Akhirnya, Pengakuan Bharada E Ungkap Motif Ferdy Sambo, Hasil Pemeriksaan Lie Detector : 'Jujur'

- 7 September 2022, 07:04 WIB
Akhirnya, Pengakuan Bharada E Ungkap Motif Ferdy Sambo, Hasil Pemeriksaan Lie Detector : 'Jujur'
Akhirnya, Pengakuan Bharada E Ungkap Motif Ferdy Sambo, Hasil Pemeriksaan Lie Detector : 'Jujur' /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo/

TERAS GORONTALO - Setelah sekian lama menjadi misteri, akhirnya Bharada E bongkar motif pembunuhan Brigadir J.

Motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J akhirnya terungkap melalui pengakuan Richard Eliezer.

Penyidik kini telah mengantongi motif asli Ferdy Sambo yang tega menghabisi nyawa Brigadir J.

Hal mengenai motif asli Ferdy Sambo ini telah dikonfirmasi oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Baca Juga: Ferdy Sambo Ajak 4 Anak Buah Nya Nobar Rekaman CCTV Pembunuhan Brigadir J?

LPSK mengkonfirmasi bahwa motif asli Ferdy Sambo telah diungkap Bharada E melalui keterangan terbarunya.

Ketua LPSK yakni Hasto Atmojo mengaku telah menetahui dengan jelas motif Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

Selain itu, Hasto juga mengungkapkan informasi penting lainnya berdasarkan pengakuan Richard Eliezer.

Hal itu terkait dengan proses asesmen Bharada Richard Eliezer yang mengajukan atas status justice collaborator atau saksi pelaku.

Dikutip Teras Gorontalo dari Pikiran Rakyat, berikut pernyataan Ketua LPSK terkait dengan pengakuan Bharada E yang mengungkap motif pembunuhan Brigadir J.

"Iya ada dari keterangan Bharada E, tapi ya itu sebaiknya tidak kami buka," kata Hasto kepada awak media, Minggu 4 September 2022.

Baca Juga: Viral Video Lawas Ferdy Sambo Ceramah Dengan Kata-kata Indah Saat Masih Berpangkat Kombes

Kendati mengetahui persis motif asli tersangka FS, Hasto mengatakan bukan kewenangan LPSK untuk membongkar itu semua kepada khalayak.

"Iya (Bharada E sudah menyampaikan motif pembunuhan ke LPSK), tapi itu bukan kewenangan kami (untuk mengungkapkannya pada publik)," ucap Hasto lagi.

Menurut Hasto, fokus LPSK saat ini hanya berkutat seputar perlindungan bagi Bharada E, sehingga dirinya tetap konsisten berkata jujur sepanjang sisa penyidikan.

Terutama, karena Richard telah mengajukan posisi sebagai justice collaborator (JC). Selain itu, konsistensinya merupakan salah satu kunci terungkapnya kasus ini secara terang benderang.

"Iya kan keterangan sangat kunci hingga karena kesaksian dia itu lah semua skenario berantakan. Ini yang harus kita selamatkan keterangan-keterangan Bharada E ini diharapkan sampai akhir persidangan konsisten, tetap jujur," ujar Hasto.

Baca Juga: Peran Bharatu Prayogi dan Susi Terungkap, Saksikan Momen Om Kuat dan Putri Candrawathi di Sofa dan Kamar

Sebelumnya, motif pembunuhan ini menjadi bagian paling sulit untuk diurai penyidik. Hingga saat ini belum jelas mana motif sebenarnya yang melatarbelakangi pembunuhan berencana terhadap Yoshua.

Liarnya isu di masyarakat lantaran baik penyidik, maupun pihak-pihak terlibat lainnya dalam kasus enggan mengungkap secara rinci motif ke permukaan.

Alasan utamanya lantaran semua motif yang terendus menghimpun hal ihwal dewasa yang menjijikkan dan tak pantas jadi konsumsi publik.

Perselingkuhan, pelecehan, hingga isu LGBT menjadi imbas dari abu-abunya motif pembunuhan oleh Ferdy Sambo di kalangan masyarakat.

Kendati LPSK masih enggan bicara lebih banyak, motif baru dari hasil asesmen Bharada E dipastikan akan menjadi bahan dakwaan di pengadilan nanti.

Disclaimer : artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran Rakyat, dengan judul: "Terungkap! Motif Asli Ferdy Sambo Akhirnya Dibongkar Bharada E dalam Asesmen, LPSK: Iya, Sebaiknya.."

Hasil Pemeriksaan lie detector terhadap Bharada E.

Bareskrim Polri lakukan pemeriksaan terhadap 3 orang tersangka pembunuhan Brigadir J menggunakan lie detector.

Ketiga tersangka yang diperiksa menggunakan lie detector atau alat deteksi kebohongan itu yakni Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Polri memutuskan untuk menggunakan alat deteksi kebohongan kepada 3 tersangka tersebut untuk menguji kejujuran mereka.

Selasa 6 September 2022, Bareskrim Polri mengumumkan hasil pemeriksaan lie detector terhadap 3 orang tersangka tersebut.

Penyampaian tersebut diungkapkan langsung oleh Dirtipidum Bareskrim Polri yakni Brigjen Andir Rian.

Menurutnya Polri sudah mengantongi hasil pemeriksaan menggunakan lie detector terhadap Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Hasil Pemeriksaan Lie Detector Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf, Hasil Mengejutkan

Menariknya, hasil pemeriksaan dari ketiga tersangka tersebut menggunakan alat deteksi kebohongan itu cukup mengejutkan.

Dikutip Teras Gorontalo dari PMJ News, pada Selasa 6 September 2022 bhawa hasil sementara yang diuji polygraph terhadap ketiga tersangka adalah jujur.

"Barusan saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur" ucap Brigjen Andi Rian.

Adapun tujuan dari pemeriksaan menggunakan lie detector menurut Andi Rian adalah untuk memperkaya alat bukti.

"Uji polygraph sekali lagi saya jelaskan bertujuan untuk memperkaya alat bukti petunjuk," ujarnya.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Putri Candrawathi Gunakan Isu Pelecehan Demi Bebaskan Om Kuat? Ferdy Sambo Ternyata...

Pemeriksaan terhadap tersangka menggunakan lie detector ini tidak hanya akan diberlakukan kepada Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Rencananya Putri Candrawathi juga dan asisten rumah tangga yakni Susi akan diperiksa menggunakan alat deteksi kebohongan ini.

Sementara untuk Ferdy Sambo sendiri akan diperiksa menggunakan lie detector pada Kamis, 8 September 2022.

Sebelumnya, kelima tersangka pembunuhan Brigadir J yakni Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf telah menjalani proses rekonstruksi di kediaman Ferdy Sambo pada Selasa, 30 Agustus 2022 lalu.

Meskipun begitu, motif pembunuhan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo CS ini hingga kini masih simpang siur.

Belum ada informasi yang valid terkait dengan motif pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga Jakarta Selatan.

Disisi lain, Istri mantan Kadiv Propam itu mengaku bahwa dirinya telah mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.

Menurut pengakuannya bahwa pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J itu terjadi di kediaman Ferdy Sambo di Magelang.

Pengakuan Putri candrawathi ini pun masih terus berubah-ubah dan membuat banyak perdebatan di tengah masyarakat yang mengikuti perkembangan kasus kematian Brigadir J ini.***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah