN Ferdy Sambo belum lengkap untuk diakses publik. (Tommy MI Pardede/Berita Subang)