Network
TERAS GORONTALO – Grafis berjudul 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' ramai diperbincangkan hingga dikaitkan dengan kasus kematian Brigadir J.
Grafis berjudul 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' viral pasca beredar luas ke public.
Dalam susunan Grafis berjudul 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303', menjelaskan secara detail keterkaitan para perwira tinggi Polri dengan kekuasaan Ferdy Sambo.
Para oknum yang tergambar dalam Grafis berjudul 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' diduga menjadi backingan situs judi online.
Dalam skema grafis berjudul 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' itu turut disebut nama-nama lengkap yang disertakan dengan foto wajah yang diduga merupakan anggota jaringan bandar judi.
Bahkan, di dalam skema itu turut disebut nama-nama yang diduga anggota jaringan bandar judi. Seperti mantan Kadiv Propam Polri, Irjen (Pol) Ferdy Sambo yang diduga menjadi pucuk pimpinan dari bisnis gelap tersebut.
Menko Polhukam Mahfud Md kemudian menilai bahwa adanya keterkaitan antara kerajaan Irjen Ferdy Sambo sepeti yang tergambar dalam grafis 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' dengan kematian Brigadir J.
Kerajaan 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' itu disebut menghambat penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Mahfud MD menyebutkan bahwa kerajaan 'Kaisar Sambo dan Konsorsium 303' itu berada dalam struktur Polri diistilahkan sub-Mabes.
