Janji Pemerintah Turunkan Harga BBM, Begini Syaratnya, Demo Berhenti?

- 8 September 2022, 17:21 WIB
Janji Pemerintah Turunkan Harga BBM, Begini Syaratnya, Demo Berhenti?n harga tiga jenis BBM nonsubsidi / Twitter / @e100ss)
Janji Pemerintah Turunkan Harga BBM, Begini Syaratnya, Demo Berhenti?n harga tiga jenis BBM nonsubsidi / Twitter / @e100ss) /Pertamina/

TERAS GORONTALO - Sejak Pemerintah menaikkan harga BBM, banyak disorot banyak pihak hingga demo terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Banyak demo terjadi menuntut Pemerintah menurunkan harga BBM.

Dengan adanya penolakan atau demo besar-besaran dengan kenaikan harga BBM itu, Pemerintah berjanji akan menurunkan harga.

Menteri BUMN Erick Tohir menyebut bahwa Pemerintah siap menurunkan kembali harga BBM dengan syarat tertentu.

Erick Thohir mengatakan Pemerintah akan menurunkan harga BBM jika syarat tersebut terpenuhi.

Baca Juga: Begini Tanggapan Puan Maharani Terkait Unjuk Rasa Kenaikan Harga BBM dan Aksi Walk Out PKS

Syaratnya adalah kata Erick Tohir yakni minyak mentah dunia mengalami penurunan atau turun.

"Banyak yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa? pasti kami turun," ungkap Erick Tohir, dikutip Teras Gorontalo dari ANTARA, Kamis 8 September 2022.

Tak hanya itu, Erick Tohir membeber langkah Pemerintah menaikkan harga BBM jenis pertalite, biosolar, dan pertamax, yaitu untuk mengurangi pemborosan subsidi energi.

Menurut Erick Thohir, alokasi subsidi energi dalam APBN dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis nasional, seperti pembangunan jalan bebas hambatan, pembangunan bandara, pembangunan bendungan untuk irigasi pertanian, dan lain-lain.

Untuk diketahui, sejak tahun 2016 sampai 2022, pemerintah membangun 128 proyek strategis nasional dengan nilai investasi sebesar Rp716,4 triliun.

Baca Juga: Berikut 5 Motor Listrik, Solusi Kendaraan Ditengah Kenaikkan BBM, Lengkap dengan Harganya

Sedangkan, subsidi alokasi energi dalam APBN tahun ini nilainya mencapai Rp502 triliun.

Lebih lanjut, Erick Tohir menjelaskan harga minyak mentah dunia sekarang menyentuh harga 95 dolar Amerika Serikat per barel.

Namun, jika harga minyak mentah dunia nanti turun ke angka 75 dolar AS per barel, maka pertamax akan menyesuaikan dengan harga pasar yang artinya harga pertamax bisa turun.

"Tapi apakah solar dan pertalite itu nanti harga pasar? ya enggak bisa, (tetap) subsidi," sebut Erick Tohir.

Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 yang telah disepakati oleh Badan Anggaran DPR bersama pemerintah pada 9 September 2021 lalu, nilai asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) tahun ini adalah sebesar 63 dolar AS per barel.

Baca Juga: Daftar Perbandingan Harga BBM Indonesia dan Negara di Asia Tenggara, Negara Manakah yang Paling Murah?

Harga ICP yang terus melambung akibat kondisi geopolitik global membuat beban APBN meningkat karena Indonesia masih mengimpor minyak sekitar 700 ribu barel minyak per hari untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam negeri.

Oleh karena itu, Erick Thohir meminta agar masyarakat tidak membanding-bandingkan harga BBM Indonesia dengan negara lain yang menjual BBM dengan harga murah.

Hal ini dikarenakan negara-negara yang dibandingkan oleh masyarakat itu mayoritas masih menghasilkan minyak.

"Indonesia sudah (menjadi) negara impor BBM dari tahun 2003, ini kadang-kadang yang kita persepsinya itu belum menyadari karena dulu kita selalu ingat kita negara OPEC," tutur Erick Tohir.

"Jumlah penduduk bertambah dari berapa ratus juta (dulu) sekarang 273 juta; mobil tambah yang artinya penggunaan BBM meningkat; belum lagi industri petrochemical membutuhkan crude oil yang kita produksi untuk plastik, baju, dan lain lain. Dengan hal seperti itu, suka tidak suka kita harus mulai mengefisienkan impor, harus juga mengurangi ketergantungan dengan BBM," ucap Erick Tohir.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah